Permasalahan Pembatasan masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

bead dalam proses fermentasi serta pengaruh kerusakan permukaan bead terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Pengujian kadar etanol dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas. Hal ini didasarkan pada sifat fisik dari etanol yang mudah menguap. Kromatografi gas merupakan teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan senyawa organik yang mudah menguap Mardoni et al, 2007. Pengujian stabilitas bead dilakukan dengan melihat permukaan dari bead pada awal dan setiap akhir fermentasi menggunakan mikroskop cahaya dan juga diuji menggunakan uji tekanan osmosis. Pengujian ini didasarkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh fermentasi dan lapisan kitosan dalam melapisi dan meningkatkan sifat fisik dari bead terhadap laju difusi substrat dan produk dari dan ke dalam bead, pengaruh ion perusak kestabilan bead dan faktor inhibisi dari etanol. Pengujian interaksi antara sel S. cerevisiae, Ca-alginat dan kitosan dilakukan dengan mikroskop cahaya dan fourier transform infra red FT-IR. Penggunaan mikroskop dapat digunakan untuk melihat secara langsung lapisan dari kitosan dan alginat yang menyusun dari bead. Penggunaan FT-IR bertujuan untuk melihat apakah terdapat spektrum senyawa kitosan dan alginat yang menyusun dari sel imobil, terdapatnya spektrum tersebut menjadi landasan bahwa telah terlapisi ca-alginat-sel dengan kitosan.

1.2 Permasalahan

1. Bagaimana stabilitas sel Saccharomyces cerevisiae terimobil jika digunakan pada produksi etanol dari molase secara fermentasi batch? 2. Bagaimana jumlah produk etanol yang diperoleh menggunakan sel terimobil serta pengaruh kerusakan permukaan bead terhadap etanol yang dihasilkan? Universitas Sumatera Utara

1.3 Pembatasan masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada: 1. Sel Saccharomyces cerevisiae yang digunakan adalah sel yang telah diisolasi dari ragi roti saf-instan yang dijual di pasar sore Padang bulan 2. Molase yang digunakan adalah molase Black Strap 3. Molase yang digunakan memiliki kadar gula reduksi sebesar 35.585 kemudian diencerkan hingga 14.295 dimana kadar gula reduksinya diuji menggunakan penentuan gula reduksi metode lane-eynon 4. Natrium alginat yang digunakan memiliki konsentrasi 3 5. Kitosan yang digunakan memiliki konsentrasi 1 6. Buffer yang digunakan adalah buffer sitrat 0,1 M dengan pH 4.0 7. Suhu fermentasi dilakukan pada suhu 30 o C 8. Waktu fermentasi yang digunakan adalah 48 jam 9. Jumlah g bead yang dipergunakan dalam fermentasi adalah 150 g 10. Jumlah ml media fermentasi yang digunakan adalah 150 ml 11. Etanol yang dianalisis kadarnya adalah etanol yang dipisahkan dengan media fermentasi menggunakan alat rotarievaporator.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui stabilitas sel Saccharomyces cerevisiae terimobil jika digunakan pada produksi etanol dari molase secara fermentasi batch 2. Untuk mengetahui jumlah produk etanol yang diperoleh menggunakan sel terimobil serta pengaruh kerusakan permukaan bead terhadap etanol yang dihasilkan Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan sel Saccharomyces cerevisiae terimobil dapat dimanfaatkan pada industri etanol maupun dalam pengolahan limbah molase tetes tebu dari pabrik gula tebu sehingga dapat menghasilkan etanol yang maksimal dangan penggunaan biomassa yang lebih efektif

1.6 Lokasi Penelitian