tanpa membaca.
11 Jika saya dihadapkan pada dua
pilihan antara main play station dengan membaca, maka saya
memilih membaca. 4
3 2
1 4
12 Saya senang membaca sebelum
tidur. 4
3 2
1 4
13 Saya membaca dengan senang hati.
4 3
2 1
4
14 Jika saya belum memahami topik
dalam suatu bacaan, saya memilih membacanya kembali.
4 3
2 1
4
15 Jika saya memiliki uang berlebih,
hal pertama yang saya lakukan ialah membeli buku, seperti novel.
4 3
2 1
4
16 Saya senang jika ada tugas membaca
novel. 4
3 2
1 4
17 Jika saya sedang membaca, saya
enggan diganggu. 4
3 2
1 4
18 Lingkungan yang berisik sangat
mengganggu konsentrasi saya dalam membaca.
4 3
2 1
4
19 Pemecahan masalah yang saya
temukan dalam bacaan dapat digunakan untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan saya. 4
3 2
1 4
20 Saya dapat mengambil manfaat dari
setiap apa yang saya baca. 4
3 2
1 4
21 Apabila saya berada di sebuah mall,
tempat pertama yang saya kunjungi ialah toko buku.
4 3
2 1
4
22 Saya membaca untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman. 4
3 2
1 4
23 Setelah membaca satu buku, saya
tertarik untuk membaca buku yang lain dalam satu waktu.
4 3
2 1
4
24 Apabila bahan bacaan yang saya
baca kurang menarik, saya cenderung tidak melanjutkan
membacanya. 4
3 2
1 4
25 Saya merasa puas setelah membaca.
4 3
2 1
4
JUMLAH TOTAL SKOR 100
2. Instrumen Tes Kemampuan Menemukan Gagasan Utama
a. Definisi Konseptual
Gagasan utama ialah gagasan tentang sesuatu sebagai pokok atau tumpuan untuk pemikiran selanjutnya.
10
Gagasan utama merupakan gagasan inti yang menjadi tolok ukur gagasan-gagasan berikutnya. Gagasan-gagasan
yang terwujud dalam berbagai kalimat penjelas atau pendukung gagasan pokok itu satu sama lain saling berkesinambungan guna membentuk satu
kesatuan paragraf.
b. Definisi Operasional
Kemampuan menemukan gagasan utama ialah skor jawaban siswa kelas VIII SMP Raudlatul Hikmah Tangerang Selatan atas hasil tes tentang
menemukan gagasan utama berbentuk essay yang disebarkan kepada mereka, dengan standar penilaian yang sudah ditentukan.
10
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Edisi III, h. 326.
c. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Menemukan Gagasan Utama
Tes kemampuan menemukan gagasan utama tak ubahnya seperti menuangkan gagasan yang lebih singkat, biasanya satu kalimat, yang
mewakili gagasan-gagasan penjelas yang terdapat pada soal essay. Dengan demikian, standar penilaian mengacu pada kualitas isi dari kalimat yang
dibuat, organisasi isi, ketepatan diksi, kesesuaian dengan isi, serta ejaan dan tanda baca.
Tabel 3.3 Indikator Penilaian Kemampuan
Menemukan Gagasan Utama No
Indikator yang Dinilai Skor
1 Baik sekali menemukan gagasan utama
25 2
Baik menemukan gagasan utama 20
3 Cukup baik menemukan gagasan utama
15 4
Kurang baik menemukan gagasan utama 10
F. Teknik Pengolahan Data
Untuk mempermudah peneliti dalam mengambil kesimpulan, maka peneliti akan memproses atau mengolah data yang sudah ada dengan langkah-
langkah sebagai berikut. a.
Editing data. Editing data pada dasarnya merupakan proses di mana peneliti melakukan klarifikasi terhadap kelengkapan data yang sudah
terkumpul. Termasuk mempelajari kembali berkas-berkas yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Kemudian data tersebut disiapkan untuk proses
selanjutnya. b.
Coding data. Proses coding data atau pengkodean data dilakukan peneliti dengan cara memberikan kode-kode tertentu dalam bentuk angka untuk
dapat mempermudah proses input data ke fasilitas penyimpanan, semisal hard disk pada komputer.
c. Cek kesalahan. Pengecekan-pengecekan terhadap data dan berkas
sebelumnya, untuk kemudian dimasukan ke dalam komputer.
G. Teknik Analisis Data
Data akan dianalisis secara kuantitatif dan diwujudkan dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan rumus statistik. Hal tersebut dimaksudkan
untuk mengetahui korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan menemukan gagasan utama pada siswa kelas VIII SMP Raudlatul Hikmah
Tangerang Selatan tahun pelajaran 20132014.
1. Mencari Angka Korelasi
Dalam mencari angka korelasi antara kebiasaan membaca variabel X dengan kemampuan menemukan gagasan utama variabel Y pada siswa kelas
VIII SMP Raudlatul Hikmah Tangerang Selatan tahun pelajaran 20132014, peneliti menggunakan Correlational Product Moment dengan rumus sebagai
berikut.
√ }
}
Keterangan: = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah sampel
= Jumlah skor item variabel X = Jumlah skor item variabel Y
= Jumlah kuadrat skor item variabel X = Jumlah kuadrat skor item variabel Y
= Jumlah perkalian antara skor item variabel X dan variabel Y dan skor total
11
Analisis Product Moment dimaksudkan untuk mencari titik nilai korelasi antara variabel X dan variabel Y apakah memiliki hubungan yang
sangat kuat, kuat, cukup, lemah, atau sangat lemah.
11
Arikunto, op. cit., h. 170.