5.8.1 Dampak Positif
Adanya TPA di Desa Baru sangat berdampak positif bagi responden bahkan masyarkat lainnya yang bekerja sebagai pemulung. Dampak positif yang
paling dinikmati masyarakat adalah penghasilan yang cukup, bahkan ada yang mengatakan lebih dari cukup karena pekerjaan pemulung di TPA tersebut sangat
menjamin perekonomian keluarga pemulung. Dampak positif lainnya yang dapat diperoleh masyarakat adalah
masyarakat bisa mendapat barang-barang bekas yang dapat dijual dengan harga yang mahal dan ada juga yang dapat digunakan untuk masyarakat itu sendiri,
seperti ada yang menemukan peralatan dapur, jam tangan, sepeda rusak yang diperbaiki dan barang-barang lainnya.
Dampak positif ternyata bukan hanya dirasakan bapak-bapak atau ibu-ibu saja, ternyata anak-anak juga sangat menggantungkan nasibnya kepada TPA.
Banyak anak-anak yang memulung bukan karena perintah orang tua untuk membantu bekerja, tetapi merupakan keinginan mereka sendiri untuk memperoleh
uang jajan, karena dengan memulung anak-anak bisa mendapat uang jajan yang banyak.
Pekerjaan sebagai pemulung di TPA Namo Bintang sangat menguntungkan masyarakat. Tidak perlu jauh-jauh mencari sampah, karena jarak
ke TPA yang sangat dekat dan tidak membutuhkan waktu lama. Bekerja di TPA Namo Bintang tersebut tidak membuat masyarakat
tertekan, tidak seperti pekerjaan di pabrik-pabrik ataupun di perkantoran yang sangat menuntut hasil sehingga pekerja ditekan. Bagi masyarakat bekerja
Universitas Sumatera Utara
memulung di TPA Namo Bintang sangat mengasyikkan, bekerja secara sesuka hati, kapan ingin bekerja, kapan ingin libur terserah masyarakat itu sendiri.
Penghasilan yang didapatkan begitu berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Pendidikan anak bisa terpenuhi dan pangan yang cukup adalah
pengaruh utama dari penghasilan bagi masyarakat. Masalah perumahan dan kesehatan adalah nomor dua bagi mereka.
5.8.2 Dampak Negatif
Setelah ditutupnya TPA Namo Bintang, semua pemulung menjadi resah. Sumber utama pencaharian mereka tidak beroperasi lagi. Kerugian yang paling
dirasakan masyarakat adalah penghasilan yang berkurang drastis. Pasalnya mereka tidak mempunyai lahan pekerjaan lain selain pemulung ditambah mereka
tidak mempunyai keterampilan, membuat mereka sangat bergantung terhadap sampah.
Banyak masyarakat yang mengalami kehilangan pekerjaan, terutama ibu- ibu. Saat ini banyak ibu-ibu menjadi ibu rumah tangga dari dulunya adalah
pemulung. Sebelum Peralihan TPA mereka bisa bekerja setiap hari, kini mereka banyak berdiam dirumah karena tidak ada pekerjaan.
Minimnya penghasilan berpengaruh terhadap kebutuhan rumah tangga lainnya, pemenuhan kebutuhan pendidikan anak ada yang yang tidak mampu dan
kebutuhan pangan yang menjadi terbatas. Masyarakat menjadi membatasi kebutuhan pangan mereka karena penghasilan yang minim.
Masyarakat yang tetap bekerja sebagai pemulung setelah Peralihan TPA menjadi sangatt sulit. Mereka harus memulung ke TPA Terjun Medan Marelan
Universitas Sumatera Utara
dan TPA Berastagi. Pengeluaran mereka sangat banyak, dimulai dari ongkos dan biaya kebutuhan makan selama bekerja. Jam kerja mereka juga menjadi
bertambah. Berangkat subuh kemudian pulang jam sembilan malam.
5.9 Analisis Data Kuantitatif Perbandingan Kesejahteraan Sosial Rumah