41 dengan mengukur kondisi awal kulit punggung tangan sukarelawan bertujuan
untuk melihat seberapa besar pengaruh krim ekstrak etanol buah rimbang dalam memulihkan kulit yang mengalami penuaan dini. Hasil pengukuran uji efektivitas
anti-aging
dapat dilihat pada Lampiran 17, halaman 75-84. Data yang diperoleh pada setiap parameter
anti-aging
dianalisis secara statistik dengan metode ANAVA lalu dilanjutkan dengan uji
Post Hoc Tukey HSD
untuk melihat perbedaan nyata dari setiap perlakuan pada relawan. Pengujian
Post Hoc Tukey HSD
dilakukan untuk melihat kelompok formula mana yang memiliki efek sama atau berbeda dan efek yang terkecil sampai terbesar antara satu dengan yang
lainnya. Pengujian ini dilakukan terhadap semua perlakuan dari minggu ke-1 sampai minggu ke-4. Hasil statistik dapat dilihat pada Lampiran 18, halaman 85-
102.
4.6.1 Kadar air
Moisture
Pengukuran kadar air pada kulit punggung tangan dilakukan dengan menggunakan alat
moisture checker
yang terdapat dalam perangkat
skin analyzer
Aramo. Hasil analisa statistik dari data yang telah diperoleh, sebelum perawatan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan p ≥0,05 antara sediaan krim ekstrak
etanol buah rimbang EEBR dengan blanko. Setelah perawatan minggu ke-1 hingga minggu ke-3 terdap
at perbedaan yang signifikan p≤0,05 antara blanko, krim 2,5, 5 dengan krim EEBR 7,5, 10. Dan Setelah perawatan minggu
ke-4 terdap at perbedaan yang signifikan p≤0,05 terlihat pada blanko dengan
krim EEBR 2,5, 5, 7,5 dan 10. Sediaan krim yang menghasilkan efek terbesar dalam meningkatkan kadar air kulit terlihat pada krim EEBR 10 27,67
Universitas Sumatera Utara
42 menjadi 33,3, krim yang menghasilkan efek terkecil terlihat pada krim blanko
28,33 menjadi 29,00. Hal ini menunjukkan bahwa krim EEBR 10 yang paling baik dalam meningkatkan kadar air kulit. Hasil statistik dapat dilihat pada
Lampiran 18, halaman 85. Berbagai faktor eksternal maupun internal seperti iklim, temperatur, udara
kering, kelembaban udara, paparan sinar matahari, usia, dan berbagai penyakit kulit dapat menyebabkan penguapan yang berlebihan pada epidermis kulit.
Penguapan yang berlebihan tersebut mengakibatkan kadar air dalam stratum korneum dapat berkurang hingga 10 yang dapat mengakibatkan kulit menjadi
kering. Kulit berusaha untuk melindungi diri dari kemungkinan tersebut yaitu dengan adanya bahan hidrofilik yang terkandung dalam stratum korneum, yang
disebut juga
Natural Moisturizing Factor
NMF Muliyawan dan Suriana, 2013.
Gambar 4.1 Grafik hasil pengukuran kadar air
moisture
pada kulit punggung tangan relawan kelompok blanko, krim EEBR 2,5, 5, 7,5 dan 10
selama 4 minggu.
5 10
15 20
25 30
35
1 2
3 4
P er
sent a
se k
a da
r a
ir
Waktu minggu
Blanko 2.5
5 7.5
10 De
h id
ra si
No rm
al
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 4.10 Data hasil pengukuran kadar air
moisture
pada kulit punggung tangan relawan.
Krim Relawan Persentase kadar air
Sebelum Pemulihan minggu
I II
III IV
F1 1
28 28
28 28
28 2
29 28
29 29
29 3
28 28
29 29
30 28,3 ±0,58
28 ± 0,00 28,7± 0,58
28,7 ± 0,58 29 ±1,00 F2
1 29
29 29
29 30
2 28
30 29
29 30
3 28
28 29
29 29
28,3 ±0,58 29± 1,00
29 ± 0,00 29 ± 0,00 29,7 ± 0,58
F3 1
28 30
29 30
31 2
27 28
29 29
31 3
27 29
30 32
32 27,3 ±0,58 29 ± 1,00 29,3 ±0,58
30 ± 1,53 31,3 ± 0,58 F4
1 28
30 30
32 33
2 29
31 31
31 33
3 28
30 30
32 34
28,3 ±0,58 30,3 ±0,58 30,3 ±0,58 31,7 ± 0,58 33,3 ± 0,58
F5 1
28 31
31 32
34 2
28 32
32 33
34 3
27 30
30 31
32 27,7 ±0,58
31 ± 1,00 31 ± 1,00
32 ± 1,00 33,3 ± 1,15 Keterangan
: F1: Dasar krim blanko, F2: krim EEBR 2,5, F3: krim EEBR 5, F4: krim EEBR 7,5, F5: krim EEBR 10.
Nilai pengukuran : 0-29 dehidrasi, 30-50 normal, 51-100 hidrasi Aramo, 2012
4.6.2 Kehalusan