Potensi Keanggotaan dan Perekonomian

Asia Pasifik, baik bilateral maupun multilateral, benar-benar terlihat chaos dan tumpah tindih dalam hal komitmen perdagangan internasional. Gambar III.B.2 Noodle Bowl di Asia Pacifik Sumber: Yulisman, TPP: A Question of Competitiveness for Indonesia, the Jakarta Post, 2011 Menurut Petri et. al 2011 TPP berpotensi untuk mengkonsolidasikan perjanjian perdagangan bebas yang ada di kawasan Asia Pasifik dan menyembuhkan sindrom noodle bowl yang ada di wilayah ini h.4. Hal ini dikarenakan sifat TPP yang merupakan perjanjian perdagangan bebas yang high standard dan sesuai dengan abad ke-21. TPP menjadi perjanjian abad ke-21 karena karena kesepakatan ini membahas isu-isu baru, yang mempunyai elemen-elemen baru dan merespon tantangan perdagangan yang terdapat di abad ke-21 Office of the USTR 2013:n.h. Adapun beberapa fitur TPP menurut garis besar perjanjian perdangan tersebut adalah: 1. Akses pasar yang komprehensif, untuk menghilangkan tarif dan hambatan lainnya terkait perdagangan dan investasi, sehingga dapat menciptakan peluang dan manfaat baru bagi pekerja, bisnis, dan konsumen. 2. Perjanjian bersifat regional, untuk memfasilitasi pengembangan produksi dan suplai, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan standar hidup, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan di regional TPP. 3. Membahas isu-isu perdagangan lintas sektoral , mewujudkan hal- hal yang sudah dibangun oleh APEC dan forum ekonomi lainnya, seperti keterpaduan regulasi, daya saing dan fasilitasi bisnis, usaha kecil dan menengah, dan pengembangan. 4. Tantangan perdagangan baru , untuk mempromosikan perdagangan dan investasi produk dan layanan yang inovatif, termasuk yang berkaitan dengan ekonomi digital dan teknologi lingkungan, dan juga untuk memastikan lingkungan bisnis yang kompetitif di seluruh wilayah TPP. 5. Menjalankan kesepakatan , untuk mengaktifkan dan memperbarui perjanjian yang sesuai untuk mengatasi masalah perdagangan yang muncul di masa depan, serta isu-isu baru yang muncul dengan perluasan perjanjian untuk memasukkan negara-negara baru Office of the USTR 2011:n.h.

C. Trans Pacific Partnership dan Asia Pacific Economic Cooperation

Jika dilihat dari penjelasan mengenai TPP, institusi ini sangat berkaitan erat dengan salah satu institusi kawasan Asia Pasifik lainnya yaitu Asia Pacific Economic Cooperation APEC. Keterkaitan itu terlihat dari sejarah pendirian TPP, keanggotaan, cakupan, dan beberapa hal lainnya. Namun, bukan berarti TPP adalah bagian dari APEC ataupun TPP menciptakan pertumpang tindihan dengan APEC. Keduanya merupakan institusi berbeda dengan pondasi yang berbeda pula. Hal tersebut berdasakan kepada studi yang dilakukan oleh seorang pejabat APEC, Carlos Kuriyama 2011 yang berjudul ‘Mutual Usefulness between APEC and TPP ’ menjelaskan secara detail mengenai kedua institusi tersebut. Walaupun dalam penelitiannya, Kuriyama 2011 tidak menafikan bahwa terdapat kesamaan antara APEC dan TPP, yaitu cakupan yang sama di kawasan Asia Pasifik dan tujuan mengurangi biaya transaksi dalam rangka mendorong perdagangan dan investasi. Namun walaupun demikian, terdapat perbedaan mendasar antara kedua institusi ini sehingga tidak menjadikan kedua institusi ini saling timpang tindih, malah keduanya menguntungkan satu sama lainnya h.11. APEC yang berdiri pada tahun 1989 merupakan forum konsultasi ekonomi regional dengan tujuan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan, juga mengembangkan dan memproyeksikan kepentingan-kepentingan kawasan dalam konteks multilateral. Pada tahun 1993, negara anggota memperdalam semangat forum tersebut dengan berdasarkan kepada visi bersama untuk mencapai