Pengaruh Augmented Products (Produk Tambahan) Terhadap Kepuasan Tamu Hotel Pelangi Medan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-1 EKSTENSI MEDAN
PENGARUH AUGMENTED PRODUCTS (PRODUK TAMBAHAN) TERHADAP KEPUASAN TAMU HOTEL
PELANGI MEDAN
SKRIPSI OLEH :
SARI EKA DIAWATY 070521180 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Medan 2010
(2)
ABSTRAK
Sari Eka Diawaty, (2010). Pengaruh Augmented Products (Produk Tambahan) Terhadap Kepuasan Tamu Hotel Pelangi Medan. Di bawah bimbingan Drs. Liasta Ginting, M.Si selaku dosen pembimbing, Prof. Dr. Ritha Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi, Drs. Raja Bongsu Hutagalung, SE, M.Si selaku dosen Penguji I, Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku dosen Penguji II.
Tujuan dari penelitian ini adalah umtuk mengetahui pengaruh Augmented Products (Produk Tambahan) terhadap Kepuasan Tamu Hotel Pelangi Medan. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, metode deskriptif, uji F hitung, uji t hitung dan koefisien determinasi.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukuran menggunakan skala Likert dan diolah secara statistic dengan program SPSS versi 14.00. Sebelum kuesioner disebarkan diuji terlebih dahulu untuk dapat melihat validitas dan reliabilitas dengan program SPSS versi 14.00.
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa koefisien mempunyai tanda positif. Dengan kata lain, variabel parking (X1), food and beverages (X2), variabel waiting facilities (X3), variabel other facilities (X4), dan variabel services (X5) yang merupakan variable bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan tamu (Y) yang merupakan variable terikat.
Kata Kunci: Parking, Food and Beverages, Waiting Facilities, Other Facilities, Services, Kepuasan Tamu
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat
guna menyelesaikan program Studi S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara dengan memilih judul : Pengaruh Augmented Products (Produk
Tambahan) Terhadap Kepuasan Tamu Hotel Pelangi Medan.
Penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk
sumbangan pikiran, tenaga, motivasi dan waktu yang tidak terukur dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si, selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Drs. Liasta Ginting, M.Si, selaku Dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan memberikan sumbangan pikiran serta memotivasi
dalam penulisan skprisi ini.
5. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang
telah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi
(4)
6. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang
telah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan staf pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara terutama Kak Dani dan Kak Vina yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan kegiatan akademik.
8. Bapak Pimpinan Hotel Pelangi Medan yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan data
9. Kepada Orang tua tercinta, Ayahanda S Tarigan dan Ibunda R br Kaban
yang telah memberikan perhatian, doa terutama dan restuya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan keluarga besar lainnya yang
tidak bisa saya sebutkan satu- persatu yang telah mendukung penulisan
skripsi ini.
10. Kepada Abang Alek yang senantiasa memantau dari kejauhan, terima
kasih atas cinta dan kasih sayangnya
11. Kepada seluruh teman-teman di Departemen Manajemen USU khususnya
angkatatan 2007 dan 2008 yang tidak dapat disebutkan satu per satu telah
banyak membantu.
Penulis sangat berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Medan, Desember 2010 Penulis
(5)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ...iii
DAFTAR TABEL………iv
DAFTAR GAMBAR………...v
DAFTAR LAMPIRAN………...vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Perumusan Masalah ...5
C. Kerangka Konseptual ...5
D. Hipotesis ...6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...6
F. Metode Penelitian ...7
1. Batasan Operasional ...7
2. Defenisi Operasional ...8
3. Skala Pengukuran Variabel ...9
4. Tempat dan Waktu Penelitian ...10
5. Populasi dan Sampel ...10
6. Jenis dan Sumber Data ...12
7. Teknik Pengumpulan Data...12
8. Uji Validitas dan Reliabilitas ...13
9. Metode Analisis Data ...14
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ...17
B. Defenisi Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ...18
C. Jasa ...19
1. Pengertian Jasa ...19
2. Karakteristik Jasa ...19
D. Produk ...20
1. Pengertian Produk...20
2. Kategori Penawaran Produk ...21
3. Tingkat Produk ...22
E. Hospitality dan caretaking ...24
(6)
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan ...28
B. Visi dan Misi Perusahaan ...31
C. Struktur Organisai Hotel Pelangi Medan ...31
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 39
1. Uji Validitas ... 39
2. Uji Reliabilitas ... 41
B. Metode Analisis Deskriptif ... 42
1. Analisis Deskriptif Responden ... 42
2. Analisis Deskriptif Variabel ... 43
C. Analisis Regresi Linier Berganda ... 46
D. Uji Asumsi Klasik ... 49
1. Uji Normalitas ... 49
2. Uji Multikolinaritas ... 51
3. Uji Autokorelasi ... 51
4. Uji Heteroskedastisitas ... 53
E. Pengujian Hipotesis ... 54
1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 54
2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)... 55
3. Pengujian Koefisien Determinasi (R) ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...57
B. Saran ...58
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(7)
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 1.1 Daftar Nama Hotel Baru di Kota Medan ...2
Tabel 1.2 Data Tamu Hotel Pelangi Medan ...4
Tabel 1.3 Defenisi Operasional Variabel ...9
Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert ...10
Tabel 4.1 Validitas Untuk Variabel Parking ...40
Tabel 4.2 Validitas Untuk Variabel Food and Beverages ...40
Tabel 4.3 Validitas Untuk Variabel Waiting Facilities ...40
Tabel 4.4 Validitas Untuk Variabel Other Facilities ...40
Tabel 4.5 Validitas Untuk Variabel Services ...40
Tabel 4.6 Validitas Untuk Variabel Kepuasan Tamu ...41
Tabel 4.7 Reliabilitas Variabel ...41
Tabel 4.8 Karakteristik Responden ...42
Tabel 4.9 Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Parking ...43
Tabel 4.10 Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Food and Beverages ...44
Tabel 4.11 Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Waiting Facilities ...44
Tabel 4.12 Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Other Facilities ...45
Tabel 4.13 Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Services ...46
Tabel 4.14 Deskriptif Jawaban Tentng Variabel Kepuasan Tamu ...46
Tabel 4.15 Coefficients ...47
Tabel 4.16 Coefficients ...51
(8)
Tabel 4.18 ANOVA ...54
Tabel 4.19 Coefficients ...55
(9)
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual……… ...6
Gambar 3.1 Struktur Organisasi. ...33
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ...50
Gambar 4.2 P-Plot Uji Normalitas ...50
Gambar 4.3 Autokorelasi ...52
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
No.Lampiran Judul
Lampiran 1 Tabulasi Jawab Untuk Validitas dan Reliabilitas Variabel X
Lampiran 2 Tabulasi Jawab Untuk Validitas dan Reliabilitas Variabel Y
Lampiran 3 Tabulasi Jawab Untuk Hipotesis Variabel X
Lampiran 4 Tabulasi Jawab Untuk Hipotesis Variabel Y
Lampiran 5 Reliability of Ougmented Products (X)
Lampiran 6 Reliability of Kepuasan Tamu (Y)
(11)
ABSTRAK
Sari Eka Diawaty, (2010). Pengaruh Augmented Products (Produk Tambahan) Terhadap Kepuasan Tamu Hotel Pelangi Medan. Di bawah bimbingan Drs. Liasta Ginting, M.Si selaku dosen pembimbing, Prof. Dr. Ritha Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi, Drs. Raja Bongsu Hutagalung, SE, M.Si selaku dosen Penguji I, Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku dosen Penguji II.
Tujuan dari penelitian ini adalah umtuk mengetahui pengaruh Augmented Products (Produk Tambahan) terhadap Kepuasan Tamu Hotel Pelangi Medan. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, metode deskriptif, uji F hitung, uji t hitung dan koefisien determinasi.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang pengukuran menggunakan skala Likert dan diolah secara statistic dengan program SPSS versi 14.00. Sebelum kuesioner disebarkan diuji terlebih dahulu untuk dapat melihat validitas dan reliabilitas dengan program SPSS versi 14.00.
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa koefisien mempunyai tanda positif. Dengan kata lain, variabel parking (X1), food and beverages (X2), variabel waiting facilities (X3), variabel other facilities (X4), dan variabel services (X5) yang merupakan variable bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan tamu (Y) yang merupakan variable terikat.
Kata Kunci: Parking, Food and Beverages, Waiting Facilities, Other Facilities, Services, Kepuasan Tamu
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri perhotelan merupakan salah satu sektor yang sedang berkembang pesat di
Indonesia. Keadaan ini dapat dilihat dari semakin banyaknya hotel baru yang
dibangun, mulai dari hotel dan motel yang kecil sampai hotel-hotel berbintang
yang bertaraf internasional.
Pada awalnya, pertumbuhan industri perhotelan lebih tertuju pada pengembangan
sektor pariwisata. Ini dapat dilihat dari berdirinya resort hotel yaitu hotel yang
didirikan dekat dengan sebuah objek wisata. Hotel jenis ini memberikan
pemasukan berupa devisa bagi negara dan bagi masyarakat sekitarnya berupa
terbukanya lapangan pekerjaan baru. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan perekonomian, hotel juga memegang peranan penting dalam
dunia bisis.
Kepuasan tamu hotel adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja (atau hasil) yang dibandingkan dengan harapannya. Persaingan yang
semakin ketat, terutama dari hotel-hotel baru mengakibatkan hotel yang telah ada
membutuhkan antisipasi yang tepat. Untuk dapat meraih keuntungan, faktor yang
harus diperhatikan oleh pelaku bisnis perhotelan adalah kepuasan tamu. Jadi,
tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan
dengan harapan. Para pelaku bisnis, politik, pemerintahan, dalam berbagai
(13)
rapat, pertemuan, dan sebagainya. Tentunya ini menjadi sebuah peluang dan
faktor yang mendorong pertumbuhan bisnis perhotelan karena hotel merupakan
sarana akomodasi yang digunakan. Pasar bagi hotel bukan lagi hanya wisatawan
saja tetapi juga para pelaku bisnis, pejabat, politikus, dan lain-lain. Untuk dapat
meraih keuntungan, faktor yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis perhotelan
adalah kepuasan tamu. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan Augmented
Products yang mengiringi Core Product Hotel.
Produk inti (Core Product) dari hotel adalah jasa yang menyediakan kamar utuk
menginap. Produk Tambahan (Augmented Products) yaitu produk fisik, jasa, dan
manfaat tambahan yang disertakan pada penawaran produk inti untuk memuaskan
kebutuhan tambahan dan atau untuk mendiferensiasikan produk dari produk
pesaing (Tjiptono, 2005:92).
Pertumbuhan sektor kepariwisataan diiringi dengan, meningkatnya tingkat
kepadatan dan pertumbuhan ekonomi, serta datangnya investor bisnis asing
maupun lokal di kota Medan menyebabkan makin dibutuhkannya sarana
akomodasi yang baik berupa hotel berbintang. Fenomena ini menyebabkan
munculnya banyak hotel di kota Medan. Adapun hotel-hotel yang setara hotel
Pelangi dapat dilihat dalam tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Nama Hotel Setara Pelangi
No Nama Hotel
1 Madani Hotel
2 Crystal Hotel
3 Intan Hotel
4 Borobudur Hotel
5 Alam Indah Hotel
(14)
Persaingan yang semakin ketat, terutama dari hotel-hotel baru mengakibatkan
hotel yang telah ada membutuhkan antisipsi yang tepat. Untuk dapat meraih
keuntungan, faktor yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis perhotelan adalah
kepuasan pelanggan. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan Augmented
Products yang mengiringi Core Product hotel.
Augmented Products yang baik dan berkualitas akan menambah nilai dari produk inti (core product) hotel yaitu sebagai penginapan. Secara langsung hal ini dapat
menambah tingkat kepuasan yang dirasakan oleh tamu hotel yang menginap di
hotel tersebut. Augmented Products dapat menjadi pembeda antara produk yang
satu dengan yang lain. Konsep ini tentunya dapat membantu hotel yang telah lama
berdiri untuk bertahan dalam persaingan, misalnya saja Hotel Pelangi
Internasional.
Hotel Pelangi memiliki Produk Tambahan (Augmented Products) yang terdiri
dari Parking, Food and Beverages, Waiting Facilities, Other Facilities, dan
Services. Parking yang dimiliki Hotel Pelangi cukup luas dan dekat dengan badan hotel sehingga mudah dijangkau tamu hotel. Food and Beverages yang
ditawarkan Hotel Pelangi cukup bervariasi mulai dari makanan Indonesia sampai
pada Western food yang memiliki rasa yang enak dan disukai tamu hotel. Waiting
facilities berupa loby di Hotel Pelangi menawarkan suasana yang sejuk, dan letaknya dekat dengan coffee shop sehingga tamu dapat menikmati suasana
dengan nyaman. Other facilities yang melingkupi laundry, restaurant dapat
(15)
sapaan serta pelayanan yang baik dan cepat tanggap akan memberikan kepuasan
bagi tamu yang menginap.
Hubungan kepuasan tamu dengan produk tambahan merupakan hubungan yang
saling mempengaruhi yang baik dan berkualitas dan menambah nilai hotel sebagai
penginapan. Dengan adanya produk tambahan maka tamu nantinya akan mencoba
untuk menginap kembali dan membawa rekan-rekan serta menyebarkan infirmasi
tentang Hotel Pelangi. Mungkin di produk tambahan yang diberikan hotel
terhadap tamu, maka pasti ada salah satu yang paling berkesan bagi mereka.
Hotel Pelangi Internasional adalah salah satu perusahan jasa yang bergerak di
bidang perhotelan. Hotel ini adalah bintang satu yang saat ini memiliki
55 kamar dan terletak dijalan jamin ginting Medan. Hotel ini telah berdiri sejak
1990 dan sampai sekarang masih dapat eksis ditengah semakin ketatnya
persaingan industri perhotelan yang saat ini sedang terjadi. Namun dapat
dikatakan mengalami penurunan sebagai akibat dari data jumlah pengunjung yang
diperoleh sebagai berikut :
Tabel 1.2
Data Tamu Hotel Pelangi Tahun 2010
Bulan Jumlah Tamu
Januari 1514
Februari 1456
Maret 1512
April 1740
Mei 1796
Juni 1602
Sumber : Hotel Pelangi (2010)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung Hotel Pelangi pada tahun
(16)
Pelangi bulan Januari sebesar 1514, February sebesar 1456, Maret sebesar 1512,
April sebesar 1740, Mei 1796, Juni sebesar 1602. Maka merut data yang diperoleh
pada table 1.2 dapat dilihat bahwa tingkat tamu Hotel Pelangi setiap tahunnya
mencapai target dengan adanya produk tanbahan (Augmented Products).
Berdasarkan data tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Produk Tambahan (Augmented Products) terhadap Kepuasan
Tamu Hotel Pelangi Medan.”
B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah
Augmented Products yang terdiri dari Parking, Food and Beverages, Waiting Facilities, Other Facilities dan Services berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan tamu yang menginap pada Hotel Pelangi Medan?”
C. Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum
mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka dari variable yang
akan diteliti. Adapun dalam penelitian ini Augmented Products terdiri dari :
parking. food and beverages, waiting facilities, other facilities, services yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan tamu yang menginap di
(17)
Dengan demikian, kerangka konsetualnya adalah:
Augmented Products Parking (x1)
Food and Beverages (x2) Waiting Facilities (x3) Other Facilities (x4) Services (x5)
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Sugiyono(2006) data diolah.
D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka
konseptual, maka hipotesis yang dikemukakan oleh penulis adalah sebagai
berikut: “Augmented Products yang terdiri dari Parking, Food and Beverages,
Waiting facilities, Other Facilities, dan Services berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan tamu yang mnenginap pada Hotel Pelangi Medan."
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Augmented Products yang
terdiri dari Parking, Food and beverages, Waiting Facilities, Other Facilities, dan Services berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuaan tamu yang
menginap di Hotel Pelangi Medan.
(18)
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Hotel Pelangi
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Hotel
Pelangi megenai pengaruh Augmented Products terhadap kepuasan tamu
yang menginap.
b. Bagi Penelitian Lanjutan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi bagi
peneliti yang ingin melakukan penelitian dibidang yang sama.
c. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori
yang didapat pada perkuliahan dengan kenyatannya serta dapat
memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang pemasaran.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional Variabel
Variabel- variable yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas X (Independen variable) yaitu :
Variabel ini adalah Augmented Products pada Hotel Pelangi yang terdiri
dari: parking (X1), food and beverages (X2), waiting facilities (X3),
other facilities (X4), service (X5).
b. Variabel Y (Variabel Terikat) adalah : kepuasan tamu yang menginap di
(19)
2. Defenisi Operaional Variabel
Defenisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan
variabel-variabel yang sudah didefenisikan sebagai upaya pemahaman penelitian.
Defenisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Parking
Parking adalah tempat yang disediakan pihak Hotel untuk para tamu memarkirkan kendaraan yang mereka pergunakan, dan juga tempat
untuk taksi menaik turunkan tamu yang menggunakan taksi sebagai
kendaraan.
2. Food and Beverages
Food and Beverages adalah makanan dan minuman yang disediakan hotel bagi tamu yang memesan baik untuk sarapan, makan siang,
maupun makan malam.
3. Waiting Facilities adalah lobby lounge, yaitu ruangan yang disediakan
bagi tamu untuk menunggu, bersantai atau bertemu tamu lainnya.
4. Other Facilities
Other Facilities adalah fasilitas-fasilitas tambahan yang diberikan hotel sebagai sarana pengisi waktu luang bagi tamu hotel. Adapun pada Hotel
Pelangi, terdapat Drugstore, Restaurant, jaringan wifi, jasa mencuci
pakaian.
5. Services
Services atau pelayanan juga merupakan Augmented Products yang diberikan hotel untuk menambah kenyamanan dan kepuasan konsumen,
(20)
baik berupa salam (greetings), serta kecepatan dalam melayani
permintaan tamu hotel.
6. Kepuasan Tamu
Kepusan tamu adalah hal ini dilihat apakah tamu hotel merasa
kebutuhannya telah dipuaskan dengan adanya Augmented Products.
Untuk lebih jelasnya mengeni operasional variable pada penelitian ini
dapat dilihat pada table 1.3 berikut ini:
Tabel 1.3 Operasional Variabel
VARIABEL INDIKATOR VARIABEL SKALA
PENGUKURAN
Parking (X1)
Kemudahan memarkirkan kendaraan Keamanan parkir
Letak lapangan parkir Luas lapangan parkir
Likert
Food and Beverages (X2) Variasi Rasa Harga Kecepatan Likert
Waiting Facilities X3)
Desain Interior Suasana ruangan
Tempat duduk yang tersedia Fasilitas Hiburan
Likert
Other Facilities (X4)
Suasana restaurant yang nyaman Tersedianya jasa mencuci pakaian Drugstore ( toko obat)
Jaringan wifi
Likert
Pelayanan (X5)
Greetings
Kecermatan pengelolaan bagasi Kecepatan melakukan pekerjaan
Likert
Kepuasan Tamu (Y) Kepuasan tamu yang menginap di
Hotel Pelangi Likert
Sumber : Sugiyono (2001) yang diolah
3. Skala Pengukuran Variabel
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variable Augmented
(21)
digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2006:86).
Penelitian dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan
diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor dengan 5 alternatif jawaban kepada
responden, maka skala yang digunakan adalah 1 sampai dengan 5. Adapun 5
alternatif yang digunakan dalam pemberian skor adalah sebagai berikut:
Tabel 1.4
Instrumen Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2006:86)
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Hotel Pelangi Internasional Medan yang berlokasi
di Jalan Jamin Ginting Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan pada
bulan Oktober 2010 sampai dengan Desember 2010.
5. Populasi dan Sampel a. Popolasi
Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas: obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan katakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2006:72). Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari, tetapi
(22)
karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Pada penelitian ini
populasi adalah semua tamu hotel yang menginap di Hotel Pelangi Medan saat
penelitian sedang dilakukan tahun 2010 yaitu sebanyak 1603 orang.
Tabel 1.2
Data Tamu Hotel Pelangi Tahun 2010
Bulan Jumlah Tamu
Januari 1514
Februari 1456
Maret 1512
April 1740
Mei 1796
Juni 1602
Sumber : Hotel Pelangi (2010)
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2006:73)). Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representative (mewakili).
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel dengan tujuan tertentu dengan kriteria bahwa
pelanggan yang dijadikan sampel penelitian adalah pelanggan yang menggunakan
jasa yang telah menginap minimal dua malam di Hotel Pelangi. Rata-rata
pengunjung bulanan berdasarakan data tahun 2010 pada Hotel pelangi adalah
1603 orang.
Sampel diambil dengan rumus Slovin dalam (Umar, 2004:146) sebagai
berikut:
n= 2
1 Ne
N +
(23)
Keterangan:
n= Ukuran Sampel
N=Ukuran Populasi
e=Persen Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir dalam kasus ini adalah 10%
n= 2
) 1 , 0 ( 1603 1
1603
+
=94,12
=94 orang
6. Jenis dan Sumber Data
Suatu karangan ilmiah membutuhkan data-data yang dianalisa untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Penulis dalam
penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu:
a. Data Primer, yaitu: data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi
penelitian melalui kuisioner dan wawancara kepada responden.
b. Data Sekunder, yaitu: data dari perusahaan maupun dari studi kepustakaan.
7. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data adalah sebagai erikut :
a. Observasi
Merupakan suatu jenis pengumpulan data melalui pengamanan secara
(24)
b. Kuisioner
Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuisioner kepada sampel yang
terdiri dari tamu yang menginap di Hotel Pelangi Medan.
c. Studi Pustaka
Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku-buku literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah diperoleh
setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan. Penelitian ini diuji pada tamu Hotel Pelangi Medan. Uji validitas
dilakukan pada 30 orang pelanggan diluar sampel. Pengujian validitas
instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS 14,00 for windows.
Kriteria pengujian validitas kuesioner sebagai berikut :
1. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan dikatakan valid
2. Jika r hitung < r table, maka pertanyaan dikatakan tidak valid
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan akurasi dan konsistensi yang telah dinyatakan valid dalam uji
validitas, akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika r alpha positif atau > r table maka pertanyaan reliable
(25)
9. Metode Analisa Data a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis data dimana
data yang telah diperoleh disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah
yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk megetahui pengaruh dan hubungan bebas dan variable tidak bebas,
maka akan digunakan metode Regresi Berganda dengan menggunakan bantuan
SPSS versi 14.00 for windows.Rumusnya adalah sebagai berikut:
Yi = a +b1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5 + e Dimana :
Yi= Kepuasan
a= Konstanta
b1,2,3,4,5 = Koefisien regresi
X1 = Parking
X2= Food and Beverages
X3= Waiting Facilities
X4= Other Facilities
X5= Pelayanan
(26)
1. Uji Ketepatan (Goodness of Fit)
a. Koefisien Determinasi (R2 )
Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variable bebas (Xi) ecara
bersama-sama terhadapa variable tidak bebas (Yi), di 0<R2<1. Hal ini
menunjukkan jika nilai R semakin dekat dengan nilai 1, maka pengaruh variable
bebas terhadap variable tidak bebas semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R2
semakin dekat pada nilai 0 maka pengaruh variable bebas terhadap variable tidak
bebas semakin lemah.
b. Uji F (Uji secara serentak)
Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh
variable bebas (Xi) secara bersama-sama (serentak) terhadap variable tidak bebas
(Yi). Hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
1. Ho:b1,b5 = 0
Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara
bersama-sama dari seluruh variable bebas (Xi) terhadap variable tidak
bebas (Yi).
2. Ha:b1,b5 # 0
Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara
bersama-sama dari seluruh variable bebas (Xi) terhadap variable tidak bebas (Yi).
Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
Ho diterima jika Fhitung < F table
Ha diterima jika Fhitung > F table
(27)
c. Uji t (Uji secara parsial)
Test uji secara parsial menguji nsetiap Variabel bebas (Xi) apakah memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variable tidak bebas (Yi) bentuk
pengujian adalah sebagai berikut:
1. Ho : bi = 0
Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
masing-masing variable bebas (Xi) terhadap variable tidak bebas (Yi).
2. Ha : bi # 0
Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing
variable bebas (Xi) terhadap variable tidak bebas (Yi). Dengan
menggunakan tingkat signifikan (a) 5% dan derajat kebebasan (n-2), kemudian
dibandingkan dengan t hitung yang diperoleh untuk menguji signifikan pengaruh criteria pengambilan keputusan (KPK) yaitu:
Ho diterima jika t hitung < t table
Artinya, tidak ada pengaruh nyata Xi, terhadap Yi.
Ha diterima jika t hitung > t table
(28)
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Basiruan (2008) “ Pengaruh Produk Tambahan (Augmented Products)
Terhadap Kepuasan Tamu Hotel Polonia Medan”. Teknik penelitian ini dilakukan
dengan mengukur tingkat korelasi antara variable dependen dan independen
dengan menggunakan korelasi dan regresi berganda, diolah dengan statistik
menggunakan software SPSS versi 14,00 for windows dengan persamaan Yi=
a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e. Adapun hasil dari penelitian ini adalah
struktur organisasi berpengaruh positif dan nyata terhadap tingkat hunian Hotel
Polonia Medan.
Prima (2009) melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Sumatera Utara”. Sampel yang diambil sebanyak 49 orang, teknik analisis data
yang digunakan koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dan
berdasarkan perhitungan determinasi maka diketahui pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai sebesar 38,44% dan 61,56% dipengaruhi oleh factor lain
(29)
B. Defenisi Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubungan dengan pasar.
Pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi yang
mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. ( Kotler dan
Susanto, 2000 : 18)
Pemasaran adalah proses sosial dan manajer yang digunakan individu,
rumah tangga maupun organisasi untuk memperoleh kebutuhan ataupun keinginan
mereka dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan
pihak lain, yang tujuanya untuk memenuhi kebutuhan individu maupun organisasi
dimana kebutuhan yang dipenuhi.
Manajemen Pemasaran adalah: proses perencanaan dan pelaksanaan dari
perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dn
gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi
tujuan pelanggan dan organisasi (Kotler dan Susanto, 2000 : 18)
Berdasarkan tiga pendapat diatas, peneliti menyimpulkan manajemen
pemasaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh pihak pemasar atau produsen
untuk menemukan cara dan mengimplementasikannya untuk dapat menciptakan
pertukaran yang menguntungkan dan membangun hubungan baik dengan pembeli
(30)
C. Jasa
1. Pengertian Jasa
Jasa dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur
ketidak berwujudan (intangibility) yang berhubungan dengannya, yang
melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan property dalam
kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikannya (Adriana
Payne, 2009 : 8)
2. Karakteristik Jasa
Berbagai riset dan literature pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa
memiliki sejumlah karakteristik unik yang membedakannya dari barang dan
berdampak pada cara memasarkannya. Secara garis besar, karakteristik jasa terdiri
dari:
1. Intangibility
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat ataupun
benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses,
kinerja. Oleh sebab itu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau
diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2. Inseparability
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jas
umumnya, dijual lebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi
pada tempat yang sama. Ini artinya jasa tidak dapat dipisahkan dari interaksi
(31)
3. Heterogenity
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standarized output,
artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung pada siapa, kapan
dan dimana jasa tersebut diproduksi. Ini terjadi karena melibatkan unsur
manusia dalam proses produksi dan konsumsinya. Berbeda dengan mesin,
manusia tidak bias diprediksi dan tidak konsisten dalam hal sikap dan
perilakunya. Oleh karena itu, out put jasa tidak identik.
4. Perishability
Ini berarti, jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
5. Lack of Ownership
Ini merupakan perbedaan mendasar Antara barang dengan jasa. Pada
pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan
manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan dan
menjualnya. Pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses
personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas. Pembayaran
biasanya ditujukan untuk pemakaian, akses atau penyewaan item-item tertentu
dan bukanlah untuk mendapat hak milik.
D. Produk
1. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang biasa ditawarkan kepasar untuk
(32)
kebutuhan dan keinginan. Itu mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi dan ide (Kotler dan Amstrong, 2001:8).
Produk adalah konsep keseluruhan atas objek atau proses yang
memberikan nilai bagi pelanggan. Barang dan jasa merupakan subkategori yang
menjelaskan dua jenis produk (Payne, 2000:31).
Produk adalah segala sesuatu, baik menguntungkan atau tidak, yang
diperoleh seseorang melalui pertukaran (Lamb, 2001:414).
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud
fisik maupun yang tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu (Tjiptono 2005:31).
Berdasarkan defenisi-defenisi diatas dapat dikatakan bahwa produk adalah
segala sesuatu yang ditawarkan produsen kepada konsumen yang dapat memenuhi
dan memuaskan kebutuhan konsumen.
2. Kategori Penawaran Produk
Kotler dalam (Tjiptono, 2005:89) mengidentifikasikan adanya keragaman
dalam penawaran produk.
Menurutnya ada lima kategori penawaran produk sebagai berikut:
b. Produk fisik murni
Penawaran semata-mata hanya terdiri atas produk fisik, misalnya pasta
(33)
c.Produk fisik dengan jasa pendukung
Kategori ini berupa produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa
jasa pelengkap untuk menarik daya tarik konsumen. Contohnya, produsen mobil
melengkapi mobilnya dengan berbagai jasa pendukung, seperti jasa pemeliharaan,
reparasi dan sebagainya.
d. Hybrid
Dalam kategori ini, komponen jasa dan barang sama besar porsinya.
e. Jasa utamanya yang dilengkapi dengan barang dan jasa minor
Penawaran terdiri atas suatu jasa produk bersama-sama dengan jasa
tambahan dan/atau dengan barang-barang pendukung. Contohnya, sekalipun
penawaran utama sebuah hotel adalah sarana akomodasi, produk fisik tetap
dibutuhkan (misalnya bangunan dan kamar hotel, tempat tidur, serta
produk-produk tambahan lainya).
f. Jasa murni
Penawaran hampir seluruhnya berupa jasa. Misalnya fisioterapi, konsultasi
psikologi, jasa tukang pijat, dan sebagainya.
3. Tingkat Produk
Sesungguhnya yang dibeli konsumen bukanlah produk dalam wujud
fisiknya melainkan manfaat pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
yang ditawarkan oleh produk tersebut. Oleh karena itu, sebuah produk yang baik
harus dapat memenuhi keinginan konsumen dan apabila mungkin, harus dapat
(34)
memiliki tingkatan yang padat membedakan antara produk yang satu dengan
lainnya:
a. Produk Inti (Core Product)
Core product berupa kebutuhan dasar yang dipuaskan oleh suatu produk. Jadi core product merupakan manfaat inti yang diberikan oleh produk tersebut
kepada konsumennya. Dalam penelitian ini, berarti core product yang diberikan
Hotel Pelangi adalah kamar untuk menginap.
b. Produk Aktual (Actual Product)
Produk aktual merupakan perelisasian penawaran produk inti. Dalam hal
ini ada beberapa tingkatan misalya terdapat kamar mandi dan TV, desain kamar,
dan nama merek Hotel Pelangi.
c. Produk Tambahan (Augmented Products)
Ada beberapa definisi, antara lain:
Augmented Products merupakan kombinasi yang baik antara core product dengan supplementary services (Lovecock dan Wirtz, 2004:98)
Augmented Products yaitu produk fisik, jasa, dan manfaat tambahan yang disertakan pada penawaran produk untuk menuaskan kebutuhan tambahan
dan/atau untuk mendiferensiasikan produk dari produk pesaing (Tjiptono
2005:92).
Augmented products merupakan penawaran layanan dan manfaat tambahan bagi konsumen (Kotler dan Amstrong, 2001:341).
Konsumen cenderung melihat produk sebagai paket manfaat yang rumit
(35)
pemasar harus mengidentifikasi kebutuhan inti konsumen yang akan dipenuhi.
Kemudian mereka mendesain produk aktual dan mencari cara untuk menambah
manfaat produk tersebut untuk menciptakan paket manfaat yang paling
memuaskan konsumennya.
Augmented Products yang ditawarkan berbeda-beda sesuai dengan produk, baik barang maupun jasa, yang ditawarkan. Contohnya, pada pembelian mobil,
perusahaan penjualan mobil menyertakan produk tambahan berupa servis berkala,
pada pembelian barang elektronik, diberikan garansi, serta ada layanan
pengenstalasian barang tersebut di rumah. Pada perusahaan jasa yang bergerak di
bidang Hospitality, beberapa elemen hospitality dapat menjadi produk tambahan
yang dapat menambah kepuasan pelanggan.
E. Hospitality dan Caretaking
Hotel merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak dibidang
penyediaan akomodasi, dimana produk intinya adalah menyediakan kamar yang
nyaman bagi tamu yang akan menginap. Hotel sangat erat kaitannya dengan
hospitality dan caretaking. Kedua elemen ini secara langsung maupun tak langsung, dapat menambah manfaat dan kepuasan yang dirasakan oleh tamu yang
menginap.
Jasa yang berhubungan dengan hospitality harus mencerminkan kesenangan
dalam bertemu pelanggan baru dan pelanggan lama yang kembali. Mereka sangat
erat berhubungan dengan hubungan langsung antara pihak perusahaan dengan
(36)
pelanggan yang muncul selain keinginan awalnya, intinya perusahaan harus
menambah tingkat kepuasan pelanggan dengan menambah kenyamanan
pelanggan. Misalkan di hotel, keinginan tamu semula adalah sebuah kamar untuk
menginap. Tetapi kemudian tamu tersebut ingin bersantai dan menunggu teman
atau rekan bisnisnya, hotel haruslah memiliki fasilitas tunggu yang memadai
(misalnya sebuah lobby yang nyaman serta dilengkapi fasilitas hiburan seperti
televise atau majalah). Contoh lainnya, sebuah rumah sakit berusaha menambah
lingkup produknya dengan adanya layanan kamar untuk kamar pasien yang
menginap. Bahkan pada level tertentu juga disediakan makanan dan minuman.
Caretaking adalah perhatian atau perlindungan terhadap barang bawaaan pelanggan (Tjiptono, 2005:91). Pada produk barang, hal ini berkaitan dengan
pengemasan, pengantaran dan instalasi produk tersebut. Sedangkan dalam hotel,
contohnya adalah menyediakan lapangan parker yang baik dan nyaman bagi tamu
yang datang dan penanganan bagasi.
Elemen hospitality dan caretaking inilah yang sebagian merupakan produk tambahan (Augmented Products) yang ditawarkan untuk tamu atau pelanggan. Hal
ini merupakan factor penentu meningkatnya atau menurunya kepuasan pelanggan
terhadap produk inti (core prodct) (Lovecock dan Wirtz, 2004:108).
F. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan
(37)
untuk menjadi pelangan dalam waktu yang lama. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu produk dan pelayananya.
Menurut Umar Husein, Kepuasan dibagi dua macam yaitu:
1. Kepuasan fungsional : merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi
suatu produk yang dimanfaatkan.
2. Kepuasan psikologika : merupakan konsumen yang diperoleh dari atribut
yang bersifat tidak berwujud dari produk.
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek
pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktivitas bisnis.
Kepuasan pelanggan berkontribusi kepada sejumlah aspek kruisial, seperti
terciptanya loyalitas pelanggan, meningkaknya reputasi perusahaan, berkurangnya
biaya transaksi masa depan, dan meningkatnya efisiensi dan produktivitas
karyawan. Selain itu kepuasan pelanggan juga dipandang sebagai salah satu
indicator terbaik untuk masa depan. Pelanggan yang merasa puas akan membeli
ulang, dan mereka memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik tentang
produk.
Kata kepuasan berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik,
memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Secara sederhana kepuasan
dapat diartikan sebagai ‘upaya poemenuhan sesuatu’ atau ‘membuat sesuatu
cukup baik dan memadai’. Tetapi berkaitan dengan konsep perilaku konsumen
muncul banyak sekali defenisi yang diberikan oleh para ahli mengenai kepuasan
konsumen. Beberapa pendapat mengenai kepuasan konsumen menurut para ahli
(38)
Howard & Seth (Tjiptono Fandy,2005:349) mengungkapkan bahwa
kesepadanan atau ketidaksepadanan anta hasil yang didapatkan disbanding
pengorbanan yang dilakukan.
Swan (Tjiptono Fandy,2005:349) mendefenisikan kepuasan pelanggan
sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja
produk relative bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau
tidak cocok dengan tujuan pemakainya.
Oliver (Tjiptono Fandy,2005:349) mengemukakan bahwa pelaggan
merupakan evaluasi terhadap surprise yang inheren atau melekat pada
pemerolehan produk dan pengalaman konsumsi sedangkan Day mendefenisikan
kepuasan pelanggan sebagai penilaian evaluatif purnabeli menyangkut pilihan
pembelian spesifik.
Cadotte (Tjiptono Fandy,2005:349) mengkonseptualisasikan kepuasan
sebagai perasaan yang timbul sebagai evaluasi terhadap pengalaman pemakai
produk dan jasa sedangkan Mowen merumuskan kepuasan pelanggan sebagai
sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah perolehan (acquisition)
penilaian evaluatif purnabeli yang dihasilkan dari seleksi pembelian spesifik.
Kotler (Kotler Philip dan Susanto,2001:52) menandakan bahwa kepuasan
pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
(39)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Profil Perusahan
Hotel Pelangi Internasional berada dijalan Jamin Ginting Km 10,2 No 12
Medan. Hotel ini tidak terlepas dari adanya wisma Pelangi yang berada dilokasi
yang sama yaitu jalan Jamin Ginting Km 9,5 No.35 Medan, dimana sekarang
bernama Wisma Cempaka. Wisma ini mengalami keuntungan yang cukup
lumayan untuk memperlus usahanya dengan membeli tanah seluas 8000 M2 untuk
mendirikan Hotel Pelangi International Medan.
Peletakan batu pertama diadakan pada tanggal 5 Januari 1988 sedangkan
operasi percobaanya yaitu pada tanggal 12 Juni 1990 dengan mengoperasikan
sebanyak 32 kamar yang terdiri dari 20 kamar standard dan 12 kamar Deluxe
yang mempunyai karyawan sejumlah 60 orang.
Hotel Pelangi Internasional semula direncanakan akan membangun sebanyak
52 kamar. Sementara 20 kamar masih dalam tahap pembangunan, 52 kamar
lainnya telah selesai dibangun dan siap operasikan. Kemudian pada bulan Oktober
1991 Hotel Pelangi International tersebut diresmikan oleh Bapak Presiden
Soeharto yang dilakukan secara terpusat di Nusa Dua Bali yang berklasifikasi
sebagai hotel bintang satu. Penambahan jumlah kamar dilakukan sebanyak 3
kamar sehingga menjadi 55 kamar dan ketiga kamar tersebut telah siap jual pada
(40)
Pemilik Hotel Pelangi International ini adalah Bapak Benyamin Bangun yang
sekaligus menjabat sebagai Direktur. Jabatan ini kemudian digantikan oleh
anaknya sendiri setelah Bapak Benyamin meninggal dunia yaitu Bapak Wiliam
Bangun. Dan pada tahun 1992 badan hukumnya berubau dari CV Pelangi menjadi
PT. Putra Bangun kemudian berubah kembali menjadi Pelangi.
Pada awal tahun 1996 Bapak Wiliam Bangun sebagai pemilik hotel merubah
sebagian jenis kamar yang telah dibangun pada tahun 1993 menjadi jenis kamar
Executive dan Deluxe, jenis kamar Deluxe yang semula berubah menjadi Cottage Room dengan menambah fasilitas kamar.
Secara ringkas Hotel Pelangi Internatonal Medan memiliki 55 kamar dengan
berbagai tipe :
Executive Room : 1 kamar
Deluxe Room : 5 kamar
Standard Room : 37 kamar
Cottage Room : 12 kamar
Keistimewaan jenis kamar Executive yaitu memiliki fasilitas dengan
ukuran yang lebih luas dari kamar Standard, Cottage memiliki luas yang sama
dengan kamar Executive tetapi tipe kamar ini memiliki garasi dan kualitas
fasilitasnya lebih baik.
Adapunharga kamar-kamarnya :
Executive Room : Rp.357.500
Deluxe Room : Rp.235.500
(41)
Cottage Room : Rp.154.000
Masing-masing kamar dilengkapi dengan televisi. Kamar mandi yang
menyediakan air panas dan dingin, pendingin ruanganserta telepon. Seperti juga
hotel-hotel lain, Hotel Pelangi International Medan tidak hanya menyediakan
kamar tetapi juga fasilitas-fasilitas penunjang lainnya yang dapat mendukung
operasional hotel serta memberi kepuasan terhadap tamu.
Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh Hotel Pelangi International adalah
sebagai berikut :
a. Restoran Pelangi
Restoran ini berada dilantai dasar yang berdampingan dengan lobby yang
dapat menampung 40 orang, dibuka selama 24 jam.
b. Ruang Rapat
Ruangan ini dipergunakan untuk melaksanakan rapat yang dilengkapi
dengan fasilitas rapat dimana daya tampungnya 200 peserta dan berada
dilantai dua.
c. Room Service
Room service adalah layanan 24 jam bagi tamu yang menginginkan makanannya diantar kekamar tanpa harus datang kerestoran.
d. Safety Deposit Boxes
Safety Deposit Boxes adalah pelanyanan bagi tamu yang ingin menyimpan barang-barang berharga selama tamu menginap di hotel.
(42)
Hotel ini juga menyediakan pelayanan telepon bagi tamu yang ingin
berkomunikasi dengan cara lokal maupum sambungan jarak jauh yang
dapat dilakukan langsung dari kamar.
f. Drugstore
(43)
g. Area Parkir
Area parkir diseduakan bagi tamu yang memiliki kendaraan sendiri, area
ini dapat menampung 100 mobil.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi perusahaan adalah menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh tamu
kepada kami. Hotel Pelangi Medan akan senantiasa menjadi perudahaan yang
terdepan dalam melakukan inovasi sebagai jawaban konkret atas
prubahan-perubahan yang terus terjadi.
Misi Perusahaan adalah :
1. Seluruh proses dan sistem kerja di design untuk untuk selalu adaptable
terhadap perubahan kebutuhan dan minat pelanggan
2. Peningkatan kualitas produk dan pelayanan dibidangnya merpakan komitmen
kami kepada semua tamu dengan didukung oleh SDM yang berkompeten
dibidangnya
3. Pelayanan, produk dan seluruh system dan aktivitas kerja yang terkait akan
kami arahkan untuk dapat mencapai keunggulan kompetitif dan keunggulan
komparatif dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Pendirian suatu struktur organisasi pasti dilengkapi oleh struktur dimana
struktur tersebut adalah bagian-bagian yang terdapat pada perusahaan yang
bersangkutan.
Sedangkan pengertian struktur organisasi tesebut adalah suatu kerangka
(44)
tertentu. Wadah ini menetapkan apa yang diperlukan untuk dilaksanakan dan
dimana pelaksanannya.
Pada umumnya setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang dapat
menggambarkan fungsi dari masing-masing bagian. Struktur organisasi yang baik
harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan bersifat fleksibel. Pimpinan
perusahaan membentuk suatu organisasi yang menunjukkan tanggung jawab
setiap anggota perusahaan, batas wewenangnya dan fungsi-fungsinya dalam
organisasi tersebut, dan juga harus memungkinkan adanya koordinasi usaha antara
semua satuan dan jenjang untuk mengambil tindakan yang dapat mencapai tujuan
umum. Jadi koordinasi kelompok sangat penting agar perusahaan tersebut dapat
terorganisir dengan baik.
Kegunaan-kegunaan struktur organisasi tersebut diharapkan apat menunjang
produktifitas perusahaan, kegunaan yang dimaksud adalah sebagai untuk
mempermudah pelaksanaan kerja, membagi kegiatan kerja yang khusus bagi
tiap-tiap bagian, mencegah adanya penumpukan pekerjaaan pada satu bagian saja dan
mempermudah dalam penyelesaian suatu pekerjaan sesuai rencana.
Hotel Pelangi International medan, memiliki struktur organisasi, dimana
kekuasaan tertinggi terletak pada General Manager. Dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari General Manager dibantu oleh Duty Manager yaitu bawahan
dari General Manager. Duty Manager dalam hal ini membantu General Manager
dalam pengambilan keputusan dan menggantikan General Manager pada saat
tertentu misalnya pada saat General Manager tidak berada ditempat dan juga
(45)
.
Gambar : STRUKTUR ORGANISASI HOTEL PELANGI INTERNATIONAL MEDAN
Sumber : Hotel Pelangi Internasional Medan
Dalam uraian ini akan terlihat pembagian tugas dan tanggung jawab
masing-masing bagian, yaitu :
1) Direktur
Pemegang kekuasaan tertinggi atas seluruh departemen dan manager.
2) Manager
Manager dalam pembagian tugasnya, membawahi beberapa departemen yaitu : Front Office Department
House Keeping Departement Accounting Departement Marketing Departement
DIRECTOR
MANAGER
DUTY MANAGER
FRONT OFFIC E DEPT
HOUSE KEEPING DEPT
FOOD & BAVERAGE DEPT
ACCOUNTING DEPT
MARKETING DEPT
ENGINEER DEPT
PERSONAL DEPT
(46)
Engineering Departement Personalia Departement
Masing-masing departemen ini dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada atasanya. Berikut akan disajikan fungsi, wewenang dan tanggung
jawab dari setiap departemen.
3) Front Office Department
Bagian ini bertugas antara lain menerima tamu dan mencatat rekening setiap
pengunjung serta melayani, menerima uang tunai atau cek dari pengunjung dan
mengadakan komunikasi terhadap setiap tamu hotel.
4) House Keeping Department
Dalam hal ini bertugas memelihara kebersihan kamar dan segala fasilitas yang
dimiliki oleh hotel agar selalu dalam kondisi siap pakai seperti gedung, taman,
kolam renang, perlengkapan hotel dan lain-lain yang berhubungan dengan
keberadaan fisik hotel.
5) Food & Baverage Department
Tugas-tugas bagian food & Baverage adalah memberikan pelayanan
kebutuhan bagi setiap pengunjung/ tamu yang datang, bentuk pelayanaannya
misalnya menu makanan dan minuman, dan penyedia makanan dan minuman
tersebut.
6) Accounting Department
Adalah bertugas untuk mengadakan penagihan, membuat analisa biaya,
(47)
menghitung omset dan membuat rekapitulasi, serta mengadakan rekonsilisasi atas
omset.
7) Marketing Department
Bagian ini bertugas mengadakan hubungan kepada masyarakat/ umum
misalnya kepada biro perjalanan, dalam hal ini melayani pengadaan kamar dan
dalam hubungannya terhadap pihak penerbangan (Airport).
8) Engineering Department
Bertugas memelihara, memperbaiki dan mengganti segala peralatan yang
dimiliki hotel seperti peralatan listrik, Ac dan lain sebagainya.
9) Personalia Department
Memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap kepegawaian dan penyediaan
transportasi.
Dalam menghitung jumlah dan upah yang akan dibayarkan,
ketentuan-ketentuan yang telah dibuat hotel adalah :
a. Hari Kerja
Untuk operasional dibagi atas 3 jam kerja yaitu :
Morning Shift yaitu antara jam 07.30-15.00 Evening Shift yaitu antara jam 15.00-23.00 Night Shift yaitu antara jam 23.00-07.30
b. Hari Istirahat
Pada jam/ hari istirahat semua karyawan dibebaskan dari pekerjaannya dalam
(48)
Waktu istirahat makan siang bagi seluruh karyawan adalah 1 jam
Waktu istirahat mingguan yakni setelah bekerja 6 hari berturut-turut karyawan
berhak ata1 hari istirahat mingguan yang jatuh pada hari Minggu, kecuali bagi
karyawan operasional tidak ada istirahat mingguan, hal ini juga berlaku bagi
karyawan yang lembur pada hari tersebut sesuai dengan ketepatan yang berlaku
pada Hotel Pelangi International Medan.
c. Greating
Setiap karyawan Hotel Pelangi International harus mengerti dan melakukan
greating/ sapaan kepada setiap orang yang ada disekitar hotel.
d. Bidang Usaha
Departemen Pariwisata Pos Dan Telekomunikasi Direktorat Jendral Pariwisata
melalui Surat keputusan Direktur Jendral Pariwisata Nomor :
Kep-55/ITUH/VIII/96 tentang ijin Tetap Usaha Hotel menetapkan badan hukum PT.
Putra Bangun Jadi Pelangi dengan jenis usaha hotel yaitu Hotel Pelangi
International.
Hotel Pelangi International adalah perusahaan penyedia jasa bergerak
dibidang perhotelan. Hotel adalah usaha yang menggunakan suatu bangunan atau
sebagian dari padanya yang khusus disediakan, dimana setiap orang dapat
menginap dan makan serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan
pembayaran (memiliki restoran yang berada dibahaw manajemen hotel tersebut).
Seperti diketahui masyarakat bahwa hotel merupakan tempat persinggahan
yang digunakan tamu untuk beristirahat jika berpergian kesuatu tempat. Hotel
(49)
e. Kebijakan Perusahaan
Hotel Pelangi International Medan menggunakan pola pelaksanaan tugas
sesuai dengan struktur organisasi yang ada, dimana tiap-tiap bagian yang terdiri
dari Kepala Bagian, Staff-Staff serta karyawan bagian hanya melakukan tugas dan
kewajiban sesuai dengan tanggung jawab yang telah diatur dalam struktur
organisasi. Masing-masing bagian bekerja secara independen dan khusus pada
bidangnya. Sebagai contoh front office department bagian ini bertugas antara lain
menerima tamu dan mencatat rekening dari pengunjung serta melayaninya,
menerima uang tunai atau cek dari pengunjung dan mengadakan komunikasi
terhadap setiap tamu hotel. Spesialisasi ini dimaksudkan adalah untuk
menghindari dan menekan sekecil mungkin hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
kesimpangsiuran tugas dan tanggung jawab, kesalahan-kesalahan dalam hal
pelayanan, tumpang tindihnya tugas, serta penghematan biaya-biaya yang tidak
perlu, dan masih banyak hal lainnya.
Kebijaksanaan perusahaan dalam hal spesialisasi dalam pembagian kerja
karyawannya dapat dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja
karyawannya, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan yang
diharapkan dengan itu bahwa perusahaan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
jasa hotel kepada para konsumen (masyarakat).
3. URAIAN SINGKAT KEGIATAN POKOK USAHA
PT. Putra Bangun Jadi Pelangi ( Hotel Pelangi International)
Departement Pariwisata Pos Dan Telekomunikasi Direktorat Jenderal
(50)
Kep-55/ITUH/VIII/96 tentang Izin Tetap Usaha Hotel menetapkan badan hukum
PT.Putra Bangun Jadi Pelangi dengn jenis usaha Hotel Pelangi International.
Hotel Pelangi International adalah perusahaan penyedia jasa bergerak
dibidang perhotelan. Hotel adalah usaha yang menggunakan suatu bangunan atau
sebagian dari padanya yang khusus diseduakan, dimana setiap orang dapat
menginap dan makan serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan
pembayaran (memiliki restoran yang berada dibawah manajemen hotel tersebut).
Hotel merupakan tempat persinggahan yang digunakan tamu untuk
beristirahat jika berpergian kesuatu tempat. Hoteh menyediakan kamar, tempat
tidur, tarif kamar, tenaga kerja dan lainnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya Hotel Pelangi International
Medan menggunakan pola pelaksanaan tugas sesuai dengan struktur organisasi
yang ada, dimana tiap-tiap bagian yang terdiri dari Kepala Bagian, Staff-staff
serta karyawan bagian hanya melakukan tugas dan kewajiban sesuai dengan
tanggung jawab yang telah diatur dalam struktur organisasi.
Dengan kata lain kebijaksanaan perusahaan dalam hal spesialisasi dalam
pembagian kerja karyawannya dapat dikatakan sebagai upaya untuk
meningkaktan kualitas kinerja karyawannya, serta meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja perusahaan, yang diharapkan dengan itu bahwa perusahaan dapat
(51)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Suatu instrumen yang baik harus memiliki tingkat kesahihan (validitas) serta
tingkat reliabilitas yang tinggi. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen
penelitian tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sedangkan suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen penelitian
tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.
1. Uji Validitas
Pengujian valid atau tidaknya suatu item/butir pernyataan yang terdapat
pada angket, dilakukan dengan cara membandingkan rhitung dengan rtabel. Adapun
kriteria pengujian validitas sebagai berikut:
a. Jika rhitung bernilai positif dan rhitung > rtabel, maka butir pernyataan
dinyatakan valid.
b. Jika rhitung bernilai negatif dan rhitung < rtabel, maka butir pernyataan
dinyatakan tidak valid.
c. Nilai rhitung dapat dilihat pada tabel Item-Total Statistic di kolom
Corrected Item–Total Correction.
d. Nilai rtabel dapat dilihat pada table r dengan menggunakan df = n -2 =
(52)
Hasil pengujian validitas instrumen penelitian dengan menggunakan
program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 14
For Windows.dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5, dan Tabel 4.6.
Tabel 4.1
Validitas Untuk Variabel Parking (X1)
No. Butir Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,576 0,361 Valid
2 0,654 0,361 Valid
3 0,674 0,361 Valid
4 0,580 0,361 Valid
Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
Tabel 4.2
Validitas Untuk Variabel Food and Beverages (X2)
No. Butir Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,628 0,361 Valid
2 0,715 0,361 Valid
3 0,581 0,361 Valid
Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
Tabel 4.3
Validitas Untuk Variabel Waiting Facilities (X3)
No. Butir Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,660 0,361 Valid
2 0,599 0,361 Valid
3 0,616 0,361 Valid
4 0,773 0,361 Valid
Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
Tabel 4.4
Validitas Untuk Variabel Other Facilities (X4)
No. Butir Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,578 0,361 Valid
2 0,657 0,361 Valid
3 0,654 0,361 Valid
4 0,667 0,361 Valid
(53)
Tabel 4.5
Validitas Untuk Variabel Services (X5)
No. Butir Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,680 0,361 Valid
2 0,628 0,361 Valid
3 0,671 0,361 Valid
4 0,581 0,361 Valid
5 0,660 0,361 Valid
Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
Tabel 4.6
Validitas Untuk Variabel Kepuasan Tamu (Y)
No. Butir Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1 0,680 0,361 Valid
2 0,769 0,361 Valid
3 0,882 0,361 Valid
4 0,617 0,361 Valid
Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
Dari 24 (dua puluh empat) butir pernyataan yang diuji, keseluruhan butir
pernyataan memperoleh rhitung bernilai positif dan nilai rhitung > nilai rtabel (rtabel =
0,361) sehingga dapat disimpulkan semua pernyataan tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas
dilakukan dengan cara membandingkan nilai ralpha dengan rtabel. Dalam uji
reliabilitas sebagai nilai ralpha adalah nilai alpha yang terdapat pada
tabel Reliability Statistic di kolom Cronbach’s Alpha, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Jika ralpha bernilai positif dan nilai ralpha > rtabel, maka reliabel.
b. Jika ralpha bernilai negatif dan nilai ralpha > rtabel, maka tidak reliabel.
(54)
Tabel 4.7 Reliabilitas Variabel
Instrumen Cronbach’s Alpha Keterangan
Variabel X
(Parking, Food and Beverages, Waiting Facilities, Other Facilities, dan Service)
0,902 Reliabel
Variabel Y (Kepuasan Tamu) 0,864 Reliabel
Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
Berdasarkan hasil uji coba tersebut, ternyata nilai ralpha variabel X yang
terdiri dari Parking, Food and Beverages, Waiting Facilities, Other Facilities, dan
Service (0,902) dan ralpha variabel Kepuasan Tamu (0,864) lebih besar
dibandingkan dengan nilai rtabel (0,361), maka dapat disimpulkan bahwa seluruh
pernyataan di atas adalah reliabel.
B. Metode Analisis Deskriptif 1. Analisis Deskriptif Responden
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Berdasarkan
angket yang disebarkan tersebut diperoleh gambaran umum mengenai
karakteristik responden. Hasil angket menunjukkan karakteristik responden
seperti terlihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Karakteristik Responden
No. Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)
1. Usia 20-25 tahun 22 23,40
26-30 tahun 38 40,43
31-35 tahun 30 31,19
> 36 tahun 4 4,26
Jumlah 94 100,00
2. Jenis Kelamin Laki-laki 58 61,70
Perempuan 36 38,30
(55)
3. Pekerjaan PNS 18 19,15
Pg.Swasta 48 51,06
Wirausaha 23 24,47
Lain-lain 5 5,32
Jumlah 94 100,00
Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa usia responden dalam penelitian ini paling
besar berada pada kelompok usia 26–30 tahun dengan persentase sebesar 40.43%,
untuk kelompok usia 31-35 tahun dengan persentase31,19%, untuk kelompok usia
20-25 tahun dengan persentase sebesar23,40%, sedangkan untuk kelompok umur
diatas 36 tahun dengan persentase sebesar 4,26%. Mayoritas responden penelitian
adalah berjenis laki-laki yaitu dengan persentase sebesar 61,70% dan sisanya
sebesar 38,30% merupakan berjenis kelamin perempuan. Dalam penelitian ini,
mayoritas pekerjaan responden/tamu yaitu bekerja sebagai pegawai swasta dengan
persentase sebesar 51,06%. Untuk yang bekerja sebagai wiraswasta berada pada
persentase 24,47%, untuk yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) berada
pada persentase 19,15%, sedangkan yang tidak tercakup/termasuk dalam ketiga
kategori tersebut berada pada persentase 5,32%.
2. Analisis Deskriptif Variabel a. Variabel Parking (X1)
Merupakan tempat yang disediakan pihak hotel untuk para tamu
memarkirkan kendaraan yang mereka pergunakan, dan juga tempat untuk
taksi menaikturunkan tamu yang menggunakan taksi sebagai kendaraan.
(56)
dengan masing-masing persentase 54,26%, 60,54%, 51,06%, dan 48,94%.
Adapun deskripsi atas jawaban responden tentang variabel personal dapat
dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9
Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Parking (X1) Item
No.
STS TS KS S SS Total
(%)
Total Responden
F % F % F % F % F %
1 0 0,00 1 1,06 15 15,96 51 54,26 27 28,72 100 94
2 2 2,13 2 2,13 10 10,64 57 60,54 23 24,47 100 94
3 5 5,32 8 8,51 17 18,09 48 51,06 16 17,02 100 94
4 3 3,19 11 11,70 14 14,89 46 48,94 20 21,28 100 94 Sumber: Pengelolahan SPSS- (2010)
b. Variabel Food and Beverages (X2)
Merupakan makanan dan minuman yang disediakan pihak hotel bagi tamu
yang memesan baik utnuk sarapan, makan siang, maupun makan malam.
Di dalam Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan mulai
pernyataan pertama sampai yang ketiga didominasi oleh jawaban setuju
dengan masing-masing persentase 41,49%, 43,62%, dan 38,30%. Adapun
deskripsi atas jawaban responden tentang variabel personal dapat dilihat
pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10
Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Food and Beverages (X2) Item
No.
STS TS KS S SS Total
(%)
Total Responden
F % F % F % F % F %
1 6 6,38 7 7,45 17 18,09 39 41,49 25 26,60 100 94
2 4 4,26 8 8,51 14 14,89 41 43,62 27 28,72 100 94
3 4 4,26 8 8,51 18 19,15 36 38,30 28 29,79 100 94 Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
(57)
c. Variabel Waiting Facilities (X3)
Merupakan lobby lounge, yaitu ruangan yang disediakan bagi tamu untuk
menunggu, bersantai atau bertamu tamu lainnya. Dalam Tabel 4.11
diketahui bahwa seluruh item pernyataan didominasi oleh jawaban setuju
dengan masing-masing persentase 35,11%, 45,74%, 56,38%, dan 56,38%.
Adapun deskripsi atas jawaban responden tentang variabel personal dapat
dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11
Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Waiting Facilities (X3) Item
No.
STS TS KS S SS Total
(%)
Total Responden
F % F % F % F % F %
1 5 5,32 7 7,45 18 19,15 33 35,11 31 32,98 100 94
2 6 6,38 10 10,64 11 11,70 43 45,74 24 25,53 100 94
3 1 1,06 1 1,06 2 2,13 53 56,38 37 39,36 100 94
4 0 0,00 1 1,06 3 3,19 53 56,38 37 39,36 100 94 Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
d. Variabel Other Facilities (X4)
Merupakan fasilitas-fasilitas tambahan yang diberikan hotel sebagai sarana
pengisi waktu luang bagi tamu hotel. Di dalam Tabel 4.12 dapat diketahui
bahwa item pernyataan mulai dari pernyataan pertama sampai keempat
didominasi oleh jawaban setuju dengan masing-masing persentase 59,57%,
52,13%, dan 50,00%. Sedangkan untuk item pernyataan keempat
didominasi oleh jawaban sangat setuju dengan persentase sebesar 50,00%.
Adapun deskripsi atas jawaban responden tentang variabel personal dapat
(58)
Tabel 4.12
Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Other Facilities (X4) Item
No.
STS TS KS S SS Total
(%)
Total Responden
F % F % F % F % F %
1 1 1,06 0 0,00 2 2,13 56 59,57 35 37,23 100 94
2 1 1,06 1 1,06 2 2,13 49 52,13 41 43,62 100 94
3 1 1,06 0 0,00 3 3,19 47 50,00 43 45,74 100 94
4 3 3,19 0 0,00 1 1,06 43 45,74 47 50,00 100 94 Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
e. Variabel Services (X5)
Merupakan Augmented Products yang diberikan hotel untuk menambah
kenyamanan dan kepuasan konsumen, baik berupa salam, serta kecepatan
dalam melayani permintaan tamu hotel. Di dalam Tabel 4.13 dapat diketahui
bahwa seluruh item pernyataan mulai dari pernyataan pertama samapi
dengan item pernyataan kelima didominasi oleh jawaban setuju dengan
masing-masing persentase 41,49%, 46,81%, 45,74%, 43,62%, dan 57,45%.
Sedangkan untuk item pernyataan keempat didominasi oleh jawaban sangat
setuju dengan persentase sebesar 33,33%. Adapun deskripsi atas jawaban
responden tentang variabel personal dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13
Deskriptif Jawaban Tentang Variabel Services (X5) Item
No.
STS TS KS S SS Total
(%)
Total Responden
F % F % F % F % F %
1 2 2,13 5 5,32 18 19,15 39 41,49 30 31,91 100 94
2 4 4,26 8 8,51 14 14,89 44 46,81 24 25,53 100 94
3 3 3,19 2 2,13 10 10,54 43 45,74 36 38,30 100 94
4 3 3,19 0 0,00 10 10,54 41 43,62 40 42,55 100 94
5 2 2,13 3 3,19 6 6,38 54 57,45 29 30,85 100 94 Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
f. Variabel Kepuasan Tamu (Y)
Hal ini dilihat apakah tamu hotel merasa kebutuhannya telah dipuaskan
(59)
bahwa mulai dari pernyataan kedua sampai dengan dan item pernyataan
keempat didominasi oleh jawaban setuju dengan masing-masing persentase
43,62%, 38,30%, dan 48,94%.Sedangkan untuk item pernyataan pertama
didominasi oleh jawaban sengat setuju dengan persentase 56,60%. Adapun
deskripsi atas jawaban responden tentang variabel personal dapat dilihat
pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14
Deskriptif Jawaban Tentang Kepuasan Tamu (Y)
Item No.
STS TS KS S SS Total
(%)
Total Responden
F % F % F % F % F %
1 6 6,38 7 7,45 17 18,09 39 41,49 25 56,60 100 94
2 4 4,26 8 8,51 14 14,89 41 43,62 27 28,72 100 94
3 4 4,26 8 8,51 18 19,15 36 38,30 28 29,79 100 94
4 5 5,32 7 7,45 6 6,38 46 48,94 30 31,91 100 94 Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
C. Analisis Regresi Linier Berganda
Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode analisis regresi
linier berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
dampak pengaruh variabel parking (X1), food and beverages (X2), variabel
waiting facilities (X3), variabel other facilities (X4), dan variabel services (X5)
terhadap kepuasan tamu hotel Pelangi Medan
Model persamaan dari regresi linear berganda yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5
Hasil perhitungan regresi linear berganda yang diperoleh dengan
menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 14
(60)
Tabel 4.15
Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.947 2.067 1.426 .157
Parking .077 .086 .036 .900 .371 .963 1.038
Food_Beverages 1.016 .076 .983 13.353 .000 .288 3.470 Waiting_Facilities .072 .088 .061 .820 .414 .280 3.566 Other_Facilities .001 .056 .001 .025 .980 .992 1.008
Service .032 .042 .030 .750 .455 .958 1.044
a Dependent Variable: Kepuasan_Tamu Sumber: Pengelolahan SPSS (2010)
Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.15 diperoleh persamaan regresi linear
berganda adalah:
Y = 2,947+ 0,077X1 + 1,016X2 + 0,072X3+ 0,001X4 + 0,032X5 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan:
a. Konstanta (a) = 2,947. Ini mempunyai arti bahwa variabel Parking, Food
Beverages, Waiting Facilities, Other Facilities, dan Service dianggap konstan, maka tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan (Y) sebesar
2,947.
b. Koefisien X1 (b1) = 0,077. Variabel Parking terhadap tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan dengan koefisien regresi sebesar 0,077. Ini mempunyai
arti setiap terjadi penambahan variabel Parking sebesar 1 satuan , maka
tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan akan meningkat sebesar 0,077
begitu pula sebaliknya, dengan asumsi variabel lainnya tetap.
c. Koefisien X2 (b2) = 1,016. Variabel Food and Beverages terhadap tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan dengan koefisien regresi sebesar 0,077.
(61)
sebesar 1 satuan , maka tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan akan
meningkat sebesar 1,016 begitu pula sebaliknya, dengan asumsi variabel
lainnya tetap.
d. Koefisien X3 (b3) = 0,072. Variabel Waiting Facilities terhadap tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan dengan koefisien regresi sebesar 0,072.
Ini mempunyai arti setiap terjadi penambahan variabel Waiting Facilities
sebesar 1 satuan , maka tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan akan
meningkat sebesar 0,072 begitu pula sebaliknya, dengan asumsi variabel
lainnya tetap.
e. Koefisien X4 (b4) = 0,001. Variabel Other Facilities terhadap tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan dengan koefisien regresi sebesar 0,001.
Ini mempunyai arti setiap terjadi penambahan variabel Other Facilities
sebesar 1 satuan , maka tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan akan
meningkat sebesar 0,001. Begitu pula sebaliknya, dengan asumsi variabel
lainnya tetap.
f. Koefisien X5 (b5) = 0,032. Variabel Service terhadap tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan dengan koefisien regresi sebesar 0,032. Ini mempunyai
arti setiap terjadi penambahan variabel Service sebesar 1 satuan , maka
tingkat kepuasan tamu hotel Pelangi Medan akan meningkat sebesar 0,032.
(1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 66.9667 175.137 .576 .898
P2 67.4333 169.013 .654 .895
P3 68.0667 165.720 .674 .900
P4 68.1333 166.602 .580 .900
FB1 67.7000 164.424 .628 .895
FB2 67.6333 166.102 .715 .896
FB3 67.7000 169.872 .581 .896
WF1 67.5333 166.740 .660 .894
WF2 67.4333 169.426 .599 .898
WF3 67.1000 178.231 .616 .902
WF4 67.2667 172.961 .773 .902
OF1 67.4000 168.938 .578 .896
OF2 66.9667 175.137 .657 .898
OF3 67.4333 169.013 .654 .895
OF4 68.0667 165.720 .667 .900
S1 68.1333 166.602 .680 .900
S2 67.7000 164.424 .628 .895
S3 67.6333 166.102 .671 .896
S4 67.7000 169.872 .581 .896
S5 67.5333 166.740 .660 .894
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(2)
Lampiran 6:
Reliability Of Kepuasan Tamu (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
.864 .878 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VKT1 3.8667 .86037 30
VKT2 4.0667 .94443 30
VKT3 3.6000 1.24845 30
VKT4 3.4000 1.35443 30
Inter-Item Correlation Matrix
VKT1 VKT2 VKT3 VKT4
VKT1 1.000 .648 .815 .373
VKT2 .648 1.000 .755 .598
VKT3 .815 .755 1.000 .669
VKT4 .373 .598 .669 1.000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VKT1 11.0667 9.857 .680 .848
VKT2 10.8667 9.016 .769 .812
VKT3 11.3333 6.920 .882 .749
VKT4 11.5333 7.775 .617 .884
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(3)
Lampiran 7:
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Service, Parking,
Other_Facilities, Food_Beverages, Waiting_Facilities(a)
. Enter a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Kepuasan_Tamu
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .929(a) .863 .855 1.09277 1.953
a Predictors: (Constant), Service, Parking, Other_Facilities, Food_Beverages, Waiting_Facilities b Dependent Variable: Kepuasan_Tamu
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 660.022 5 132.004 110.544 .000(a)
Residual 105.084 88 1.194
Total 765.106 93
a Predictors: (Constant), Service, Parking, Other_Facilities, Food_Beverages, Waiting_Facilities b Dependent Variable: Kepuasan_Tamu
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.947 2.067 1.426 .157
Parking .077 .086 .036 .900 .371 .963 1.038
Food_Beverages 1.016 .076 .983 13.353 .000 .288 3.470
Waiting_Facilities -.072 .088 -.061 -.820 .414 .280 3.566
Other_Facilities .001 .056 .001 .025 .980 .992 1.008
Service .032 .042 .030 .750 .455 .958 1.044
(4)
Charts
3 2
1 0
-1 -2 -3
-4
Regression Standardized Residual
25
20
15
10
5
0
Dependent Variable: Kepuasan_Tamu
Histogram
Mean = 4.37E-16 Std. Dev. = 0.973 N = 94
F
re
q
u
e
n
(5)
E
x
p
e
c
te
d
C
u
m
P
ro
b
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
(6)
2 1
0 -1
-2 -3
Regression Standardized Predicted Value
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4