Pemilihan Kepala Daerah Pilkada.

partai politik lain. Langsung ialah, sebagai rakyat mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala Daerah. Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna bagi semua rakyat, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, pekerjaan dan status sosial. Sementara itu, pengertian bebas ialah, setiap rakyat berhak menilai bebas dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun, dalam melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah. Rahasia ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun, dalam melaksanakan haknya pemilihan. Kemudian Jujur ialah, dalam penyelenggaran Pemilu maupun Pilkada, aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan adil ialah, dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada, setiap pemilih dan calon dipilih harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak manapun. Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya. Hal ini dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon, yang dapat membagun daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun.

E. Pilkada DKI Jakarta.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Agar Pilkada DKI Jakarta dapat mencapai keputusan politik, dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut. Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29 September 2004, telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada didaerahnya masing-masing. Kepala daerah Gubernur bersama DPRD, mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya pembangunan didaerah tersebut. Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut, dikeluarkannya Undang- undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya masyarakat DKI Jakarta, dapat memilih kepala daerah secara langsung, oleh karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta. Atas diterapkannya Undang-undang tersebut, maka masyarakat daerah khususnya DKI Jakarta, harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut. Masyarakat dapat menentukan pemimpin daerah Gubernur yang benar-benar dapat mewujudkan aspirasi dari masyarakat tersebut. Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut, bayaknya masyarakat DKI Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan. Sejumlah keluhan masyarakat di DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri, Pancoran Jakarta Selatan. Ada sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam Pilkada DKI Jakarta.