Latar belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Keberadaan perpustakaan baik perpustakaan umum, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan sekolah, merupakan sarana untuk mendukung proses terbentuknya masyarakat yang cerdas. Perpustakaan mempunyai posisi yang strategis dalam masyarakat pembelajar karena perpustakaan bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyediakan rekaman pengetahuan untuk dibaca dan dipelajari. Dengan adanya perpustakaan akan tertolonglah masyarakat ekonomi lemah dalam mengakses informasi yang mereka perlukan. Dalam kasus ini perpustakaan dapat dikatakan menjadi sarana mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan perpustakaan juga merupakan penghayatan falsafah negara kita yaitu Pancasila 1 Berkembangnya informasi seperti sekarang ini menyebabkan terjadinya ledakan informasi information explosion yang tidak bisa dihindarkan. Hal tersebut sangat wajar mengingat banyaknya informasi yang tersedia baik tertulis, terekam maupun digital yang setiap saat bertambah dan beredar di kalangan masyarakat pada umumnya. Ledakan informasi saat ini berpengaruh pada banyaknya pilihan informasi sehingga memberi peluang kepada masyarakat dalam mencari dan 1 Blasius Sudarsono, “Mencari akar kepustakawanan Indonesia”, Majalah Visi Pustaka: Vol. 8 2006: h. 1 2 memilih informasi yang dibutuhkannya. Perpustakaan yang salah satu fungsinya adalah sebagai pusat informasi harus lebih meningkatkan pelayanannya kepada para pemakai. 2 Karena seperti yang kita ketahui informasi merupakan sumber pokok dalam dunia ilmu pengetahuan dan semua kegiatan manusia. Definisi informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. 3 Di sini perpustakaan berperan penting dalam dunia informasi yaitu memproses atau mengelola informasi sedemikian baik agar mempunyai nilai lebih dibandingkan sebelum diolah dan dapat dimanfaatkan oleh pemakai. Perpustakaan juga salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah. Seperti yang disebutkan dalam Pedoman Perpustakaan Sekolah yang dikeluarkan oleh IFLAUNESCO, misi Perpustakaan sekolah adalah menyediakan informasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi para peserta didik agar terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agar mereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab 4 . Dengan membanjirnya informasi dalam skala global, perpustakaan sekolah diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan saja namun juga 2 Iskandar S ulaiman, ”Upaya Perpustakaan dalam Mengentaskan Kesenjangan Informasi Masyarakat”, Jurnal Al-Maktabah, Vol. 8 No. 2 Oktober 2006: h 53. 3 Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi Yogyakarta: Andi Offset, 2003, h. 31. 4 IFLAUNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah, Diakses 09 Juli 2011 dari http:www.ifla.orgVIIs11pubsschool-guidelines.htm 3 perlu menyediakan sumber informasi lainnya, seperti bahan audio-visual dan multimedia, serta akses informasi ke internet. Akses ke internet ini diperlukan untuk menambah dan melengkapi pengetahuan anak dari sumber lain yang tidak dimiliki oleh perpustakaan di sekolah. Menyikapi hal ini pustakawan sekolah dan guru perlu mengajarkan kepada peserta didik untuk dapat mengenali jenis informasi apa saja yang diperlukan dan menelusurinya melalui sumber informasi tersebut di atas. Untuk itu diperlukan program literasi informasi di sekolah. 5 Literasi informasi yang merupakan terjemahan dari information literacy dalam pengertian ringkas diartikan sebagai keberaksaraan informasi atau kemelekan informasi dan secara sederhana literasi informasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menemukan dan menggunakan informasi. The Southern Association of Colleges and Schools mendefinisikan literasi informasi sebagai kemampuan menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi untuk menjadi pelajar sepanjang hayat dan mandiri. 6 Dan Jelaslah bahwa dengan memiliki literasi informasi kita memiliki kemudahan- kemudahan dalam melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan informasi. literasi informasi bermanfaat dalam persaingan di era globalisasi informasi sehingga pintar saja tidak cukup tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar secara terus-menerus. 5 Blasius Sudarsono, Literasi Informasi Information Literacy: Pengantar untuk perpustakaan sekolah, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007 6 Ida Farida dkk, Information Literacy Skills: Dasar pembelajaran seumur hidup, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, h. 30 4 Penguasaan literasi informasi dipandang sangat penting dalam proses pembelajaran sehingga menjadi bagian dari program pendidikan. Dalam lingkup yang lebih luas, bahwa program literasi informasi sebenarnya adalah program pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang informasi. Untuk melaksanakan program literasi informasi ini, pustakawan perlu memahami beberapa standar khusus untuk pendidikan literasi informasi di sekolah. Di Indonesia istilah literasi informasi sudah banyak yang mendikusikan, hanya saja belum ada standar khusus yang membahasnya, adapun pada lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25 tahun 2008 tanggal 11 juni 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan SekolahMadrasah pada bagian kompetensi Kepala dan Tenaga Perpustakaan mengandung literasi informasi dengan kompetensi memberikan bimbingan literasi informasi. Selain itu juga Pustakawan sekolah dapat menggunakan standar kompetensi untuk pendidikan literasi informasi yang diolah information Literacy Standards. 1 edition. Australia University Librarians 2001 menyatakan bahwa: 1 siswa harus mampu mengenali informasi yang dibutuhkan, 2 mampu mengakses informasi secara efektif dan efesien, 3 mampu mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara keritis mampu menggabungkan informasi yang terpilih ke dasar pengetahuan dan memberikan sistem penilaian, 4 mampu mengklasifikasi, menyimpan, memperbaiki dan menyusunnya kembali menjadi pengetahuan baru, 5 mampu menggunakannya secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu, dan 6 mampu memahami isu ekonomi, hukum, sosial dalam mengakses dan 5 menggunakan informasi secara legal dan beretika. 7 Dan standar literasi informasi yang diterapkan oleh American Association of School Librarian siswa memiliki kemampuan berupa: literasi informasi siswa dapat pengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi, belajar mandiri siswa mampu mendapatkan informasi yang berhubungan dengan minat pribadi, menghargai literatur dan menyebarkan pengetahuan, tanggung jawab sosial siswa dapat memahami pentingnya informasi, dapat memperaktekan dengan sikap yang etis berkenaan dengan informasi dan teknologi informasi serta dapat berpartisipasi secara efektif dalam kelompok untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi. Literasi Informasi menjadi sangat penting diterapkan dalam sistem pendidikan, termasuk di sekolah. Anak didik perlu dibekali dengan berbagai keterampilan informasi guna menghindari dampak meluasnya penerapan teknologi informasi di berbagai bidang yang terjadi dalam masyarakat dewasa ini. Sehingga anak didik memiliki kemampuan untuk mengimbangi terjadinya lompatan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Anak didik diharapkan dapat mengeksplorasi, mengevaluasi dan menggunakan informasi yang diperoleh. 8 Hal ini serupa dengan apa yang dilakukan oleh perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu. Perpustakaan ini tidak hanya digunakan sebagai tempat atau ruang untuk menyimpan koleksi. Tetapi bagi mereka, perpustakaan merupakan sarana yang digunakan untuk membimbing siswa-siswa di sekolah untuk 7 Ikhwan A rif, “Peran pustakawan dalam mengembangkan program literasi informasi di sekolah ”, Media Pustaka Vol.14 No.3 dan 4 Desember 2007, h. 21-22 8 Nuryudi, ”Mendukung pendidikan berbasis kompetensi dengan program literasi dasar dan information literacy di perpustakaan sekolah”, Jurnal Al-Maktabah, Vol. 8 No. 2 Oktober 2006, h. 16 6 meningkatkan literasi informasi siswa. Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di Perpustakaan Al-Izhar. Perpustakaan ini sudah melaksanakan program literasi informasi dengan kegiatan orentasi perpustakaan dan kegiatan dalam memperingati bulan bahasa yang pelaksanaannya dibimbing langsung oleh pustakawan. Siswa tidak hanya belajar di kelas tapi juga diajak untuk mengeksplor imajinasinya dan kreativitasnya dengan kegiatan yang di adakan perpustakaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi. Adapun tema yang akan diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah “Upaya Perpustakaan Sekolah Al-Izhar Pondok Labu dalam meningkatkan Literasi Informasi siswa”

B. Batasan dan Perumusan Masalah