KELAPA SAWIT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TKKS

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KELAPA SAWIT

Kelapa sawit adalah salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomis dan prospek yang cerah untuk dikembangkan secara luas yang mana data total areal perkebunan kelapa sawit dan produksinya dari tahun 2006 – 2010 dapat dilihat pada tabel 2.1. Pada tahun 2010, menurut BPS 2011 total areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah seluas 8.548.828 ha dengan total produksi minyak mentah sawit atau crude palm oil CPO sebesar 22.496.857 ton. Sebanyak 16.291.856 ton dari produksi CPO ini diekspor ke beberapa negara Asia seperti Jepang, India, Vietnam, Malaysia, Pakistan, Arab Saudi dan beberapa negara lainnya [12]. Tabel 2.1 Data luas areal perkebunan kelapa sawit, produksi CPO, dan kernel di Indonesia dari tahun 2006 – 2010 [12] Tahun Luas Areal ha Produksi CPO ton Produksi Kernel ton 2006 6.284.960 16.569.927 3.428.700 2007 6.853.916 17.796.374 4.017.477 2008 7.333.707 19.400.794 4.379.963 2009 8.548.828 21.390.326 4.829.123 2010 8.774.694 22.496.857 5.077.818 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa industri kelapa sawit di Indonesia semakin meningkat. Oleh karena itu, dengan meningkatnya pertumbuhan produksi kelapa sawit maka jumlah limbah yang dihasilkan baik limbah padat dan cair juga semakin besar. Upaya untuk mengatasi limbah padat, Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS melakukan teknologi pengomposan dengan memanfaatkan hasil limbah pabrik menjadi kompos yang memiliki nilai ekologi dan ekonomi yang tinggi.

2.2 TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TKKS

TKKS terdiri dari 45 – 50 selulosa dan memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. TKKS umumnya berbentuk serat, dan serat tersebut Universitas Sumatera Utara 7 berbentuk seperti tongkat yang secara keseluruhan membentuk ikatan pembuluh [13]. TKKS merupakan sampah residu yang dihasilkan dari industri kelapa sawit. Tandan tersebut disterilkan dalam sterilisasi uap horizontal untuk menonaktifkan enzim yang ada. Tandan disterilkan dengan cara dimasukkan ke drum perontok rotary untuk melepaskan buah dari tandan. TKKS berwarna cokelat kering dengan bentuk yang tidak seragam dan bobot rendah. Panjang dan lebar tergantung pada ukuran tandan buah segar dan dapat bervariasi dari panjang 17 – 30 cm dan lebar 25 – 35 cm. Tandan kosong kelapa sawit TKKS merupakan bahan organik yang mengandung: 42,8 C; 2,90 K 2 O; 0,80 N; 0,22 P 2 O 5 ; 0,30 MgO dan unsur – unsur mikro antara lain 10 ppm B, 23 ppm Cu, dan 51 ppm Zn. Dalam setiap 1 ton tandan kosong kelapa sawit mengandung unsur hara yang setara dengan 3 kg urea, 0,6 kg RP, 12 kg MOP [14]. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Produktivitas TBS bila menggunakan bibit unggul akan menghasilkan TBS mencapai 20-25 ton TBShatahun [1] dan menurut Baharuddin et al. setiap satu ton total limbah TBS terdiri dari 23 TKKS, mesocarp fibre 12, cangkang 5 dan POME 60 [6].Sehingga dari data luas areal perkebunan kelapa sawit BPS 2011 dapat dikalkulasikan jumlah TBS dan TKKS pertahun [12]. Tabel 2.2 Data Jumlah Kalkulasi TBS dan TKKS di Indonesia dari 2006-2010 Tahun Luas Areal ha Produksi TBS ton Produksi TKKS ton 2006 6.284.960 141.411.600 32.524.668 2007 6.853.916 154.213.110 35.469.015 2008 7.333.707 165.008.408 37.951.934 2009 8.548.828 192.348.630 44.240.185 2010 8.774.694 197.430.615 45.409.041 Keunggulan kompos TKKS meliputi: kandungan kalium yang tinggi, tanpa penambahan starter dan bahan kimia, memperkaya unsur hara yang ada di dalam tanah, dan mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi. Menurut Sakiah 2012, kompos TKKS memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain: 1. Memperbaiki struktur tanah berlempung menjadi ringan 2. Membantu kelarutan unsur – unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman 3. Bersifat homogen dan mengurangi risiko sebagai pembawa hama tanaman Universitas Sumatera Utara 8 4. Merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap dalam tanah 5. Dapat diaplikasikan pada sembarang musim [15] Gambar 2.1 Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS [14]

2.3 KOMPOS