Faktor Birokrasi dan Keagamaan.

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut, dan 3. Pengembangan dari sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai suatu kelompok masyarakat tersebut. Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas, dilain sisi Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi, Forkabi mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari masyarakat satu dengan masyarakat lainnya, yaitu masyarakat asli DKI Jakarta ialah masyarakat Betawi. Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari, dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek keagamaan maupun tolong menolong. Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi sangat kental dengan faktor keagamaan, terlihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat tersebut. Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya maupun dengan masyarakat Betawi lainnya. Kemudian dari faktor keagamaanpun, salah satu Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi. Hal ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon- calon pejabat pemerintah, seperti Pemilihan Kepala Negara Presiden maupun Pemilihan Kepala Daerah Gubernur. Berangkat dari uraian diatas, Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan- dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta, seperti Mahfuz Asirun pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat, dari kedekatan ulama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi, untuk menjadikan Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007- 2012. Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat, seperti acara pengajian bulanan keliling. Hal ini dilihat oleh Forkabi, didalam salah satu dukungannya untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta. Sehingga dari sisi kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi, untuk maju sebagai gubernur dan didampingi Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012. Berdasarkan dari uraian diatas, peran Forkabi maupun faktor Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, nomor urut 2 dua Fauzi Bowo dan Prijanto. Dalam dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut, pada Pilkada DKI Jakarta 2007 dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi. Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI Jakarta 2007 memperoleh 2.109.511 suara, maka KPUD DKI Jakarta menetapkan keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2007. 24 Pada tanggal 18 Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007 24 http:www.kpu.go.id, diakses pada tanggal 9 Desember 2010. Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri. Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012. Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto, sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan memperoleh 2.109.511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar, yang memperoleh 1.535.555 suara. Sementara itu Forkabi, setelah mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil gubernur terlipih, maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta. Forkabi yang dahulu, masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau melestarikan kebudayaan Betawi, maupun menjaga martabat masyarakat Betawi dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta. Dengan berjalannya waktu yang begitu cepat, perjalanan Forkabi sampailah kemasalah politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007, semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001. Dalam kurung waktu kurang lebih 5 lima tahun, Forkabi dinilai mulai ikut didalam perpolitikan. Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi, hal ini menjadikan peluang untuk menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti, mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang maju dalam Pilkada. Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah dengan mata saja, posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan dalam bidang apapun, dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi. Hal ini terlihat dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto, untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide 2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007. Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintahan dan birokrasi saja, namun Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta. Hal inipun yang menjadikan perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam aspek seperti, melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi perpolitikkan daerah tersebut. Kemudian pada saat inipun, Forkabi disamping menjadi wadah tempat berkumpul masyarakat Betawi, Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan. Hal ini dikarenakan Forkabi mempunyai massa yang begitu besar, dan hal tersebut dapat saja mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. 71 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik, Peran Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta. Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil gubernur. 2. Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi, untuk menggunakan hak pilihnya 70 atau 3. 737. 053 pemilih dari 5. 716. 572 masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih. 3. Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah DPD sampai Dewan Pimpinan Ranting DPRt, misalnya melakukan sosialisasi calon pasangan yang didukung oleh Forkabi, serta melakukan kampanye- kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil gubernur. Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif berpartisipasi dan berpolitik. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial, Birokrasi dan Keagamaan serta faktor partai politik pendukung. 5. Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur, ada pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur, ormas tersebut ialah FBR yang mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung oleh Forkabi. DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku. Peraturan Lengkap PILKADA, diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl. Sawo Raya No. 18. Jakarta 7 April 2008. Fachruddin. Ahmad, Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society. Jakarta: PT Nusa Utama 2008. Sanit. Arbi, Swadaya Politik Masyarakat, telaah tentang keterlibatan Organisasi masyarakat. Jakarta: CV Rajawali 1985. Soekanto. Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Grafindu Persada 2001. S.H.Sarundajang, Pilkada Langsung Problem dan Prospek. Jakarta: Hasta Pustaka 2005. Rahhardiansah P. Trubus, Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Universitas Trisakti 2006. Nasuhi Hamid, dkk,. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: CeQDA Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah 2007,. Cet II Pribadi. Toto, dkk, Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka 2006. Budiardjo. Miriam, Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2008. Sjamsuddin. Najaruddin, Profil Budaya Politik Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti 1991. ADART, Dewan Pimpinan Pusat FORKABI. Hadad. Ismid, Budaya Politik dan Keadilan Sosial. Jakarta: LP3ES, 1979. Mangkubumi, Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia. Yogyakarta: Mitra Gama Widya 1989. Rumanti. Maria Assumpta, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Rraktik. Jakarta: PT Grasindo 2002. ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi BAMUS BETAWI. Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi BAMUS BETAWI . Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008- 2013. Undang-Undang Dasar 1945 Yogyakarta: Penerbit New Merah Putih, 2009. UU 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintah Daerah Jakarta: Ramdina Prakasa, 2004. Muhajir, Bahasa Betawi, sejarah dan perkembangannya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 2000. Jusuf. Gary Rachman, Birokrasi Dalam Masyarakat Modern Jakarta: Universitas Indonesia 1987. Thoha. Miftah, Birokrasi dan Politik di Indonesia Jakarta: PT Raja Grafindo 2003. Harmen, Rahmawaty, Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2002. Majalah dan Internet. Lili Romli, dkk. Jurnal Demokrasi dan HAM Jakarta : The Habibie Center, 2000. Media cetak, Kompas. http:www.bps.co.id, diakses pada tanggal 10 November 2010. http:www.kpu.go.id, diakses pada tanggal 09 Desember 2010. http:www.jakarta.go.id, diakses pada tanggal 15 Desember 2010. http:www.disdikdki.net, diakses pada tanggal 15 Desember 2010. http:www.daerah khusus ibukota jakarta. go.id, diakses pada tanggal 27 Desember 2010. http:www.perspektif.net, diakses pada tanggal 04 Januari 2011. http:.beritaindonesia.co.id, diakses pada tanggal 04 Januari 2011. http:www.fauzibowo.co.id, diakses pada tanggal 07 Januari 2011. http:myquran.com, diakses pada tanggal 05 Februari 2011. http:kodepos.nomor.net, diakses pada tanggal 05 Februari 2011. http:goslink.wordpress.com, diakses pada tanggal 10 Februari 20011. http:dedipriandes.blogspot.com, diakses pada tanggal 12 Februari 2011. http:betawi.blogsome.com, diakses pada tanggal 12 Februari 2011. http:pmiijakarta.com, diakses pada tanggal 12 Februari 2011. http:dpraulujami.blog.com, diakses pada tanggal 18 Februari 2011 . Hasil Wawancara. Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI, Husain Sani. Pada tanggal 3 Agustus 2010 . Wawancara dengan Sekjen FORKABI, A. Latif HM. Pada tanggal 1 Oktober 2010. Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI, M. Arsani. Pada tanggal 1 Desember 2010. Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010, Husain Sani. Pada tanggal 14 Januari 2011. Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah DPD FORKABI Jakarta Timur, M. Iwan. Pada tanggal 17 Januari 2011. Lampiran. Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta. 1 Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun Kemacetan. 1. Perluasan penambahan jaringan jalan. 2. Optimalisasi jaringan jalan yang ada. 3. Jalur khusus sepeda motor dan sepeda. 4. Rond princing untuk mengatasi kemacetan. 1. Membangun sistem transportasi missal, murah, cepat dan nyaman. 2. Mengendalikan Pertumbuhan kendaraan bermotor pribadi. Banjir. 1. Penyelesaian banjir timur dan normalisasi banjir kamal barat. 2. Normalisasi kali ciliwung, kali pesanggrahan, kali krukut dan lain-lain. 3. Penyelesaikan polder dan sistem drainase. 4. Pelestarian situ-situ diselatan Jakarta. 1. Mempercepat pembangunan banjir kamal timur. 2. Perbaikan sistem dranese kota. 3. Revitalisasi daerah aliran sungai kawasan hijau dan daerah resepan air. Alat transportasi umum. 1. Peningkatan jaringan angkutan missal, berbasis rel, jalan dan kapal laut. 2. Peningkatan angkutan umum dari kepulawan seribu. 3. Peningkatan akses angkutan umum khusus ke bandara cengkareng. 1. Melanjutkan Pembangunan busway. 2. Revitalisasi angkutan kereta api. 3. Merintis non motorized transportation. 4. Bermitra dengan swasta. Pendidikan. 1. Subsidi sekolah kejuruan. 2. Perluasan kualitas pendidikan dasar dan menengah. 3. Pembatasan wajib belajar 12 tahun. 1. Pendidikan gratis sampai SLTA. 2. Peningkatan kesejahteraan guru. 3. Keterlibatan pendidikan dan iptek 4. Revitalisasi balai latihan kerja. Kesehatan. 1. Meningkatkan jumlah dan mutu puskesmas. 2. Menetapkan tenaga kesehatan di kelurahan. 1. Gratis perawatan kelas III semua rumah sakit. 2. Meningkatkan mutu 1 Ibid, Kamis 02 Agustus 2007, h. 5. 3. Dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin. pelayanan kesehatan. Kemiskinan. 1. Pemberdayaan masyarakat kelurahan. 2. Pembentukan lembaga keuangan mikro di kelurahan. 3. Pembangunan rumah susun. 4. Perbaikan permukiman kumuh. 1. Penyedian perumahan sehat dan terjangkau untuk rakyat miskin. 2. Mendukung program pembangunan rusun oleh pemerintah pusat. 3. Menghapus kawasan kumuh. Ketenaga kerjaPengangguran. 1. Pengembangan kesempatan kerja. 2. Perlindungan dan pengendalian tenaga kerja. 3. Penataan kawasan industri. 1. Pengembangan sektor informal. Keamanan. 1. Program polisi komunitas. 2. Peningkatan kepasitas aparatur. 1. Meningkatkan kerukunan anatar kelompok masyarakat. 2. Menekan kriminalitas. 3. Menegakkan supremasi hukum. NAMA –NAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007 1. Suwiryo 1945-1947. 2. Daan Jahja 1948-1950. 3. Suwiryo 1950-1951. 4 . Syamsurizal 1951-1953. 5. Sudiro 1953-1960. 6. Soemarno 1960-1964. 7. Henk Ngantung 1964-1865. 8. Soemarno 1965-1966. 9. Ali Sadikin 1966-1977. 10. Tjokropranolo 1977-1982. 11. R. Soeprapto 1982-1987. 12. Wiyogo Atmodarminto 1987-1992. 13. Soerjadi Soedirdja 1992-1997. 14. Sutiyoso 1997-1998. 15. Sutiyoso 1998-2007. 16. Fauzi Bowo 2007-2012. Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007. Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi : Bpk. H. Husain Sani Selasa 03 Agustus 2010

P: Sejarah terbentuknya ormas Forkabi.

J: Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus Betawi. Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura, yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan. Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu Madura.

P: Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja.

J: Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut, tetapi dari semangat kawan- kawan pengurus Forkabi, demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan uang iuran sebesar yang tidak ditentukan. Disamping itu ada pula masyarakat Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan Forkabi, tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya.

P: Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007.

J: Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada, karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita- citakan, untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali. P: Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007.

J: Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta, ada yang berasal masyarakat

Betawi Fauzi Bowo maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat martabat masyarakat Betawi, Forkabi sepenuhnya mendukung dan berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007.

P: Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo.

J: Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri, memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik.

P: Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya, seperti

Forum Betawi Rempug FBR.

J: Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja, mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja, tetapi pimpinan dengan pimpinan baik-baik saja tak ada masalah yang berarti.

P: Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo.

J: Tadi saya sudah bilang, karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi adalah mengangkat orang Betawi, kalau pengambilan keputusan pastinya dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja RAKER terlebih dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi Bowo, dan pengambilan keputusan pada tanggal 7 januari 2007.

P: Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto.

J: Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah DPD di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting DPRt, melalui calon pasangan gubernur tersebut. Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi : Bpk. A. Latif HM Jumat 01 Oktober 2010.

P: Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta.

J: Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta.

Forkabi juga mempunyai peran politik, hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja mereka, melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif.

P: Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur, berlainan dengan Forkabi sendiri.

J: Ya, menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi, karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi, jadi sebagai masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung sepenuhnya kepada putra Betawi Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012.