Pengertian Sampah Jenis- Jenis Sampah

2.2 Persampahan

2.2.1 Pengertian Sampah

Sebagaimana biasanya, lingkungan padat atau litosfir inipun digunakan orang untuk membuang sampah yang bersifat padat. Selain itu saat ini tanah juga digunakan untuk membuang sampah berbahaya yang cair maupun padat. Sampah yang dimaksud adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Sampah ini ada yang mudah membusuk terutama dari zat-zat organic seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain lain., sedangkan yang tidak membusuk dapat berupa plastic, kertas, karet, logam atau pun abu, bahan bangunan bekas dan lain-lain. Kotoran manusia, sekalipun padat tidak termasuk kedalam defenisi sampah ini, demikian pula bangkai hewan yang cukup besar. Atas defenisi tersebut, maka sampah dapat dibedakan atas dasar sifat biologis dan kimianya, sehingga mempermudah pengelolaannya, sebagai berikut : a. Sampah yang dapat membusuk, seperti sisa makanan, daun, sampah kebun, pertanian dan lainnya, b. Sampah yang tidak membusuk seperti kertas, plastic, karet, gelas, logam dan lainnya, c. Sampah yang berupa debuabu dan d. Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, seperti sampah- sampah berasalkan industry yang mengandung zat-zat kimia maupun zat fisisi berbahaya. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Jenis- Jenis Sampah

A. Sampah Yang Membusuk Sampah ini dalam bahasa Inggris disebut garbage , yaitu yang mudah membusuk karena aktivitas mikroorganisme. Dengan demikian pengelolaannya menghendaki kecepatan, baik dalam pengumpulan maupun dalam pembuangannya. Pembusukan sampah ini akan menghasilkan gas yang bersifat racun bagi tubuh. Selain beracun, juga akan berbau busuk sehingga secara estetis tidak dapat diterima ; jadi, penumpukan sampah yang membusuk tidak dapat dibenarkan. Di negara sedang berkembang seperti Indonesia sampah kebanyakan terdiri atas sampah jenis ini. Tetapi, bagi lingkungan sampah ini relatif kurang berbahaya karena dapat terurai dengan sempurna menjadi zat-zat anorganik yang berguna bagi fotosintesa tumbuhan. Hanya saja orang harus mengangkut dan membuangnya di tempat yang aman, dengan kecepatan yang lebih daripada kecepatan membusuknya di dalam keadaan cuaca daerah tropis ini B. Sampah Yang Tidak Membusuk Sampah jenis ini dalam Bahasa Inggris disebut refuse. Biasa terdiri atas kertas-kertas, plastic, logam, gelas, karet dan lainnya yang tidak dapat membusuk dan sulit membusuk. Sampah ini apabila memungkinkan sebaiknya didaur ulang sehingga dapat bermanfaat kembali baik melalui suatu proses ataupun secara langsung. Apabila tidak dapat didaur ulang, maka diperlukan proses untuk memusnahkannya, seperti pembakaran, tetapi hasil dari proses ini masih memerlukan penanganan lebih lanjut. C. Sampah Yang Berbentuk Debu Abu Universitas Sumatera Utara Sampah jenis ini biasanya berupa debu atau abu hasil pembakaran, baik pembakaran bahan bakar ataupun sampah. Sampah seperti ini tentunya tidak membusuk, tetapi dapat dimanfaatkan untuk mendatarkan tanah atau penimbunan. Selama tidak mengandung zat yangberacun, maka abu ini pun tidak terlalu berbahaya terhadap lingkungan dan masyarakat. D. Sampah Berbahaya Sampah berbahaya adalah sampah yang karena jumlahnya, atau konsentrasinya, atau karena sifat kimiawi, fisika dan mikrobiloginya dapat a meningkatkan mortalitas secara bermakna, atau menyebabkan penyakit yang tidak reversible ataupun sakit berat yang pulih atau reversible atau b berpotensi menimbulkan bahaya sekarang maupun di masa yang akan datang terhadap kesejahteraan atau lingkungan apabila tidak diolah, ditransport, disimpan, dan dibuang dengan baik. Ke dalam sampah ini tergolong semua sampah yang berisikan bahan beracun baik bagi masyarakat maupun bagi fauna dan flora. Sampah seperti ini biasanya terdiri atas zat kimia organic maupun anorganik serta logam-logam berat. Pada hakekatnya, kebanyakan merupakan buangan industri. Sampah jenis ini sebaiknya dikelola oleh suatu badan yang berwenang dan dibuang sesuai peraturan yang berlaku. Sampah sejenis ini tidak dapat dicampurkan dengan sampah kota biasa. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Sampah

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Hubungan Antara Komponen Rumah Dan Jarak Rumah Terhadap Kadar SO2 Dalam Rumah Disekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

2 46 101

Analisis Kualitas Udara Dan Keluhan Kesehatan Yang Berkaitan Dengan Saluran Pernapasan Pada Pemulung Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

25 135 91

Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) “Namo Bintang” terhadap Masyarakat (Studi Kasus: Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 8 94

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 14

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 2

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 16

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 41

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 2

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 24