Perumusan Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, karena metode ini mengungkapkan data dari situasi yang sedang berlangsung. Metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu, penelitian yang berupaya menghimpun, mengolah, menganalisa dan menafsirkan data secara kuantitatif. 5 Dengan metode deskriptif kuantitatif diharapkan akan mendapatkan informasi dari responden dan tidak hanya terbatas pada pengumpulan data, melainkan analisa data, menafsirkan data dan diakhiri dengan kesimpulan. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. 6 Sedangkan desain penelitian ini adalah survey. Dalam penelitian ini, penulis ingin mensurvei dan mengetahui bagaimana respons siswa MTsN 1 Jakarta terhadap pemanfaatan situs www.alsofwah.or.id. Metode survey merupakan metode untuk memperoleh data yang ada pada saat 5 Winarno Surachmat, Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik, Bandung: Tarsito, 1989, h.132. 6 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h.36. penelitian dilakukan. Data dapat dikumpulkan melalui beberapa teknik, seperti wawancara dan pengamatan atau observasi. 7

2. Subjek dan Objek Penelitian

Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah siswa MTsN 1 Jakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah respon siswa MTsN 1 Jakarta terhadap pemanfaatan situs www.alsofwah.or.id.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan penelitian selama dua bulan yang dilakukan pada bulan Februari-Maret 2011. Dan penelitian ini dilakukan di Sekolah MTsN 1 Jakarta, tepatnya di Jl. Bangka XI B Pela Mampang 12720. Alasan memilih lokasi penelitian tersebut karena lokasinya cukup mudah dijangkau.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, untuk keperluan penelitian ini diambil populasi dengan berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto, seperti di bawah ini: Apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau lebih tergantung 7 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h.9.