Korea Selatan Indonesia Mengundang Negara Lain untuk Bergabung dengan TPP

bebas bilateral dengan empat dari sembilan negara tersebut. Sehingga Amerika Serikat tidak bisa maksimal memperoleh keuntungan dari TPP tersebut. Agar sumberdaya TPP bertambah, Amerika Serikat telah melakukan beberapa upaya dan mengeluarkan beberapa kebijakan, yaitu menawarkan insentif yang dimiliki oleh TPP kepada negara anggota APEC dan mengundang negara lain untuk bergabung dengan TPP. Insentif yang ditawarkan oleh Amerika Serikat tersebut disampaikan secara tersirat saat negara tersebut menjadi host economy APEC pada tahun 2011. Amerika Serikat yang saat itu mempunyai wewenang untuk menentukan topik prioritas forum APEC 2011, mengarahkan pembahasan forum yang beranggotakan negara-negara kawasan Asia Pasifik tersebut ke TPP. Sehingga TPP menjadi highlight pada saat itu. Hasilnya, Jepang, Kanada, dan Meksiko menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dengan TPP, dan pakar ekonomi Amerika Serikat mengatakan bahwa dengan bergabungnya tiga negara tersebut memberikan signifikansi ekonomi TPP bagi Amerika Serikat. Selain itu, Amerika Serikat juga telah mencoba menambah keanggotaan TPP dengan mengajak secara langsung negara lain untuk bergabung, diantaranya Korea Selatan dan Indonesia. Namun hingga saat ini kedua negara tersebut belum memberikan keputusan mengenai keikutsertaan mereka di TPP. Amerika Serikat perlu memenuhi kepentingan ekonominya dikarenakan negara tersebut mengalami kemunduran ekonomi akibat krisis finansial yang terjadi sejak tahun 2007. Kemunduran tersebut ditandai dengan terjadinya resesi setelah tahun 2008, banyaknya pengangguran, menurunnya nilai ekspor dan impor, dan sebagainya.

B. Saran

Pembahasan mengenai Amerika Serikat, kawasan Asia Pasifik, dan Trans Pacific Partnership merupakan pembahasan yang penting dan menarik untuk dibahas. Beberapa saran yang perlu disampaikan untuk penelitian berikutnya terkait pembahasan ini pertama, gunakanlah data primer jika ingin meneliti pembahasan ini, karena untuk mendapatkannya cukup mudah. Kedua, agar penelitian terkait Amerika Serikat dan Trans Pacific Partnership semakin sempurna, telitilah pembahasan ini ketika proses negosiasi perdagangan ini selesai, misalnya peran TPP dalam mereduksi sindrom noodle bowl di kawasan Asia Pasifik, efek perjanjain TPP kepada negara anggota, dan sebagainya. Ketiga, pantau reaksi aktor non-TPP atas kemunculan TPP ini. ix DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Akademik, Tim P. P. 2012. Panduan Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi . Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Baldwin, Richard E . 2008. “The East Asian Noodle Bowl Syndrome.” Pp. 45-79 in East Asias Economic Integration: Progress and Benefit, edited by Daisuke Hiratsuka and Fukunari Kimura. New York: PALGRAVE MACMILLAN. Bergsten, C. F. 2005. “A New Foreign Policy for the United States.” Pp. 3-61 in The United States and The World Economy . Washington DC: Institute for International Economics. Burchill, Scott. 2005. The National Interest in International Relations Theory. Palgrave Macmillan. Carlsnaes, Walter. 2008. “Actors, structures, and foreign policy analysis.” h.120- 121 di Foreign policy: theories, actors, cases. Oxford University Press. -----------, Scott, Andrew Linklater, Richard Devetak, Jack Donnelly, Matthew Paterson, Christian Reus-Smit dan Jacqui True. 2005. Theories of international relations . 3 rd ed. New York: Palgrave Macmillan. Cossa, Ralph A., Brad Glosserman, Michael A. McDevitt, Nirav Patel, James Przystup, Brad Roberts. 2009. The United States and the Asia-Pacific Region: Security Strategy for the Obama Administration . Washington DC: CNAS. Dunne, Tim, Milja Kurki, and Steve Smith, eds. 2007. International Relations Theories . New York, New York: Oxford University Press. Evenett, Simon J., Mia Mikic, dan Ravi Ratnayake. 2009. Trade-led Growth: A Sound Strategy for Asia . New York: United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific. Friedman, Michael J., ed. 2012. Outline of the U.S. Economy. 2012 th ed. Washington DC: United States Department of States.