Uji interaksi menggunakan mikroskop Cahaya Uji menggunakan

4.1.5 Pengujian interaksi antara sel Saccharomyces cerevisiae-Ca-alginat-kitosan

4.1.5.1 Uji interaksi menggunakan mikroskop Cahaya

Pengujian ini didasarkan pada analisis permukaan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 x 10. Adapun hasilnya sebagai berikut : Gambar 9.a Gambar 9.b Gambar 9.a Permukaan bead yang dibelah dan dilihat dari samping; 9.b Permukaan bead yang dibelah dan di lihat dari atas Universitas Sumatera Utara

4.1.5.2 Uji menggunakan

Fourier Transform Infra Red FT-IR Hasil FT-IR Bead Sel Saccharomyces cerevisiae terimobil sebagai berikut : 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 1071,76-1032,27 C-O 1411,88 COO - 1595,43 NH 2 3337,90 OH 1018,04 C-O 1408,04 COO - 3247,13 OH 1025,56 C-O 3361,17 OH 3361,17 NH 2 panjang gelombang cm -1 sel imobil alginat kitosan Gambar 10.1 Hasil FT-IR Sel Saccharomyces cerevisiae terimobil Tabel 4.5 Gugus fungsi FT-IR Gugus Fungsi Frekuensi cm -1 hasil Frekuensi cm -1 teori C-O 1018.8 A 1025.56 K 1071.76 B 1250 – 1000 COO - 1408.04 A 1411.88 B Dekat 1400 NH 2 1588.93 K 1595.43 B 1640 – 1550 OH 3247.13 A 3361.17 K 3337.9 B 3500 – 3200 Keterangan : A=alginat; K=kitosan; B=bead Pavia,2008 Universitas Sumatera Utara 4.2. Pembahasan 4.2.1 Isolasi sel Saccharomyces cerevisiae Sel Saccharomyces cerevisiae diisolasi untuk meregenerasi sel yang akan di imobilisasi dan digunakan dalam proses fermentasi. Sel komersil yang dijual dipasaran sudah disimpan begitu lama didalam media sehingga harus diregerasi dan dipisahkan dari media awal pada saat dijual. Isolasi bertujuan untuk menumbuhkan secara spesifik sel yang akan diimobilisasi, dikarenakan sel komersil yang dijual terdapat beberapa sel ataupun mikroba lain yang akan terjebak juga jika tidak diisolasi dan ditumbuhkan kembali sebelum imobilisasi.

4.2.1 .1 Pengembangbiakan Saccharomyces cerevisiae dengan metode cawan sebar

Pengembangbiakan sel dilakukan di media PDA dikarenakan sel Saccharomyces cerevisiae termasuk golongan sel yang dapat mudah tumbuh pada media yang mengandung glukosa. Tidak ada media spesifik untuk pertumbuhan sel ini. Pengembangbiakan pada media PDA menghasilkan suatu biomassa yang tumbuh dipermukaan media. Biomassa ini berwarna kuning muda, permukaan berkilau, licin dan tekstur lunak dan memiliki bentuk blastospora berbentuk bulat telur, silindris ataupun bulat lonjong sesuai dengan yang dijelaskan Nikon 2004. Berdasarkan penampakan biomassa yang tumbuh di media PDA tersebut, diasumsikan bahwa biomassa yang tumbuh di media PDA adalah sel Saccharomyces cerevisiae. Analisa bentuk blastospora dilakukan pada uji positif sel Saccharomyces cerevisiae menggunakan mikroskop cahaya Nikon, 2004. Universitas Sumatera Utara