13 pengomposan banyak nitrogen yang digunakan untuk sintesa protein sebagai
bentuk aktifitas mikroorganisme dalam menguraikan material organik [25].
2.6.3 Luas Permukaan dan Ukuran Partikel
Ukuran partikel bahan kompos berkaitan dengan nutrien misalnya distribusi nutrien yang tergantung pada ukuran partikel sampah. Secara teoritis, laju
dekomposisi akan meningkat dengan partikel organik yang semakin kecil [25]. Reduksi ukuran partikel dapat dilakukan dengan pencacahan. Ukuran partikel
mempengaruhi
drag force
antara partikel sampah,
internal friction
, dan
bulk density
. Sebagian besar dari dekomposisi aerobik pengomposan terjadi pada
permukaan partikel, karena oksigen bergerak mudah sebagai gas melalui ruang pori tapi jauh lebih lambat melalui bagian cair dan padat dari partikel. Partikel
yang lebih kecil mengurangi porositas efektif. Kualitas kompos yang baik biasanya diperoleh ketika ukuran partikel berkisar dari rata-rata diameter 18-2
inci [23]. Aktivitas mikroba berada diantara permukaan area partikel dan udara.
Permukaan area yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara mikroba dengan bahan organik dan proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat. Ukuran
partikel juga menentukan besarnya ruang antar bahan porositas. Untuk meningkatkan luas permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran
partikel bahan tersebut [26]. Semakin kecil ukuran material, proses pengomposan akan lebih cepat dan
lebih baik karena mikroorganisme lebih mudah beraktivitas mengolah dan membentuk koloni pada bahan yang sudah lembut substrat daripada bahan
dengan ukuran besar. Ukuran bahan yang dianjurkan untuk pengomposan aerobik berkisar 1-7,5 cm. Oleh karena itu, sebaiknya bahan dicacah dengan mesin
sehingga mikroorganisme lebih mudah mencernanya. Pencacahan sebaiknya tidak terlalu lembut seperti bubur karena bahan justru akan mengeluarkan kandungan
airnya [27].
2.6.4 Temperatur
Suhu adalah indikator proses yang baik. Pengomposan pada dasarnya berlangsung dalam dua rentang, dikenal sebagai
mesofilik
10 –40 °C dan
Universitas Sumatera Utara
14
termofilik
di atas 40 °C. Kebanyakan pengomposan berlangsung pada suhu antara 45 °C dan 65 °C. Suhu
termofilik
merupakan kondisi suhu yang menghasilkan dekomposisi yang lebih cepat [23].
Peningkatan temperatur disebabkan oleh reaksi eksoterm dan aktifitas metabolisme mikroorganisme. Pada metode
windrow
, temperatur akan naik karena pengadukan dan hanya dapat dikontrol secara tidak langsung dengan
pengukuran setelah pengadukan. Setelah pengadukan, biasanya temperatur akan turun 5
– 10°C, namun akan kembali naik setelah beberapa jam. Temperatur pada
windrow
turun 10 – 15 hari setelah oksidasi organik, suhu akan dapat berhenti
naik pada hari ke 9 atau ke 10 sehingga aktifitas mikroorganisme pun menurun [22].
2.6.5 pH