Menawarkan Insentif yang dimiliki TPP Saat Menjadi

pengembangannya, dan dengan memainkan peran penting dalam mendefinisikan, mempertajam, dan menyikapi isu perdagangan dan investasi generasi mendatang yang harus dibendung oleh FTAAP. Berdasarkan pernyataan pemimpin negara anggota APEC tersebut, dapat kita simpulkan bahwa APEC juga memberikan wadah untuk mengembangkan TPP, karena TPP nantinya bisa menjadi inkubator untuk terciptanya integrasi ekonomi di kawasan Asia Pasifik melalui FTAAP. Apalagi jika mayoritas atau semua anggota APEC bergabung dengan TPP, maka FTAAP akan semakin cepat terwujud. Terwujudnya FTAAP berarti akan ada kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia yang melibatkan 21 negara Asia Pasifik, pasar yang sangat menjanjikan bagi perekonomian Amerika Serikat. Selain memprioritaskan isu yang mengarah kepada integrasi di saat Amerika Serikat menjadi economy host APEC 2011, negara ini beserta partner TPP-nya sudah merencanakan untuk menyelesaikan garis besar bukan final perjanjian perdagangan tersebut saat APEC 2011. Rencana tersebut merupakan hasil dari rapat para menteri perdagangan anggota TPP, di sela-sela rapat menteri perdagangan APEC 2010 di Sapporo, Jepang Office of the USTR 2011:n.h. Target itu pun tercapai dan para pemimpin TPP pun menyepakati garis besar yang telah diselesaikan dalam sembilan putaran negosiasi tersebut CNN 2011:n.h. Dengan pengambilan isu integrasi ekonomi dan telah disepakatinya garis besar tersebut mengakibatkan semua perhatian tertuju kepada TPP saat APEC 2011 tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Mireya Solis 2012 APEC 2011 telah membuat semua perhatian orang tertuju kepada inisiatif TPP. Presiden Obama telah berhasil membuat TPP menjadi poin vokal dalam proses integrasi ekonomi berstandar tinggi n.h. Selain itu, ketua kajian APEC Indonesia Evi Fitriani, Ph.d 2012 juga pernah menjelaskan dalam focus group disscussion terkait APEC di FISIP UIN Jakarta bahwa pada APEC 2011, Obama lebih sibuk mengurusi TPP dibandingkan APEC n.h. Dengan upaya yang dilakukan oleh Amerika Serikat tersebut, negara ini mencoba untuk menawarkan insentif yang dimiliki oleh TPP kepada negara APEC secara tidak langsung. Amerika Serikat menawarkan kepada negara kawasan bahwa TPP merupakan negosiasi perdagangan yang akan membantu mewujudkan FTAAP yang merupakan perdagangan bebas di Asia Pasifik. Menurut teori comparative advantage, perdagangan bebas bagaimanapun adalah cara yang lebih damai untuk mendapatkan kekayaan nasional. Masing- masing negara akan lebih baik secara ekonomi dengan melakukan perdagangan bebas daripada negara tersebut berusaha untuk mandiri tidak melakukan perdagangan dengan alasan nasionalisme Burchill 1996: 63. Sehingga jika FTAAP terwujud, maka setiap negara di Asia Pasifik akan bisa mendapatkan kekayaan nasionalnya secara damai. Selain itu, berdasarkan kepada garis besar TPP yang dirilis saat APEC 2011, perjanjian perdagangan ini mempunyai insentif lainnya, seperti peningkatkan perdagangan dan investasi antara negara-negara mitra TPP, mempromosikan inovasi, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, dan mendukung penciptaan dan retensi pekerjaan, dan memfasilitasi pengembangan rantai produksi dan pasokan di antara anggota TPP. Upaya Amerika Serikat dan TPP tersebut ternyata tidak sia-sia. Tiga negara Asia Pasifik lainnya pun menyatakan intensinya untuk begabung dengan perjanjian perdagagan ini, yaitu Meksiko, Kanada, dan Jepang. Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper, mengatakan bahwa mereka telah melihat garis besar yang telah dibuat oleh TPP dan sesuai dengan Kanada, sehingga membuat mereka tertarik untuk bergabung dengan kerjasama ekonomi tersebut. Menteri Ekonomi Meksiko juga menyampaikan bahwa mereka akan mulai melakukan konsultasi agar bisa segera bergabung dengan kerjasama tersebut. Jepang yang merupakan negara ekonomi terbesar ketiga juga menyampaikan hal yang serupa Garibian, Pablo dan Younglai 2011:n.h. Tentunya hal tersebut merupakan suatu kesuksesan tersendiri bagi Amerika Serikat karena kepentingan nasionalnya telah terpenuhi. Seperti yang disampaikan oleh presiden Amerika Serikat dalam suatu pidato setelah pelaksanaan APEC 2011: “I’d note that we also made a lot of progress increasing trade on the sidelines of APEC. As I announced yesterday 13 Nov 2011, the United States and our eight partners reached the broad outlines of an agreement on the Trans pacific Partnership. And today I’m pleased that Japan, Canada and Meksiko have now expressed an interest in this effort Halperin 2011:n.h. ” “Saya akan mencatat bahwa kami juga membuat banyak kemajuan peningkatan perdagangan di sela-sela APEC. Seperti yang saya mengumumkan kemarin 13 Nov 2011, Amerika Serikat dan delapan mitra kami mencapai garis besar kesepakatan TPP. Dan sekarang saya senang bahwa Jepang, Kanada dan Meksiko telah menyatakan minat dalam upaya ini. ” Terpenuhinya kepentingan nasional Amerika Serikat tersebut, akan memberikan keuntungan bagi negara itu dalam hal perekonomian. Pakar ekonomi kongres Amerika Serikat Brock R. Williams 2012 melaporkan kepada anggota kongres bahwa bergabungnya Jepang, Kanada, dan Meksiko di TPP akan meningkatkan signifikansi ekonomi institusi tersebut secara umum dan Amerika Serikat secara khusus. Hal ini dikarenakan ketiga negara tersebut merupakan partner utama perdagangan Amerika Serikat 7. TPP yang awalnya hanya beranggotakan 9 negara, mewakili 5 dari total market share Amerika Serikat, namun jika tiga negara lainnya bergabung, meningkatkan market share barang negara tersebut menjadi 36, seperti yang terlihat pada gambar IV.B.1 Williams 2013:7. Gambar IV.B.1 Market Share Amerika Serikat Tahun 2011 Sumber: Williams, Trans-Pacific Partnership TPP Countries: Comparative Trade and Economic Analysis , Congressional Research Service, 2013

2. Mengundang Negara Lain untuk Bergabung dengan TPP

Upaya efektif dan efisien lain yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat untuk menambah keanggotaan TPP adalah dengan mengajak negara yang belum bergabung dengan proses negosiasi tersebut secara langsung. Amerika telah mengajak beberapa negara anggota APEC untuk bergabung dengan TPP, diantaranya Korea Selatan pada tahun 2011 dan Indonesia pada tahun 2011 dan 2013.

a. Korea Selatan

Korea Selatan merupakan salah satu negara anggota APEC yang termasuk dalam kategori developed country dan mempunyai perekonomian kuat. Pada tahun 2012, negara ini mempunyai pendapatan negara GDP terbesar ke 15 di dunia dengan pendapatan 1,12 triliyun The World Bank 2013:n.h. Negara ini juga merupakan pemain utama dalam perdagangan internasional, terbukti dari data WTO bahwa pada tahun 2011 korea utara merupakan negara pengeskpor dan pengimpor terbesar ke 5 di dunia World Trade Organization 2013:n.h. Sehingga dengan potensi yang dimiliki oleh Korea Selatan, membuat Amerika Serikat tertarik untuk mengajaknya mengikuti proses negosiasi TPP. Amerika Serikat secara official telah meminta Korea Selatan untuk bergabung dengan TPP sejak tahun 2011. Namun saat itu Korea Selatan masih belum menyatakan diri tertarik bergabung, karena ingin menuntaskan terlebih dahulu negosiasi perdagangan bebas bilateral antara Amerika Serikat dan Korea yang saat itu masih berada dalam proses negosiasi antara kedua negara tersebut dan ingin mempelajari dahulu mengenai TPP The Dong-A Ilbo 2011:n.h. Akhirnya pada 15 Maret 2012 perjanjian perdagangan bebas bilateral antara Amerika Serikat dan Korea Selatan berhasil dibuat, dan sudah mulai mengkaji kemungkinan untuk bergabung dengan TPP atas ajakan Amerika Serikat. Walaupun tertarik untuk bergabung, Korea Selatan saat ini belum mengeluarkan keputusan mengenai keikutsertaannya di TPP Mundy 2013:n.h

b. Indonesia

Indonesia merupakan developing country yang memiliki perekonomian yang besar. Hal ini terbukti dengan pendapatan negara ini terbesar ke 18 di dunia dengan pendapatan 878,2 milyar pada tahun 2012. Negara ini juga termasuk kedalam 20 besar negara pengekspor dan pengimpor di dunia World Trade Organization 2013: n.h Indonesia juga negara di kawasan Asia Pasifik dan anggota forum APEC. Pada pertemuan APEC 2011, Amerika Serikat mengajak Indonesia secara langsung untuk bergabung dengan negoasisi TPP. Namun Indonesia tidak langsung menerima tawaran tersebut karena negara ini ingin lebih berhati-hati sebelum bergabung dengan suatu perjanjian perdagangan. Seperti yang dikatakan oleh presiden Indonesia Susilo Bambang Yodhoyono: Saya penganut free and fair trade. Maka saat banyak yang mengajak free trade , saya sangat hati-hati. Free trade yang dikelola baik, bisa mendatangkan manfaat luar biasa. Belajar pengalaman lalu, saya tidak suka bila setelah UU free trade disahkan timbul masalah, seperti ada elemen yang tidak siap Hertanto 2011 Pada Juni 2013, Amerika Serikat yang saat itu diwakili dewan bisnis US- ASEAN dan eksekutif kamar dagang Amerika Serikat mendatangi istana negara Indonesia untuk melobi negara tersebut agar bersedia ikut dalam proses negosiasi TPP the Jakarta Post 2013: n.h. Namun hingga saat ini, Indonesia belum menyatakan diri secara resmi untuk ingin bergabung dengan TPP. 65 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kepada bab-bab sebelumnya dari skripsi ini, dapat disimpulkan bahwa Amerika Serikat telah mengeluarkan beberapa upaya dan kebijakan untuk memenuhi kepentingan ekonominya melalui Trans Pacific Partnership TPP. Upaya dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat adalah pertama, mengusulkan kepentingan nasionalnya dalam proses negosiasi dan kedua, mengupayakan penambahan sumberdaya atau anggota TPP. Amerika Serikat mengusulkan kepentingan nasionalnya agar dimasukkan dalam kesepakatan TPP. Poin-poin kepentingan nasional yang diusulkan tersebut berdasarkan kepada sektor-sektor yang memberikan sumbangan besar dalam perekonomian dan kemakmuran Amerika Serikat seperti akses pasar, jasa keuangan, investasi, intellectual property, dan lingkungan. TPP memberikan kesempatan yang besar bagi Amerika Serikat untuk melakukan upaya tersebut, dikarenakan saat ini TPP masih berada dalam proses negosiasi. Selain itu, Amerika Serikat juga berupaya agar sumberdaya atau jumlah keanggotaan di TPP bertambah. Penambahan anggota TPP merupakan hal penting bagi Amerika Serikat, mengingat TPP hanya beranggotakan sembilan negara hingga tahun 2010. Ditambah negara ini sudah memiliki perjanjian perdagangan