itu, kelas kontrol walaupun keragaman kemampuannya lebih merata dari pada kelas
eksperimen setelah
diberikan perlakuan,
namun peningkatan
kemampuannya lebih kecil dari pada kelas eksperimen.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Temuan yang diperoleh selama penelitian adalah bahwa kelompok eksperimen yang menggunakan model STM dalam pembelajaran fisika lebih baik
dari pada kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional. Pernyataan ini didasarkan pada perolehan rata-rata nilai posttest yaitu, untuk kelompok
eksperimen nilai rata-rata sebesar 68,34 dan untuk kelompok kontrol sebesar 62,42.
Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis dengan uji-t, terbukti bahwa hipotesis alternatif h
1
yang diajukan secara signifikan dapat diterima. Hasil pengujian hipotesis meyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran
STM terhadap peningkatan penguasaan konsep fisika siswa pada konsep usaha dan energi, yang ditunjukan dengan perolehan t
hitung
sebesar 2,22 ternyata lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,996 dengan taraf signifikasi 5 . Hasil penelitian ini memberikan informasi khususnya kepada guru fisika bahwa model pembelajaran
STM berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan penguasaan konsep fisika siswa..
Hal ini terbukti dengan terlihatnya peningkatan penguasaan konsep siswa dengan menggunakan model STM, yang diperoleh dari nilai normal gain. Nilai
rata-rata masing kelompok yaitu, untuk kelompok eksperimen dengan gain 0,47 dan kelompok kontrol 0,40, walaupun pada pengkategorian kedua kelas
dikategorikan sedang, tetap saja terlihat nilai rata-rata N-Gain kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontro.
Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi Nur Widayanti
1
Hasil Penelitiannya menunjukkan bahwa: 1 peningkatan penguasaan konsep siswa
1
Dewi Nur Widayanti, Pengaruh Pendekatan Sains teknologi dan masyarakat STM Pada Proses Pembelajaran IPA Biologi Materi Ekosistem Terhadap Penguasaan Konsep dan
Sikap Positif Siswa Kelas VII SMP N 5 Wates, http:one.indoskripsi.com
materi ekosistem menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat STM lebih tinggi dibandingkan kelas yang tidak menggunakan pendekatan STM, dan
2 jumlah siswa yang memunculkan sikap positif melalui pendekatan STM materi ekosistem lebih tinggi dibandingkan kelas yang tidak menggunakan
pendekatan STM. Selain itu sejalan juga dengan penelitian Ita Pahitah
2
, dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pendekatan sains teknologi masyarakat
memberikan pengaruh yang positif bagi siswa dalam mempelajari konsep reaksi oksidasi reduksi dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan
pendekatan konvensional. Dari deskripsi data, dapat dilihat bahwa penguasaan konsep siswa yang
diajarkan dengan model sains teknologi masyarakat lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan model konvensional. Seperti telah dijelaskan sebelumnya,
hal ini disebabkan karena siswa yang diajar dengan model sains teknologi masyarakat mempunyai kesempatan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Model sains teknologi masyarakat juga melatih siswa untuk memadukan antara konsep yang telah diperoleh dari penjelasan guru di kelas
dengan konsep yang didapat oleh mereka sendiri baik dari buku-buku maupun internet. Dalam hal ini siswa diajarkan untuk dapat bekerja sama secara
berkelompok dalam memecahkan masalah dan membuat alternatif untuk mengatasi permasalahan atau topik yang sedang dikaji.
Data angket menunjukkan bahwa siswa bisa diajak mereformasi strategi pembelajaran menuju pada pembelajaran yang lebih menekankan pada bagaimana
menggali pengetahuan tidak semata-mata menerima pengetahuan. Artinya dalam pembelajaran STM siswa berperan aktif dalam menentukan proses pembelajaran.
Dari hasil analisis terhadap butir pernyataan angket menunjukkan bahwa siswa merasa lebih tertarik belajar fisika dengan model STM karena pembelajaran fisika
dirasakan lebih bermanfaat untuk mempelajari fenomena alam dan teknologi yang
2
Ita Pahitah, 2008 Pengaruh Pendekatan Sains teknologi dan masyarakat STM terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi, Skripsi S1 Jurusan
Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ditemukan sehari-hari. Misalkan dari analisis angket soal nomer 1 didapatkan bahwa ternyata siswa tertarik dengan adanya model pembelajaran STM dalam
kegiatan belajar mengajar dikarenakan dalam model tersebut dikaitkan antara pembelajaran yg diajarkan di sekolah dengan teknologi yang ada di sekitar
lingkungan. Model sains teknologi masyarakat merupakan pembelajaran yang
berlandaskan pada teori belajar kontruktivisme, yang pada prinsipnya siswa akan membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan
lingkungan sekitarnya. Model pembelajaran STM merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori
secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik empirik serta dapat mengaplikasikannya kedalam teknologi.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari penguasaan konsep dan motivasi siswa, disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara
penguasaan konsep dengan motivasi siswa. Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis, terbukti bahwa hipotesis alternatif h
1
yang diajukan secara signifikan dapat diterima, dengan perolehan nilai t
hitung
t
tabel
. Hasil pengujian hipotesis meyimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara penguasaan konsep
dengan motivasi siswa. Dengan demikian diketahui bahwa siswa yang memiliki penguasaan konsep yang tinggi atau peningkatan belajar yang tinggi memiliki
motivasi terhadap pembelajaran STM yang tinggi pula. Sebaliknya jika siswa memiliki penguasaan konsep yang rendah atau tidak terdapat peningkatan
penguasaan konsep maka, motivasi siswa terhadap pembelajaran STM juga rendah.
F. Keterbatasan Penelitian