38
BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA
A. Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya.
Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta adalah Ibukota Negara Republik Indonesia. DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki
status setingkat Propinsi.
1
DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa, dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa 1527, Jayakarta 1527-1619,
Batavia, 1619-1942, dan Djakarta 1942-1972. sesuai dengan ejaan yang sekarang huruf D menjadi J.
1. Sunda Kelapa 1527.
DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kelapa, berlokasi di muara sungai Ciliwung. Ibukota
kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran sekarang Bogor. Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki
kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tarumanagara dan Cimanuk. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan
Tarumanagara pada abad ke-5 lima sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 lima dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara
yang disebut Sundapura.
1
Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa, kekhususannya dan keistimewaan daerah di Indonesia, seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat
kekhususan. Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia
Yogyakarta: Penerbit New Merah Putih, 2009, h. 22. Lihat juga http:www.Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Go.id, diakses pada tanggal 27 Desember 2010.
Pada abad ke-12, pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan
Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang- barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat
warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat itu.
2. Jayakarta 1527 –1619.
Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI Jakarta. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis yang
ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan
Sunda.
2
Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka
Mundinglaya Dikusumah, dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya yaitu Mundinglaya. Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana,
Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut. Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi, karena penyerangan
tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya. Penetapan hari jadi DKI
Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, walikota DKI Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah
2
http:www.Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Go.id, diakses pada tanggal 27 Desember 2010.