yang bekerja sebagai buruh di Kota Medan merupakan penduduk asli Desa Baru yang mencoba mencari peruntungan bekerja di perkotaan. Responden yang
pekerjaan sebelumnya adalah buruh dan supir terakhir memilih sebagai pemulung dikatakan karena hasil yang diperoleh tidak cukup dan banyak pengeluaran.
5.1.8 Identitas Penduduk Berdasarkan Status Kependudukan Tabel 5.8
Identitas Penduduk Berdasarkan Status Kependudukan
No Status Kependudukan
Frekuensi Persentase
1 2
Penduduk Asli Pindahan
14 2
87,5 12,5
Total 16
100 Sumber : Kuesioner, Mei 2014
Hampir jumlah keseluruhan responden merupakan penduduk asli Desa Baru. Mereka lahir dan besar serta menjadi pemulung di Desa Baru, namun ada
juga yang berasal dari daerah lain. Responden yang berasal dari pindahan lain mengatakan bahwa mereka datang ke Desa Baru karena memperoleh informasi
dari sanak saudara yang mengatakan di Desa Baru ada TPA yang bisa dijadikan sumber pancaharian utama dan tak habis-habis. Mendengar jaminan yang
demikianlah yang membuat beberapa responden pindah ke Desa Baru.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir TPA Namo Bintang
5.2.1 Keuntungan Sebelum Peralihan TPA Namo Bintang
Seluruh responden memberikan jawaban yang sama yaitu bahwa TPA Namo Bintang memberikan dampak yang sangat menguntungkan bagi responden.
Keuntungan yang diperoleh responden adalah 1 penghasilan mereka yang banyak dan mencukupi bahkan beberapa responden mengatakan penghasilan yang
didapatkan dari TPA sangat banyak dan melebihi cukup, 2 responden bekerja tanpa tekanan seperti diperkantoran atau pabrik-pabrik, responden bekerja tidak
terikat, sesuai keinginan mereka dan mereka sangat menikmati pekerjaan sebagai pemulung ketika TPA Namo Bintang masih beroperasi dan 3 jarak yang sangat
dekat, tidak perlu pergi jauh-jauh untuk mencari nafkah.
5.2.2 Dampak Sesudah Peralihan TPA Namo Bintang
Seluruh responden memberikan jawaban yang sama yaitu sangat merugikan. TPA Namo Bintang merupakan sumber rejeki utama mereka sehingga
sangat bergantung terhadap TPA. Lahir dari sampah dan hidup dari sampah, itulah yang dikatakan oleh responden karena berharganya TPA tersebut bagi mereka.
Kerugian utama yang dialami responden adalah pengasilan yang berkurang drastis, sementara pekerjaan sampingan tidak ada sehingga mengakibatkan
sulitnya responden untuk merubah nasib mereka . Tidak ada lagi dampak lain yang dikatakan oleh responden, mereka hanya menjawab kekurangan uang,
walaupun sebenarnya bukan uang yang utama dalam kebutuhan hidup, namun seperti itulah yang dikatakan responden
Universitas Sumatera Utara