17 Basis yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak dalam air, dan
dikenal dengan
Vanishing cream
. Basis krim
Vanishing cream
disukai pada penggunaan sehari-hari karena memiliki keuntungan yaitu memberikan efek
dingin pada kulit, tidak berminyak serta memiliki kemampuan penyebaran yang baik.
Vanishing cream
umumnya emulsi minyak dalam air, mengandung air dalam persentase yang besar dan asam stearat. Setelah pemakaian krim, air
menguap meninggalkan sisa berupa selaput asam stearat yang tipis Ansel,1989. Formula standar basis
Vanishing cream
berdasarkan Formularium Indonesia 1996 terdiri dari, yakni asam stearat berfungsi sebagai
emulsifying agent
bahan pengemulsi, gliserin berfungsi sebagai humektan dan emolien, natrium tetraborat
berfungsi sebagai basa,
emulsifying agent
bahan pengemulsi, trietanolamin berfungsi sebagai
emulsifying agent
bahan pengemulsi dan humektan, metil paraben sebagai bahan pengawet dan air suling sebagai pelarut Rowe, et al.,
2009.
2.8
Skin Analyzer
Skin analyzer
merupakan sebuah perangkat yang dirancang untuk mendiagnosis keadaan pada kulit.
Skin analyzer
mempunyai sistem terintegrasi untuk mendukung diagnosis dokter yang tidak hanya meliputi lapisan kulit teratas,
melainkan juga mampu memperlihatkan sisi lebih dalam dari lapisan kulit. Tambahan rangkaian sensor kamera yang terpasang pada
Skin analyzer
menampilkan hasil dengan cepat dan akurat Aramo, 2012.
2.8.1 Pengukuran kondisi kulit dengan
skin analyzer
Menurut Aramo 2012, beberapa pengukuran yang dapat dilakukan dengan menggunakan
Skin analyzer
, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
18 1.
Moisture
kadar air Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat
moisture checker
yang terdapat dalam perangkat
Skin analyzer
Aramo. Caranya dengan menekan tombol
power
dan dilekatkan pada permukaan kulit. Angka yang ditampilkan pada alat merupakan persentasi kadar air dalam kulit yang diukur.
2.
Evenness
kehalusan Pengukuran kehalusan kulit dilakukan dengan perangkat
Skin analyzer
perbesaran 60x dan menggunakan lampu sensor biru normal. Kamera diletakkan pada permukaan kulit yang akan diukur kemudian tekan tombol
capture
untuk memfoto dan secara otomatis secara otomatis akan keluar pada layar komputer.
3.
Pore
pori Pengukuran besarnya pori pada kulit secara otomatis akan keluar saat
melakukan pengukuran kehalusan kulit. Gambar yang telah terfoto juga akan keluar pada kotak bagian pori-pori kulit. Hasil berupa angka dan penentuan
ukuran pori secara otomatis akan keluar pada layar komputer. 4.
Spot
noda Pengukuran banyaknya noda yang dilakukan dengan perangkat
Skin analyzer
pada lensa perbesaran 60x dan menggunakan lampu sensor jingga Terpolarisasi. Kamera diletakkan pada permukaan kulit yang akan diukur
kemudian tekan tombol
capture
untuk memfoto dan secara otomatis hasil berupa angka dan kondisi kulit yang didapatkan akan tampil pada layar komputer.
5.
Wrinkle
keriput Pengukuran keriput dilakukan dengan perangkat
Skin analyzer
pada lensa perbesaran 10x dan menggunakan lampu sensor biru normal. Kamera diletakkan
Universitas Sumatera Utara
19 pada permukaan kulit yang akan diukur kemudian tekan tombol
capture
untuk memfoto dan secara otomatis hasil berupa angka dan kondisi kulit yang
didapatkan akan tampil pada layar komputer. Pada pengukuran ini, tidak hanya jumlah keriput yang dapat diukur, akan tetapi kedalaman keriput juga dapat
terdeteksi dengan alat
Skin analyzer
.
2.8.2 Parameter pengukuran Table 2.1 Parameter hasil pengukuran dengan