Sesudah Peralihan TPA, mayoritas yang bekerja adalah Ayah dan Ibu, namun berkurang sebelum Peralihan TPA. Hal ini disebabkan karena istrinya
yang dulunya ikut memulung kini bekerja sebagi ibu rumah tangga yang tidak mempunyai penghasilan. Berbeda dengan responden yang yang mencari nafkah
adalah suami istri, istri tetap ikut mencari nafkah sebagai pekerja rumah tangga dan tukang cuci. Rumah tangga responden yang melibatkan anak dalam mencari
nafkah juga tetap ada dan tidak berubah dari sebelum Peralihan TPA.
5.3.6 Penghasilan Pemulung Tabel 5.14
Penghasilan Pemulung
Sebelum Peralihan TPA Sesudah Peralihan TPA
No Penghasilan
F Persentase
Penghasilan F
Persentase
1 Rp 1.500.000- Rp.2.000.000
9 56,25
Rp.0- Rp.500.000
5 31,25
2 Rp.2.000.000- Rp.2.500.000
7 43,75
Rp.500.000- Rp.1.000.000
2 12,5
3 Rp.1.000.000-
Rp.1.500.000 7
43,75
4 Rp.1.500.000-
Rp.2.000.000 2
12,5
Total 16
100 Total
16 100
Sumber : Kuesioner, Mei 2014
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat sebelum Peralihan TPA, penghasilan responden memang sangat mencukupi. Sehingga pemulung bergantung terhadap TPA, karena TPA
memberikan mereka penghasilan yang mencukupi untuk kebutuhan hidup keluarga. Apabila ditambah dengan penghasilan dari barang-barang antic yang
dapat dijual, pendapatan mereka akan bertambah dan data tersebut merupakan penghasilan dari satu responden, jika penghasilan antara Ayah dan Ibu
digabungkan penghasilan mereka cukup besar. Sesudah Peralihan TPA penghasilan responden menjadi sangat bervariasi.
Bahkan dibawah satu juta pun ada. Responden yang memperoleh penghasilan dibawah satu juta adalah penghasilan Ibu yang menjadi responden. Pekerjaan
yang berubah mengakibatkan penurunan penghasilan. Sementara responden yang memperoleh penghasilan diatas satu juta adalah penghasilan Ayah yang menjadi
responden. Penghasilan mereka masih tetap dari yang sebelumnya karena pekerjaan masih pemulung.
Universitas Sumatera Utara
5.3.7 Pengeluaran Pemulung Tabel 5.15
Pengeluaran Pemulung
Sebelum Peralihan TPA Sesudah Peralihan TPA
No Pengeluaran
F Persentase
Pengeluaran F
Persentase
1 Rp.1.000.000- Rp.1.500.000
8 50
Rp.500.000- Rp.1.000.000
6 37,5
2 Rp.1.500.000- Rp.2.000.000
8 50
Rp.1.000.000- Rp.1.500.000
7 43,75
3 Rp.1.500.000-
Rp.2.000.000 3
18,75
Total 16
100 Total
16 100
Sumber : Kuesioner, Mei 2014 Pengeluaran sebelum Peralihan TPA berada di dua perkiraan dan jumlah
respondennya juga berbanding sama. Menurut responden pengeluaran mereka dulu tergolong cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena tanggungan yang masih
banyak dan adanya tagihan yang harus dibayarkan seperti tagihan sepeda motor dan alat elektronik.
Sesudah Peralihan TPA, pengeluaran lebih dari Rp.1.500.000 mengalami penurunan dan terdapat kategori pengeluaran yang baru yaitu pengeluaran
diantara Rp.500.000 sampai dengan Rp. 1.000.000 dan kategori Rp.1.000.000- Rp.2.000.000 hanya mengalami penururnan satu responden. Pengeluaran yang
berkurang disebabkan karena pendapatan yang sedikit, sehingga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari responden membatasi keperluan yang
dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
5.3.8 Kepunyaan Tabungan Pemulung Tabel 5.16