42
4.2.2 Analisis Kompos Berdasarkan pH
Untuk melihat keberlangsungan proses pengomposan, maka perlu diukur pH kompos dalam komposter setiap hari sekali. Pada pengomposan ini
menggunakan TKKS yang dipotong-potong menjadi 14, sirkulasi 5 hari sekali, dan luas lubang asupan oksigen 72 cm
2
m. Data hasil pengukuran disajikan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Profil Perubahan pH Terhadap Waktu Pengomposan TKKS yang Dipotong 14, Penambahan POA Sebanyak 41,69 Liter, Luas Lubang
Asupan Oksigen 72 cm
2
m, Dan Sirkulasi 5 hari sekali
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa rentang pH selama 40 hari pengomposan adalah berkisar 8,5
– 9,5 yang mana menunjukkan kondisi cenderung basa. pH mengalami kenaikan pada ketinggian 1 m, ketinggian 2 m, dan ketinggian 3 m
pada 6 hari awal pengomposan, kemudian turun sampai pada hari ke – 8 dan
kembali mengalami kenaikan pada hari ke – 9, dan setelah itu cenderung konstan
hingga pada hari ke – 40.
Perubahan pH selama proses pengomposan disebabkan oleh aktivitas mikroba [8,38]. Kenaikan pH hingga pada hari ke
– 6 sampai skala 9,47 terjadi karena N berubah menjadi NH
3
atau NH
4 +
dalam proses amonifikasi, sehingga pH meningkat[8]. Namun pada hari ke
– 8 cenderung menurun sampai skala 8,77. Penurunan pH ini disebabkan oleh proses penguapan ammonium dan pelepasan
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
2 4
6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
pH
Waktu Pengomposan hari pH Ketinggian 1 m
pH Ketinggian 2 m pH Ketinggian 3 m
Universitas Sumatera Utara
43 ion hidrogen sebagai akibat dari proses nitrifikasi [7]. Pada hari ke
– 9, pH mengalami kenaikan kembali menjadi 9,57. Hingga pada akhirnya kompos masak
pada pH 8,80. Secara keseluruhan kondisi yang terjadi selama pengomposan cenderung
basa yaitu dengan rentang 8,5 – 9,5. Hal ini terjadi karena adanya lubang asupan
oksigen yang menyebabkan CO
2
tidak terperangkap dalam ruang kosong antara partikel kompos, sehingga mencegah terjadinya kondisi asam pada tumpukan atau
penurunan pH yang signifikan [39,40]. Meningkatnya pH menjadi kondisi basa baik untuk proses pengomposan. Karena kondisi basa dapat menghambat
pertumbuhan patogen seperti jamur yang dapat hidup dalam kondisi asam [2].
4.2.3 Analisis Kompos Berdasarkan Nilai CN