49
BAB IV
KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT UNTUK MEMENUHI KEPENTINGAN EKONOMINYA MELALUI
TRANS PACIFIC PARTNERSHIP PERIODE 2010-2013
Dalam bab-bab sebelumnya, telah dijelaskan mengenai kondisi perekonomian Amerika Serikat, kerjasama perdagangan bebas yang bernama
Trans Pacific Partnership TPP, serta faktor-faktor yang menyebabkan negara
tersebut bergabung dengan TPP. Meskipun TPP masih berada dalam proses negosiasi, namun pada periode 2011-2013, Amerika Serikat telah mengeluarkan
beberapa kebijakan agar bisa maksimal mendapatkan keuntungan dari kerjasama ekonomi ini nantinya.
Secara umum, kebijakan luar negeri merupakan suatu upaya, perangkat formula nilai, sikap, arah serta sasaran untuk mempertahankan, mengamankan,
dan memajukan kepentingan nasional di dalam percaturan dunia internasional Yani, 2007:1. Kaum liberalis memberikan kontribusi dalam kebijakan luar
negeri untuk menjelaskan bagaimana individu, kekuatan sosial kapitalisme dan pasar, dan institusi politik bisa memberikan efek langsung kepada hubungan luar
negeri Smith, Hadfield, dan Dunne 2008: 54. Bab ini akan menjelaskan kebijakan atau upaya yang dilakukan oleh Amerika Serikat untuk memenuhi
kepentingan ekonominya melalui Trans Pacific Partnership.
A. Mengajukan Pembahasan terkait Kepentingan Nasional Amerika
Serikat dalam Agenda Negosiasi Trans Pacific Partnership 2011-2012
Neoliberal institusionalisme adalah perspektif yang berusaha untuk menghilangkan potensi-potensi konflik melalui institusi sebagai instrumen
utamanya. Sehingga perspektif ini menekankan pada pentingnya kehadiran sebuah institusi dalam kerjasama. Institusi tersebut akan mementukan peran, memaksakan
tindakan, serta membetukan insentif kepada aktor Keohane 1989:3. Pada saat menyampaikan intensinya untuk bergabung dengan TPSEP
2008, Amerika Serikat menyakini bahwa perjanjian ini nantinya akan meningkatkan jumlah ekspor dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya
Office of the USTR 2009: n.h. Keyakinan tersebut didasarkan kepada insentif yang ditawarkan oleh institusi yang bertransformasi dari TPSEP ke TPP tersebut.
Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya bahwa TPSEPTPP mempunyai potensi perekonomian dan keanggotaan yang sangat luas karena beroperasi
dikawasan ekonomi paling dinamis di seluruh dunia Asia Pasifik. Selain insentif berupa potensi perekonomian dan keanggotaan, TPSEPTPP
juga memberikan kesempatan kepada Amerika Serikat untuk mengajukan hal-hal yang terkait dengan kepentingan nasionalnya dalam institusi tersebut. Hal ini
dikarenakan TPSEPTPP masih berada dalam proses negosiasi, sehingga sangat memungkinkan bagi Amerika Serikat dan semua negara anggota untuk melakukan
hal tersebut. Konsep kepentingan nasional oleh kaum neoliberal berakar dari konsepsi
Adam Smith bahwa kebiasaan individu meraih kemakmuran sendiri merupakan kondisi yang normal dalam kehidupan manusia. Lalu kepentingan masing-masing
individu tersebut terakumulasi menjadi satu yang kemudian dikenal dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional itu juga menjadi dasar untuk
pembangunan kedamaian global, salah satunya dengan melakukan perdagangan bebas Burchill 2005:104.
Berkaitan dengan kebijakan Amerika Serikat untuk mengusulkan concern negaranya di proses negosiasi TPP, maka kita bisa melihat kepentingan nasional
apa yang dimiliki dan diajukan oleh Amerika Serikat dalam proses negosiasi TPP. Pada tahun 2008 saat Amerika Serikat ingin bergabung dengan TPP, negara ini
masih berada dalam proses pemulihan perekonomian akibat krisis finansial yang bermula pada tahun 2007. Seperti yang dijelaskan oleh Nanto 2009 bahwa
gejolak keuangan menyinggung kepentingan nasional mendasar untuk melindungi keamanan ekonomi Amerika Serikat h.3.
Gema krisis finansial berdampak pada ekspor dan impor, tingkat pertumbuhan pengangguran, dan pendapatan serta pengeluaran pemerintah Nanto
2009:3. Akibatnya Amerika Serikat kehilangan setidaknya 12,8 Triliun
perekonomiannya dengan 23,1 juta pengangguran, 19 Triliun jumlah kekayaan negara, dan 46,2 Juta masyarakat berada di bawah garis kemiskinan New York
Post 2012: n.h. Sehingga kebutuhan serta kondisi utama Amerika Serikat saat itu adalah mengembalikan perekonomian dan kesejahteraan rakyatnya.
Amerika Serikat sudah mendorong beberapa kepentingan nasional dan ekonominya dalam proses negosiasi. Seperti yang disampaikan oleh deputi USTR
Demetrios Marantis bahwa hingga Oktober 2011, Amerika Serikat telah mengajukan proposal ke 20 kelompok negosiasi, termasuk akses pasar, jasa
keuangan, IP rights, investasi, dan lingkungan. Perekonomian Amerika Serikat membutuhkan TPP untuk meumbuhkan perekonomian dan lapangan pekerjaan
Office of the USTR 2011: n.h. Tentunya setiap proposal yang diajukan oleh Amerika Serikat dalam proses
negosiasi tersebut berdasarkan kepada kepentingan nasionalnya. Misalnya, pengajuan proposal Amerika Serikat dalam undang-undang intelectual property
IP rights. IP merupakan suatu kreasi dari pikiran manusia berupa penemuan, karya seni, sastra, simbol, nama dan gambar yang digunakan dalam perniagaan. IP
bisa dikategorikan menjadi industri properti meliputi paten untuk penemuan, merek dagang, desain industri, dan indikasi geografis dan hak cipta mencakup
karya sastra, film, musik, karya seni, dan desain arsitektur, termasuk artis, produser rekaman, penyiar radio, dan program televisi. Sedangkan IP rights
memungkinkan pencipta, atau pemilik, paten, merek dagang atau hak cipta bekerja untuk mendapatkan keuntungan dari inovasi dan pemikiran yang mereka
buat What is Intellectual Property n.d:h.2-3 Menurut United States Patent and Trademark Office 2012, inovasi yang
dilindungi oleh IP right adalah kunci untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan pertumbuhan ekspor. Hal tersebut dikarenakan IP berada di setiap sektor
produk dan jasa Amerika Serikat, dan tersebar di seluruh dunia. Maka perlindungan terhadap IP dalam perdagangan Amerika Serikat merupakan hal
penting agar IP terus tumbuh, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan dan menumbuhkan ekspor Intellectual Property and the U.S. Economy: Industries in
Focus 2012: h.i.
Ian Ferguson dan Bruce Vaughn 2011 melaporkan penelitiannya kepada kongres Amerika Serikat bahwa proposal Amerika Serikat terkait IP rights telah
diajukan pada putaran ke-8 negosiasi TPP di Chicago pada September 2011. Proposal tersebut akan membuat signifikansi yang lebih mendalam mengenai
paten, data, dan ketentuan paten jika perusahaan ingin mengajukan permohonan pemasaran produk mereka melakui akses TPP h.12.
Namun media lokal Australia melaporkan bahwa proposal Amerika Serikat tersebut ditolak oleh semua negara anggota TPP pada negosiasi ke 11 pada bulan
Maret 2012 di Australia Gordon 2012: n.h. Walaupun demikian, dikarenakan TPP masih berada dalam proses negosiasi maka Amerika Serikat masih
berkesempatan untuk memenuhi kepentingan nasionalnya terkait IP. Hal itu terlihat dari agenda pembahasan negosiasi pada pertemuan ke 12 hingga 18, di
mana IP masih menjadi salah satu pembahasan dalam negosiasi.
B. Menambah Keanggotaan TPP
Transformasi TPSEP menjadi TPP terjadi dikarenakan beberapa negara anggota APEC ingin ikut bergabung dengan TPSEP. Negara pertama yang
menyatakan diri ingin bergabung dengan kerjasama perjanjian perdangangan tersebut adalah Amerika Serikat. Negara tersebut pun menyakini bahwa ia bisa
menjadi katalisator yang membuat negara lain ikut bergabung dengan TPP. Hal ini terbukti dengan bergabungnya Australia, Vietnam, Chili, dan Malaysia hingga
tahun 2010.