Berada di Panti asuhan bagi anak asuh tentu saja berbeda dengan kondisi anak-anak lain yang tinggal bersama orang tuanya. Bagaimanapun, anak-anak
panti harus menjalankan kegiatan-kegiatan dalam panti, mulai dari kegiatan belajar, sekolah, dan kegiatan-kegiatan yang lainnya setiap hari. Anak asuh harus
dapat menyesuaikan diri terhadap keadan panti serta pelayanan-pelayanan yang ada dan tentunya dengan didikan ataupun dibina dengan baik oleh petugas panti.
Berdasarkan dari uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut
dalam suatu karya ilmiah dengan judul : “PENGARUH PELAYANAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN BAIT
ALLAH MEDAN”.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dirumuskan suatu masalah sebagai berikut : “Sejauhmana pengaruh pelayanan sosial terhadap
perilaku anak asuh di Panti Asuhan Bait Allah Medan”,
I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.3.1 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan maslah di atas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelayanan sosial yang ada di Panti Asuhan Bait Allah 2. Untuk mengetahui perilaku anak asuh
3. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan sosial terhadap perilaku anak-anak asuh di Panti Asuhan Bait Allah.
Universitas Sumatera Utara
I.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam perbaikan teori-teori dan model-model pelayanan sosial sehingga dapat menjamin perkembangan psikis
anak kearah yang lebih positif.
I.4 Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Berisi tentang pengertian panti asuhan sebagai lembaga sosial, pelayanan sosial, hakekat intervensi sosial, perilaku anak, kerangka
pemikiran, defenisi konsep dan defenisi operasional.
Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisa data.
Bab IV : Deskripsi lokasi Penelitian Bab ini berisikan tentang sejarah singkat berdirinya Panti Asuhan
Bait Allah, struktur organisasi dan gambaran umum lokasi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Bab V : Analisa Data
Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisisnya.
Bab VI : Penutup Berisi tentang kesimpulan dan saran- saran penulis dari hasil
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial II.1.1 Kesejahteraan Sosial
Kesejahtaraan sosial adalah mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik,
sedangkan menurut rumusan Undang-undang Republik Indonesia No.6 Tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan sosial pasal 2 ayat 1,
adalah: ”Kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial
material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara
untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat
dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban sesuai dengan Pancasila” RI,1974.
Salah satu ciri ilmu kesejahteraan sosial adalah upaya pengembangan metodologi untuk menangani berbagai macam masalah sosial, baik tingkat
individu, kelompok, keluarga maupun masyarakat. Adapun pengertian Kesejahteraan Sosial menurut beberapa ahli:
Universitas Sumatera Utara
1. Harorld L. Wilensky dan Charles N. Lebeaux
Kesejahteraan sosial adalah suatu sistem yang terorganisir dari usaha- usaha pelayanan sosial dan lembaga-lembaga sosial, untuk membantu
individu-individu dan kelompok dalam mencapai tingkat hidup serta kesehatan yang memuaskan. Maksudnya agar individu dan relasi-relasi
sosialnya memperoleh kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan-kemapuannya serta meningkatkan atau
menyempurnakan kesejahteraan sebagai manusia sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Arthur Dunham
Kesejahteraan sosial dapat didefenisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan diri dari segi
sosial melalui pemberian bantuan kepada orang yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan di dalam beberapa bidang seperti kehidupan
keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan dan hubungan-hubungan sosial. Pelayanan
kesejahteraan sosial memberi perhatian utama terhadap individu-individu, kelompok-kelompok, komunitas-komunitas dan kesatuan-kesatuan
penduduk yang lebih luas; pelayanan ini mencakup pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan dan pencegahan.
3. Walter A. Friedlander
Kesejahteraan sosial adalah suatu sistem yang terorganisir dari peleyanan- pelayanan sosial dan lembaga-lembaga yang bermaksud untuk membantu
individu-individu dan kelompok-kelompok agar mencapai standar
Universitas Sumatera Utara
kehidupan dan kesehatan yang memuaskan serta hubungan-hubungan perorangan dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan
segenap kemampuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga maupun masyarakat.
4. Alfred J. Khan
Kesejahteraan sosial terdiri dari program-program yang tersedia selain yang tercakup dalam kriteria pasar untuk menjamin suatu tindakan
kebutuhan dasar seperti, kesehatan, pendidikan kesejahteraan dengan tujuan meningkatkan derajat kehidupan komunal dan berfungsinya
individual agar dapat mudah menggunakan pelayanan-pelayanan maupun lembaga-lembaga yang ada pada umumnya serta membantu mereka yang
mengalami kesulitan dan dalam pemenuhan kebutuhan mereka.
5. Perserikatan Bangsa- bangsa
Kesejahteraan sosial adalah suatu kegiatan yang terorganisir dengan tujuan membantu penyesuaian timbal balik antara individu-individu dengan
lingkungan sosial mereka. Tujuan ini dicapai secara seksama melalui teknik-teknik dan metode-metode dengan maksud agar memungkinkan
individu-individu, kelompok-kelompok maupun komunitas-komunitas memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan memecahkan masalah-masalah
penyesuaian diri mereka terhadap perubahan pola-pola masyarakat, serta melalui tindakan kerjasama untuk memperbaiki kondisi-kondisi ekonomi
dan sosial.
Universitas Sumatera Utara
Kesejahteraan sosial sebagai fungsi terorganisir adalah kumpulan kegiatan yang bermaksud untuk memungkinkan idividu-individu, keluarga-keluarga dan
komunitas-komunitas menanggulangi masalah sosial yang diakibatkan oleh perubahan kondisi-kondisi. Tetapi disamping itu, secara luas kecuali bertanggung
jawab terhadap pelayanan-pelayanan khusus, kesejahteraan sosial berfungsi lebih lanjut ke bidang yang lebih luas di dalam pembangunan sosial suatu negara.
Pada pengertian yang lebih luas, kesejahteraan sosial dapat memainkan peranan penting dalam memberikan sumbangan untuk secara efektif menggali dan
menggerakkan sumber-sumber daya manusia serta sumber-sumber material yang ada disuatu negara agar dapat berhasil menanggulangi kebutuhan-kebutuhan
sosial yang ditimbulkan oleh perubahan, dengan demikian berperan serta dalam pembinaan bangsa Sumarnonugroho, 1987:28.
II.1.2 Usaha Kesejahteraan Sosial
Menurut Undang- undang Republik Indonesia No.6 Tahun 1974, Usaha- usaha kesejahteraan sosial adalah semua upaya, program, dan kegiatan yang
ditujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan sosial Sumarnonugroho, 1987:39.
Usaha kesejahteraan sosial mengacu pada program, pelayanan dan berbagai kegiatan yang secara konkret berusaha menjawab kebutuhan ataupun
masalah- masalah yang dihadapi anggota masyarakat. Usaha kesejahteraan sosial dapat diarahkan pada individu, keluarga, kelompok atau komunitas. Beberapa
contoh dari Usaha Kesejahteraan sosial yang searah dengan tujuan pembangunan ekonomi:
Universitas Sumatera Utara
a. Beberapa tipe unit usaha kesejahteraan sosial yang secara langsung memberikan sumbangan terhadap peningkatan produktifitas individu,
kelompok ataupun masyarakat, contohnya adalah pelayanan konseling pada generasi muda dan lain- lain.
b. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang berupaya untuk mencegah atau meminimalisir hambatan beban yang dapat dihadapi oleh para pekerja yang
masih produktif. c. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada pencegahan dampak
negatif urbanisasi dan industrialisasi pada kehidupan keluarga dan masyarakat atau membantu mereka agar dapat mengidentifikasi dan mengembangkan
”pemimpin” dari suatu komunitas lokal. Beberapa karakteristik usaha kesejahteraan sosial, antara l;ain:
1. Menanggapi kebutuhan manusia 2. Usaha kesejahteraan sosial diorganisir guna menanggapi kompleksitas
masyarakat perkotaan yang modern. 3. Kesejahteraan sosial mengarah ke spesialisasi, sehingga lembaga kesejahteraan
sosialnya juga menjadi terspesialisasi. 4. Usaha kesejahteraan sosial menjadi sangat luas.
II.2 Panti Asuhan sebagai Lembaga Sosial
Lembaga sosial sebagai wadah pelaksanaan usaha- usaha kesejahteraan sosial memiliki tujuan, sasaran dan misi sesuai dengan bidang kegiatannya. Oleh
karena itu lembaga sosial memiliki klasifikasi dan karakteristik masing- masing,
Universitas Sumatera Utara
sehingga bentuk-bentuk intervensi sosial berbeda satu sama lain Nurdin, 1989:41.
Lembaga sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting atau secara formal,
sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia Horton, 1987:244.
Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa lembaga sosial mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dimana lembaga sosial tersebut,
baik lembaga agama, politik, ekonomi, pendidikan mempunyai nilai-nilai atau norma-norma yang merupakan atauran dan pedoman tingkah laku yang mengatur
kegiatan-kegiatan masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Dimana norma dan nilai tersebut merupakan pola-pola perilaku yang harus dituruti dan dilaksanakan.
Menurut Merton, lembaga sosial memeliki dua fungsi, yaitu: 1. Fungsi manifest yang merupakan tujuan lembaga yang diakui, jelas dan
biasannya dipuji oleh masyarakat. 2. Fungsi Laten yang merupakan hasil yang tidak dikehendaki dan mungkin tidak
diakui Horton, 1987: 251. Demikian halnya dengan lembaga social sebagai wadah pelaksanaan usaha
kesejahteraan sosial yang memiliki tujuan dan sasaran dengan bidang kegiatannya. Lembaga atau organisasi sosial sebagai wadah kegiatan-kegiatan
sosial merupakan salah satu unsur penting dalam proses intervensi sosial di samping adanya pekerja sosial, profesi-profesi lain yang bekerja dalam bidang
kesejahteraan sosial.
Universitas Sumatera Utara
Lembaga sosial pada dasarnya merupakan perwujudan fungsi-fungsi kesejahteraan sosial yang melahirkan bentuk-bentuk program pelayanan yang
bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari bidang pelayanan sosial dalam praktek pekerja sosial. Dalam menjalankan fungsi-fungsinya, lembaga sosial dapat
memberikan sanksi-sanksi dan sumber-sumber yang diperlukan oleh pekerja sosial dan profesi lainnya yang terkait dalam menjalankan kegiatan praktek
Nurdin, 1989:41. Sumber-sumber yang disediakan lembaga sosial adalah seperti: dana,
tempat, tenaga kerja dan fasilitas-fasilitas lainnya. Dalam hal ini lembaga kesejahteraan sosial mempunyai tujuan dan misi yang berbeda dengan lembaga
sosial lainnya. Sebagai organisasi formal yang menjalankan fungsi dan tugasnya,
lembaga kesejahteraan sosial perlu dilengkapi prasarana dan sarana yang merupakan isi standard, yaitu :
1. Tempat, gedung dan peralatan serta fasilitas-fasilitas yang memadai 2. Tenaga administrasi yang cakap dan tersedianya tenaga professional yang
bertanggungjawab terhadap pelayanan kepada klien 3. Program kegiatan yang jelas, baik yang menyangkut jangka panjang atau
jangka pendek 4. Tata laksana kesejahteraan sosial yang teratur dan tertib Sumarnonugroho,
1987:57. Salah satu fungsi lembaga kesejahteraan sosial adalah kesejahteraan anak,
yaitu bimbingan sosial dan pelayanan panti untuk anak-anak, yang mencakup anak-anak terlantar, tergantung pada bantuan orang lain, anak-anak di luar
Universitas Sumatera Utara
pernikahan yang sah, menjalani persoalan perilaku yang serius Sumarnonugroho, 1987:46.
Dari batasan di atas dapat diketahui bahwa pelayanan panti asuhan merupakan wujud dari fungsi lembaga kesejahteraan sosial dalam menangani
berbagai masalah kesejahteraan anak, khususnya anak-anak terlantar. Dimana salah satu lembaga sosial yang biasa menangani masalah anak terlantar adalah
Panti Asuhan. Panti Asuhan adalah lembaga atau unit kerja pelayanan kesejahteraan bagi
pemelihara dan pembinaan anak yatim piatu, yatim, piatu, terlantar atau kurang terurus dalam pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosialnya secara wajar
Marpaung, 1988:52. Fungsi- fungsi Panti Asuhan adalah:
1. Fungsi perlindungan Menghindarkan anak dari ketelantaran, perlakuan kekejaman atau semena-
mena dari orangtua atau walinya. 2. Fungsi pendidikan
Membimbing dan mengembangkan kepribadian anak asuh secara wajar melalui berbagai keahlian, teknik dan penggunaan fasilitas-fasilitas sosial
untuk tercapainya pertumbuhan dan perkembangan fisik, rohaniah dan sosial anak asuh.
3. Fungsi pengembangan Mengembangkan kemampuan atau potensi anak asuh sesuai dengan situasi
dan kondisi lingkungan yang baik sehingga anak tersebut dapat menjadi
Universitas Sumatera Utara
anggota masyarakat yang hidup layak dan penuh tanggungjawab terhadap dirinya, keluarga maupun masyarakat.
4. Fungsi pencegahan Menghindarkan anak asuh dari pola-pola tingkah laku sosial anak asuh yang
bersifat menghambat atau negatif dengan mendorong lingkungan sosialnya untuk mengembangkan pola-pola tingkah laku yang wajar melalui kegiatan
penyuluhan dan bimbingan sosial Marpaung, 1988:69.
II.3 Pelayanan Sosial II.3.1 Pengertian Pelayanan Sosial