b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah sebaran data dari masing-masing kelompok tidak menyimpang dari
ciri-ciri data yang berdistribusi homogen. Pengujian homogenitas dilakukan uji perbedaan varians δ
2
dengan menggunakan statistik F atau uji-F. Pengujian homogenitas data posttest penguasaan konsep fisika kelompok eksperimen
dan data posttest penguasaan konsep fisika kelompok kontrol menghasilkan harga F
htung
sebesar 1,3603 sedangkan F
tabel
sebesar 1,84. Pengujian homogen disajikan pada lampiran 26. Berikut ini adalah hasinya:
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest
No Kelompok
Varians F
hitung
F
tabel
Keputusan
1 Eksperimen 127,4641
2 Kontrol
937024 1,3603
1,84 Kedua data homogen
Sama halnya dengan penentuan keputusan pada uji normalitas, pada uji homogenitas juga didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas
yaitu jika nilai F
hitung
F
tabel
maka semua data memiliki varians homogen. Sebaliknya jika F
hitung
F
tabel
maka semua data memiliki varians tidah homogen. Tampak bahwa hasil penghitungan tersebut nilai F
hitung
F
tabel
sehingga dinyatakan semua data memiliki varians homogen. Berdasarkan hasil pengujian persyaratan analisis terhadap data dari
kedua kelompok di atas, maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan menggunakan uji t dapat dilakukan.
2. Uji Hipotesis
Setelah diketahui dan dinyatakan bahwa data hasil posttest berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t.
Adapun kriterianya adalah: Ho
: µX
1
µX
2
H
1
: µX
1
µX
2
Ho : Tidak terdapat pengaruh model sains teknologi masyarakat pada
pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep siswa. H
1
: Terdapat pengaruh model sains teknologi masyarakat pada pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep siswa.
µX
1
:Nilai rata-rata kelas eksperimen µX
2
:Nilai rata-rata kelas kontrol Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh t
hitung
sebesar 2,22 ternyata lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,996 ini berarti H ditolak dan H
1
diterima pada taraf signifikansi 05
,
ð
. Dengan demikian penelitian ini bisa
menguji kebenaran hipotesis yaitu “terdapat pengaruh penerapan model sains teknologi masyarakat untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa pada topik
usaha dan energy”. Penghitungan uji hipotesis disajikan dilampiran 27. Hasil rekap analisis anava satu jalur pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji t Kelompok
N mean
Dsg t
hitung
T
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 32
68,34 Kontrol
31 62,42
10,61 2,22
1,996 H
o
ditolak
Hasil perolehan posttest pada kelas eksperimen mencapai rata-rata yang lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan penguasaan konsep siswa kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan berupa model sains teknologi masyarakat lebih tinggi dari pada
peningkatan penguasaan konsep siswa kelas kontrol yang diberi perlakuan berupa metode konvensional.
Ternyata perolehan nilai rata-rata yang lebih tinggi oleh kelas eksperimen diikuti dengan peningkatan nilai deviasi standar. Sehingga nilai deviasi standarnya
justru lebih besar dari pada nilai standar deviasi kontrol. Fakta ini menunjukkan bahwa keragaman kemampuan siswa kelas eksperimen setelah diberikan
perlakuan
model sains teknologi masyarakat
lebih tidak merata dari pada kelas kontrol setelah diberi perlakuan berupa penerapan konvensional. Berbeda dengan
itu, kelas kontrol walaupun keragaman kemampuannya lebih merata dari pada kelas
eksperimen setelah
diberikan perlakuan,
namun peningkatan
kemampuannya lebih kecil dari pada kelas eksperimen.
E. Pembahasan Hasil Penelitian