Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah DPD di

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI : Bpk. M. Arsani Rabu 01 Desember 2010.

P: Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi.

J: Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan, membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat Bamus Betawi, yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik. Berdirinya Bamus Betawi tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya, yang sebelumnya sudah berdiri di DKI Jakarta antara lainnya: Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan Betawi LKB, Ikatan Warga Betawi IWARDA, Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin PERMAT, Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta LKB ANDA, Ikatan Keluarga Jakarta IKEDA, Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera IKRAR, Keluarga Mahasiswa Betawi KMB, Keluarga Pelajar Betawi KPB, Yayasan Jakarta, Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin, Ikatan Keluarga Jakarta IKAB, Kerukunan Masyarakat Jakarta Asli BETAWI KETIMUN dan Pemangku Adat MANGKURAT. P: Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan bergabung.

J: Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi. P: Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007, ada suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar.

J: Sebagai Bamus Betawi sendiri, membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah, perihal Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi, tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik. Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010 : Bpk. H. Husain Sani Jumat 14 Januari 2011.

P: Menurut pendapat bapak, mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat.

J: Ya, karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada, hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya, disinilah momentum masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada.

P: Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur, apakah seluruh anggota Raker setuju atau tidak.

J: Didalam Raker tersebut, hadir semua pengurus Forkabi dari 6 enam Dewan

Pimpinan Daerah DPD antara lain ialah DPD Jakarta Pusat, DPD Jakarta Timur, DPD Jakarta Barat, DPD Jakarta Selatan, DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu. Dalam keputusan raker tersebut ada 1 satu DPD yang tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut, yaitu DPD Jakarta Timur. Pada saat itu saya menegaskan kepada Ketua DPD Jakarta Timur, kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan sekarang. Saya juga menegaskan kepada anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi, untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012 dalam acara kampanye pasangan tersebut.