Hasil Penelitian yang Relevan
Semakin sering orang membaca, semakin pandai pula ia dalam menangkap pesan bacaan, yang dalam hal ini berwujud gagasan utama. Begitu
pula sebaliknya, semakin orang malas membaca, semakin sukar pula baginya menemukan gagasan utama dalam suatu bacaan. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor psikologis, di mana ada sebuah pepatah mengatakan ala bisa karena biasa. Maksudnya, seseorang itu bisa melakukan sesuatu karena dia terbiasa.
Karena sudah terbiasa itulah, timbul kepercayadirian, optimisme, dan rasa kebisaan yang tinggi, sehingga ia mampu melakukannya tanpa perlu persiapan
yang panjang. Sebagai gambaran, si A dengan mudah menangkap maksud suatu
bacaan, padahal dia sendiri belum tuntas membacanya. Namun pada saat yang bersamaan, si B membaca bacaan tersebut dan ia bereskan membacanya
hingga tuntas, akan tetapi dia tidak tahu maksud bacaan dari tulisan yang dibacanya barusan.
Usul punya usul, ternyata si A ialah seorang dengan predikat kutu buku di kelasnya, sehingga ia tahu di mana selah pokok pembicaraan dalam
suatu ulasan tertentu. Baginya, bacaan itu ialah informasi, dan suatu informasi tersusun atas informasi pokok dan beberapa informasi tambahan sebagai
penguat atau sebagai argumen tambahan. Sementara itu, si B berlatar belakang sebaliknya dari si A. Hobinya ialah bermain basket, sehari-harinya nonton
televisi dan termasuk penggila gadget mobile phone, dan sama sekali kurang tertarik terhadap hal-hal yang berbau bacaan seperti buku pelajaran, majalah,
koran, dan novel. Maka, pada saat dites membaca suatu laman tertentu dari sebuah koran, dia kesulitan untuk mengemukakan apa gagasan utama dari
laman koran tersebut. Dari uraian tersebut, dapat diambil simpulan bahwa, diduga terdapat
hubungan yang positif antara kebiasaan membaca dan kemampuan menemukan gagasan utama. Dengan kata lain, semakin biasa seseorang
membaca, semakin mudah baginya menemukan gagasan utama pada suatu bacaan.