Kepuasan Pelanggan URAIAN TEORITIS

pelanggan yang muncul selain keinginan awalnya, intinya perusahaan harus menambah tingkat kepuasan pelanggan dengan menambah kenyamanan pelanggan. Misalkan di hotel, keinginan tamu semula adalah sebuah kamar untuk menginap. Tetapi kemudian tamu tersebut ingin bersantai dan menunggu teman atau rekan bisnisnya, hotel haruslah memiliki fasilitas tunggu yang memadai misalnya sebuah lobby yang nyaman serta dilengkapi fasilitas hiburan seperti televise atau majalah. Contoh lainnya, sebuah rumah sakit berusaha menambah lingkup produknya dengan adanya layanan kamar untuk kamar pasien yang menginap. Bahkan pada level tertentu juga disediakan makanan dan minuman. Caretaking adalah perhatian atau perlindungan terhadap barang bawaaan pelanggan Tjiptono, 2005:91. Pada produk barang, hal ini berkaitan dengan pengemasan, pengantaran dan instalasi produk tersebut. Sedangkan dalam hotel, contohnya adalah menyediakan lapangan parker yang baik dan nyaman bagi tamu yang datang dan penanganan bagasi. Elemen hospitality dan caretaking inilah yang sebagian merupakan produk tambahan Augmented Products yang ditawarkan untuk tamu atau pelanggan. Hal ini merupakan factor penentu meningkatnya atau menurunya kepuasan pelanggan terhadap produk inti core prodct Lovecock dan Wirtz, 2004:108.

F. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya Universitas Sumatera Utara untuk menjadi pelangan dalam waktu yang lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah mutu produk dan pelayananya. Menurut Umar Husein, Kepuasan dibagi dua macam yaitu: 1. Kepuasan fungsional : merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi suatu produk yang dimanfaatkan. 2. Kepuasan psikologika : merupakan konsumen yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud dari produk. Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktivitas bisnis. Kepuasan pelanggan berkontribusi kepada sejumlah aspek kruisial, seperti terciptanya loyalitas pelanggan, meningkaknya reputasi perusahaan, berkurangnya biaya transaksi masa depan, dan meningkatnya efisiensi dan produktivitas karyawan. Selain itu kepuasan pelanggan juga dipandang sebagai salah satu indicator terbaik untuk masa depan. Pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang, dan mereka memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik tentang produk. Kata kepuasan berasal dari bahasa latin “satis” artinya cukup baik, memadai dan “facio” melakukan atau membuat. Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai ‘upaya poemenuhan sesuatu’ atau ‘membuat sesuatu cukup baik dan memadai’. Tetapi berkaitan dengan konsep perilaku konsumen muncul banyak sekali defenisi yang diberikan oleh para ahli mengenai kepuasan konsumen. Beberapa pendapat mengenai kepuasan konsumen menurut para ahli dalam Tjiptono, 2005:349 antara lain: Universitas Sumatera Utara Howard Seth Tjiptono Fandy,2005:349 mengungkapkan bahwa kesepadanan atau ketidaksepadanan anta hasil yang didapatkan disbanding pengorbanan yang dilakukan. Swan Tjiptono Fandy,2005:349 mendefenisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relative bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan pemakainya. Oliver Tjiptono Fandy,2005:349 mengemukakan bahwa pelaggan merupakan evaluasi terhadap surprise yang inheren atau melekat pada pemerolehan produk dan pengalaman konsumsi sedangkan Day mendefenisikan kepuasan pelanggan sebagai penilaian evaluatif purnabeli menyangkut pilihan pembelian spesifik. Cadotte Tjiptono Fandy,2005:349 mengkonseptualisasikan kepuasan sebagai perasaan yang timbul sebagai evaluasi terhadap pengalaman pemakai produk dan jasa sedangkan Mowen merumuskan kepuasan pelanggan sebagai sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah perolehan acquisition penilaian evaluatif purnabeli yang dihasilkan dari seleksi pembelian spesifik. Kotler Kotler Philip dan Susanto,2001:52 menandakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja dengan harapannya. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Profil Perusahan

Hotel Pelangi Internasional berada dijalan Jamin Ginting Km 10,2 No 12 Medan. Hotel ini tidak terlepas dari adanya wisma Pelangi yang berada dilokasi yang sama yaitu jalan Jamin Ginting Km 9,5 No.35 Medan, dimana sekarang bernama Wisma Cempaka. Wisma ini mengalami keuntungan yang cukup lumayan untuk memperlus usahanya dengan membeli tanah seluas 8000 M2 untuk mendirikan Hotel Pelangi International Medan. Peletakan batu pertama diadakan pada tanggal 5 Januari 1988 sedangkan operasi percobaanya yaitu pada tanggal 12 Juni 1990 dengan mengoperasikan sebanyak 32 kamar yang terdiri dari 20 kamar standard dan 12 kamar Deluxe yang mempunyai karyawan sejumlah 60 orang. Hotel Pelangi Internasional semula direncanakan akan membangun sebanyak 52 kamar. Sementara 20 kamar masih dalam tahap pembangunan, 52 kamar lainnya telah selesai dibangun dan siap operasikan. Kemudian pada bulan Oktober 1991 Hotel Pelangi International tersebut diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto yang dilakukan secara terpusat di Nusa Dua Bali yang berklasifikasi sebagai hotel bintang satu. Penambahan jumlah kamar dilakukan sebanyak 3 kamar sehingga menjadi 55 kamar dan ketiga kamar tersebut telah siap jual pada awal dan akhir Maret 1993. Universitas Sumatera Utara