Partisipasi Politik Kelompok Institusional institutional groups

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam aktivitas politik, 3. Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku seseorang dalam politik, 4. Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik. Membicarakan mengenai partisipasi politik, yang diuraikan diatas. Maka partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah, karena dari salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi, maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta. Karena untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari masyarakat Betawi. Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta. Disamping hal tersebut diatas, ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah: 1. Pemberian suara voting, 2. Diskusi politik, 3. Kegiatan kampanye, 4. Bergabung dengan partai politik. 27

3. Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad, budaya politik adalah sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut, tidak saja tentang masalah-masalah politik, tapi juga tentang aspek-aspek 27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta antara lainya : 1. Pengajuan Petisi, 2. Berdemonstrasi, 3. Mogok, 4. Tindakan Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta. Lihat Toto Pribadi, dkk. Sistem Politik Indonesia Jakarta : Universitas Terbuka 2006, h. 3.8. kehidupan dan perubahan masyarakat. 28 Perubahan yang dimaksud diatas ialah perubahan teknis belaka, perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis. Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi, dkk. 2006, mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal kekuasaan, aturan, dan wewenang. 29 Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin 1991 menyebutkan, budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan anekaragam bagiannya, dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik tersebut. 30 Dalam hal budaya politik, Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta. Untuk memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi. Berkaitan dengan teori ada 3 tiga tipe budaya politik antara lainnya, 1. Budaya Politik Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan sederhana, pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan 28 Ismid Hadad. Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta: LP3ES, 1979, h. 232. 29 Toto Pribadi, dkk. Sistem Politik Indonesia Jakarta: Universitas Terbuka, 2006, h. 2.10. 30 Nazaruddin Sjamsuddin. Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1991, h. 21. perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi, 2. Budaya Politik SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap masyarakat. Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input ataupun kesadarannya sebagai aktor politik, dan 3. Budaya Politik Partisipasi ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek, masyarakat menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam kehidupan politik. Diantara 3 tiga tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik parokial, karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan perannya dalam bidang keagamaan, dan bidang ekonomi. Budaya Betawi sangat menjujung tinggi nilai-nilai agama, maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi tidak terlepas dari norma-norma agama, seperti menghormati kedua orang tua dan orang lain, budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi terhadap masyarakat Betawi lainnya. Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 delapan, namun dalam Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya Betawi. Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling kehidupan mereka. Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya, ormas Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan.