Orientasi perpustakaan Upaya Perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi Siswa Al-

73 informasi dan menciptakan kiat pengembangan perpustakaan sekolah madrasah. Seperti yang telah disebutkan dalam bab 2 Standar untuk mengetahui penguasaan literasi informasi siswa pada penelitian ini digunakan 2 standar literasi informasi yang diterapkan oleh American Association of School Librarian dan Information Standards Australia University Librarians 2001. Standar-standar literasi informasi ini menyediakan konsep kerangka kerja dan panduan yang luas untuk menggambarkan pelajar yang terampil terhadap informasi. Adapun upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu dalam meningkatkan literasi informasi siswa adalah melaksanakan berbagai program kegiatan. Program kegiatan di perpustakaan Al-Izhar Pondok Labu yang berkaitan dengan literasi informasi yaitu:

1. Orientasi perpustakaan

Kegiatan ini bertujuan agar siswa mengerti tentang konsep fisik dan non fisik perpustakaan, seperti layout perpustakaan, layanan dan petugas perpustakaan. Program ini diberikan pada awal tahun ajaran yang mengajarkan tentang fungsi perpustakaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian di bawah ini: a. Mengenalkan fasilitas-fasilitas fisik gedung dan fungsinya Pustakawan menjelaskan tentang fasilitas-fasilitas yang tersedia di perpustakaan Al-Izhar ini seperti: letak koleksi umum, koleksi referensi, fasilitas komputer untuk internet dan katalog, ruang Audio 74 Visual, tempat peminjaman dan pengembalian buku, ruang baca dan sebagainya. b. Mengenalkan kebijakan-kebijakan perpustakaan Pustakawan menjelaskan tentang cara-cara pembuatan kartu anggota perpustakaan, jam layanan perpustakaan dan tata tertib perpustakaan. c. Menginformasikan No. DDC Dewey Decimal Classification dan lokasi buku Untuk memudahkan siswa mencari buku, selain ada nomor klasifikasi yang menggunakan DDC Dewey Desimal Clasification juga di pasang warna stiker yang berbeda di setiap subjek-subjek buku. Selain itu juga dipasang nomor klasifikasi di tiap rak dengan tulisan besar. Contoh: di rak yang pertama di tulis 000 KOLEKSI UMUM. Dalam penjelasannya pustakawan melaksanakannya secara bertahap. Langkah-langkah menginformasikan No. DDC kepada siswa yaitu melalui beberapa tahap: 1 Pustakawan memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang No. DDC dan kegunaannya serta warna stiker yang menyertai setiap sabjek buku secara umum. 2 Siswa diberikan contoh pencarian koleksi mulai dari penelusuran di OPAC sampai mendapatkan buku yang diinginkan. 3 Siswa diajak ke rak buku dan ditunjukan langsung letak lokasi buku. Dan siswa diberi penjelasan tentang pencarian buku di rak. 75 d. Pengenalan internet Layanan internet berfungsi sebagai sarana penelusuran informasi. Pada program ini pustakawan mengenalkan internet sebagai sarana penelusuran informasi. Dalam program pengenalan internet, pustakawan hanya membimbing secara teori. Sedangkan untuk praktek sendiri siswa langsung menggunakan komputer yang tersedia di perpustakaan. Keempat informan mengatakan bahwa kegiatan orientasi perpustakaan ini bertujuan agar siswa mampu mengetahui atau menggali kebutuhan akan informasi sehingga siswa dapat mengakses informasi secara mandiri dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Dan dengan diberikannya kegian pengenalan internet agar siswa mampu mencari informasi online dengan berbagai cara. Apabila merujuk pada standar literasi informasi menurut standar American Association of School Librarian kegiatan ini termasuk kedalam standar 1 yaitu siswa yang dianggap information literate dapat mengakses informasi secara efektif dan efesien. Kegiatan orentasi perpustakaan ini diberikan agar siswa dapat mengetahui fasilitas-fasilitas perpustakaan, lokasi buku, dan nomor klasifikasi dengan menggunakan DDC, mengenalkan internet untuk mengakses informasi secara online. Menurut standar AASL kegiatan orientasi perpustakaan ini termasuk ke dalam indikator siswa yang mampu mengetahui atau menggali kebutuhan akan informasi dan mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai 76 strategi yang berguna untuk mendapatkan informasi. Tapi belum mencapai indikator mampu mengetahui informasi yang akurat dan komperhensif adalah dasar bagi pengambilan keputusan yang cerdas, mampu memformulasikan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan kebutuhan, mampu mengidentifikasi berbagai sumber informasi yang potensial. Sedangkan menurut Information Literacy Standards Australia University Librarians 2001 kegiatan ini lebih mengarah pada standar kompetensi 1 dan 2. Standar kompetensi 1 yaitu mampu mengenali informasi yang dibutuhkan, dan indikator yang sudah dicapai yaitu siswa yang dianggap information literate mampu menentukan kebutuhan informasinya dan siswa dapat mengenali sistem pencarian informasi yang paling sesuai untuk mengakses informasi yang diperlukan, sedangkan indikator yang belum tercapai dalam standar kompatensi 1 yaitu mengidentifikasikan berbagai tipe dan format sumber-sumber informasi, mempertimbangkan biaya dan keuntungan untuk mendapatkan informasi informasi yang dibutuhkan. Dan untuk standar kompetensi 2 yaitu mampu mengakses informasi yang diperlukan secara efektif dan efesien, dan indikator yang sudah tercapai yaitu siswa yang dianggap information literate dapat mencari informasi online dengan menggunakan berbagai cara. Sedangkan indikator yang belum tercapai dalam standar kompetensi 2 yaitu mempelajari, menyusun dan melakukan strategi pencarian data yang terencana secara efektif; menyaring strategi pencarian sesuai dengan 77 keperluannya; dan menggali, merekam dan mengolah informasi beserta sumber-sumbernya.

2. Bulan Bahasa