Prosedur Analisa Prosedur Analisa pH Prosedur Analisa Temperatur Prosedur Analisa Prosedur Analisa

27 10. Electric Conductivity meter 3.4 PROSEDUR PENELITIAN 3.4.1 Proses Pengomposan 1. Komposter kosong disiapkan. 2. Dipotong TKKS sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan yaitu 14. 3. TKKS yang telah disiapkan dimasukan kedalam komposter hingga penuh. 4. Ditambahan POA hingga mencapai kadar air optimum 55 – 65 dan dijaga dengan cara penambahan selama proses pengomposan terjadi. 5. Dilakukan variasi sirkulasi: Tanpa sirkulasi Sirkulasi 3 hari sekali Sirkulasi 5 hari sekali 6. Pengambilan sampel dilakukan di tiga titik penyamplingan sebelum proses pengadukan bagian atas, tengah dan bawah. 7. Pengukuran temperatur dilakukan setiap hari, pada pagi dan sore hari. 8. Dilakukan analisa pH setiap hari. 9. Dilakukan analisa MC setiap hari. 10. Dilakukan analisa CN awal bahan, setiap 10 hari serta setelah terjadinya proses pengomposan.

3.5 PROSEDUR ANALISA

3.5.1 Prosedur Analisa

Moisture Content Moisture Content MC merupakan salah satu parameter pendahuluan yang harus dilakukan sebelum melakukan pengukuran kadar karbon dan nitrogen. MC dinyatakan dalam satuan persen . Prosedur analisa kadar air dilakukan dengan menggunakan prosedur yang telah dilakukan Sekarsari 2011 dan Amanah 2012. Berikut ini adalah cara menganalisa MC kompos: Universitas Sumatera Utara 28 1. Sampel ditimbang sebanyak 5 gr di tiga titik penyamplingan atas, tengah, dan bawah 2. Cawan kosong ditimbang beratnya 3. Sampel yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam cawan 4. Cawan berisi ditimbang beratnya 5. Berat sampel di dalam cawan dihitung sebagai berat awal sampel 6. Dimasukkan ke dalam oven, suhunya diset 120 o C selama 4 jam 7. Didinginkan dalam desikator 8. Beratnya ditimbang kembali MC dihitung dengan rumus :

3.5.2 Prosedur Analisa pH

Pengukuran pH dilakukan pada sampel kompos dengan menggunakan pH meter digital. Prosedur analisa pH dilakukan dengan menggunakan prosedur yang telah dilakukan Sekarsari 2011 dan Amanah 2012. Berikut ini adalah cara menganalisa pH pada kompos: 1. Ditimbang kompos sebanyak 1 g dan ditempatkan di beaker glass 2. Ditambahkan aquades sebanyak 100 ml ke dalam beaker glass 3. Digoncang pada magnetic stirer selama 30 menit 4. Diukur pH suspensi kompos pada alat pH meter

3.5.3 Prosedur Analisa Temperatur

Prosedur analisa temperatur dilakukan dengan menggunakan prosedur yang telah dilakukan Sekarsari 2011 dan Amanah 2012. Pengukuran temperatur dilakukan di tiga tempat, yaitu di dasar tumpukan, di pusat atau tengah tumpukan dan di bagian permukaan tumpukan kompos dengan menggunakan termometer digital dan dilakukan sebanyak 2 kali sehari pagi dan sore. Universitas Sumatera Utara 29

3.5.4 Prosedur Analisa

Water Holding Capacity Water Holding Capacity atau kemampuan ikat air dinyatakan dalam satuan persen , sesuai dengan satuan SNI 19-7030-2004. Dasar penetapan Water Holding Capacity merupakan kadar penguraian air yang ditambahkan dengan air yang berhasil melewati kertas filter saringan dalam bucket analysys dalam 24 jam. Berikut ini adalah langkah – langkah menganalisa Water Holding Capacity : 1. Diayak kompos matang sebanyak 50 gram 2. Dimasukkan kompos yang telah diayak ke dalam bucket berlubang yang telah dilapisi dengan kertas filter 3. Kemudian ditambahkan air sebanyak 50 ml dan didiamkan selama 24 jam 4. Dihitung volume air yang berhasil melewati kertas saring dengan persamaan: 100 Va Vb - Va WHC Keterangan : Va : volume air yang ditambahkan 50 ml Vb : volume air yang lolos melalui kertas saring ml

3.5.5 Prosedur Analisa

Electrical Conductivity Pengukuran electrical conductivity dilakukan pada sampel kompos dengan menggunakan electrical conductivity meter digital. Prosedur analisa electrical conductivity dilakukan dengan menggunakan prosedur yang telah dilakukan Whitney 2007. Berikut ini adalah cara menganalisa electrical conductivity pada kompos: 1. Ditimbang kompos sebanyak 10 g dan ditempatkan di beaker glass 2. Ditambahkan aquades sebanyak 20 ml ke dalam beaker glass 3. Digoncang pada magnetic stirer selama 15 menit 4. Ditempatkan electrical conductivity meter pada larutan KCl 0,01 N Universitas Sumatera Utara 30 5. Diatur electrical conductivity meter untuk membaca 1,412 dSm 6. Ditempatkan electrical conductivity meter pada suspensi kompos 7. Diukur electrical conductivity suspensi kompos 3.5.6Analisa Perbandingan CN dan Bahan Organik Lainnya Rasio CN merupakan parameter terpenting dalam parameter kimia kompos. Parameter ini dipengaruhi oleh proses degradasi biologis dalam kompos terhadap kandungan karbon dan nitrogen sehingga nilainya dipengaruhi oleh keberadaan mikroorganisme. Karbon dan nitrogen merupakan nutrisi terpenting yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam aktifitasnya menguraikan bahan organik, karbon dibutuhkan sebagai sumber energi dalam pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu, karbon juga diubah menjadi dinding sel atau membran, protoplasma, dan produk sisa [30]. Analisa CN dan bahan organik lainnya dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 31

3.6 SKEMA ALAT KOMPOSTER