Pemenuhan Kebutuhan Pangan Kecukupan Gizi Pangan Tabel 5.26

5.7 PANGAN

5.7.1 Pemenuhan Kebutuhan Pangan

Pangan merupakan suatu kebutuhan utama yang dibutuhkan setiap manusia setiap hari. Pangan sangat mendukung untuk setiap kegiatan manusia, tanpa pangan manusia tidak bisa melakukan apa-apa. Begitu juga Desa Baru sebagai daerah penelitian peneliti, seluruh responden menjawab pangan adalah keharusan, apapun dilakukan agar dapat makan. Sebelum dan sesudah Peralihan TPA, seluruh responden memberikan jawaban yang sama bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga. Ada sedikit perbedaan dengan yang sebelumnya, yaitu setelah Peralihan TPA, otomatis penghasilan berkurang sehingga untuk pangannya mereka sudah mulai mengurangi porsinya

5.7.2 Kecukupan Gizi Pangan Tabel 5.26

Kecukupan Gizi Pangan Sebelum Peralihan TPA Sesudah Peralihan TPA No Kecukupan F Persentase Kecukupan F Persentase 1. Terpenuhi 5 31,25 Terpenuhi 7 43,75 2. Kurang terpenuhi 9 56,25 Kurang terpenuhi 7 43,75 3. Tidak terpenuhi 2 12,5 Tidak terpenuhi 2 12,5 Total 16 100 Total 15 100 Sumber : Kuesioner, Mei 2014 Universitas Sumatera Utara Ketika ditanya bagaimana kecukupan gizi makanan yang responden konsumsi, jawabannya adalah mencukupi, namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah mereka mengerti bagaimana makanan yang bergizi itu. Selama penelitian ternyata tidak banyak yang paham bagaimana gizi makanan tersebut, mereka hanya mengatakan yang terpenting adalah mereka bisa makan nasi setiap hari sebanyak tiga kali sehari, ada ikan dan sayur. Sebagian lagi ada yang mengatakan makanan yang bergizi itu harus ada susu, ikannya janga satu jenis setiap hari, makan telur setiap hari, daging dan makan sayur setiap hari yang berbeda-beda serta rajin makan buah. Setelah Peralihan TPA, kondisi gizi pangan yang dikonsumsi para pemulung mengalami perubahan. Namun perubahan tersebut tidak secara signifikan. Hanya dua pemulung yang konsumsi gizinya terpenuhi bertambah menjadi tujuh orang. Sementara yang tidak terpenuhi tidak mengalami perubahan kea rah yang lebih baik.

5.8 Analisis Dampak Peralihan TPA Namo Bintang Terhadap

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Hubungan Antara Komponen Rumah Dan Jarak Rumah Terhadap Kadar SO2 Dalam Rumah Disekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

2 46 101

Analisis Kualitas Udara Dan Keluhan Kesehatan Yang Berkaitan Dengan Saluran Pernapasan Pada Pemulung Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

25 135 91

Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) “Namo Bintang” terhadap Masyarakat (Studi Kasus: Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 8 94

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 14

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 2

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 16

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 41

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 2

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 24