D. Tujuan dan manfaat Penelitian 1. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pendidikan Montessori berpengaruh terhadap
hasil belajar matematika siswa.
2. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan mafaat : a. Bagi dunia pendidikan, dapat memberikan sumbangan yang berguna
dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswanya.
b. Bagi guru, memotivasi untuk lebih meningkatkan cara mengajar serta mampu mengembangkan model pembelajaran yang telah ada
c. Bagi siswa, dapat mengembangkan hasil belajarnya terutama dalam mata pelajaran matematika
d. Bagi penulis, dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai model pendidikan Montessori untuk mengembangkan hasil belajar dan dapat
menerapkannya dengan baik dalam proses belajar mengajar.
9
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIK DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar Matematika
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman. Berdasarkan pengertian secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan menurut teori belajar, W.S Winkel
belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan,
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan ini bersifat relatif, konstan dan berbekas.
Witherington dalam
bukunya Educational
Psychology mengemukakan:
”belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian
”.
1
Fontana 1981 menyatakan bahwa belajar adalah “proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari
pengalaman”, sedangkan pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar progam belajar tumbuh dan
berkembang secara optimal. Dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unik dalam diri individual siswa, sedang proses
1
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. Ke-20 h.84.