23
6 Statistik sirkulasi
11
d. Sarana
Saranan perpustakaan meliputi gedung atau ruangan serta perlengkapan perpustakaan yang memiliki spesifikasi khusus untuk pemanfaatan di
perpustakaan.
12
B. Program Perpustakaan Sekolah
Menurut Rizal Saiful-Haq bahwa program perpustakaan madrasah dapat dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu: pembinaan minat baca dan
keterampilan informasi literasi. Penggabungan dari kebiasaan membaca yang tumbuh pada siswa sekolahmadrasah dan tingkat keterampilan informasi
literasi yang tinggi merupakan kunci untuk menjadikan siswa sebagai masyarakat yang berpengetahuan.
13
1. Pembinaan minat baca
Membaca memang merupakan proses yang kompleks. Artinya kegiatan tersebut membutuhkan waktu agar tertanam denagn baik pada diri
siswa. Selain itu perlu ada pengawasan yang baik dari orang-orang terdekat siswa.
Perpustakaan sebagai suatu sarana yang mestinya mendukung terlaksananya proses belajar yang efektif juga mempunyai andil yang
sangat besar dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada diri siswa.
11
LIPI, Membangun perpustakaan sekolah model, Diakses 09 juli 2011. Dari http:www.bit.lipi.go.id membangun +perpustakaan+sekolah+model
12
Rizal Saiful Haq dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h. 40-44.
13
Ibid., h. 125.
24
Program-program pengembangan minat baca ini dimaksudkan untuk mempromosikan buku dan kegiatan membaca bagi seluruh siswa.
Dibawah ini adalah strategi dan program yang dapat diterapkan oleh pustakawan dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada siswa
sekolahmadrasah. a.
Melakukan tour perpustakaan b.
Menyediakan sumber bacaan yang bervariasi c.
Memberi kesempatan untuk meminjam buku pada saat libur d.
Membuat sologan tentang manfaat membaca e.
Membaca dengan suara keras f.
Lingkar sastra g.
Mendongeng h.
Mengundang penulis cerita i.
Mengadakan kuis forum buku atau book talk j.
Memutar film dan membaca k.
Pameran perpustakaan l.
Mendisplay karya siswa
2. Keterampilan literasi informasi
Keterampilan information literacy dianggap efektif untuk menjawab permasalahan ini. Misalnya, ketika siswa membutuhkan
pelayanan berupa petunjuk bagaimana mendapatkan dan memilih informasi, mereka juga perlu mendapat keterampilan yang dapat
25
membangun strategi menggunakan dan menginterpretasi informasi sebagai keterampilan dasar sehingga memungkinkan mereka mendapatkannya
secara efektif. Siswa perlu dapat mengontrol informasi, perlu dapat memanfaatkan
informasi tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Bukan saja informasi yang perlu mereka ketahui, namun mereka pula menjadi seorang melek akan
informasi atau information literate. American Library Association ALA mendefinisikan orang yang
dianggap information literate atau melek informasi adalah orang yang dapat mengetahui kapan informasi dibutuhkan dan memiliki kemampuan
untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan secara efektif informasi yang dibutuhkan.
14
Disamping itu, pustakawan perlu pula memiliki kemampuan untuk dapat mengajarkan keterampilan literasi informasi secara efektif, dan harus
memilih cara yang paling baik bagi siswa untuk membangun kemampuan berfikir kritis mereka. Mereka harus menjadi siswa yang dapat belajar
secara mandiri dan mengembangkan kemampuan berfikir kritis
C. Literasi Informasi