50 operasional, menurut Tirado 2001 sirkulasi setiap tiga hari sekali memiliki biaya
operasional 1,15 lebih besar dari pada sirkulasi setiap sepuluh hari sekali [23].
4.3.2 Pengaruh Frekuensi Sirkulasi Terhadap pH
Selama proses pengomposan, pH pada setiap masing-masing komposter menunjukkan perubahan yang berbeda. Adanya perubahan pH selama proses
pengomposan disebabkan oleh aktivitas mikroba [8,38]. Proses pengomposan ini, TKKS yang digunakan memiliki ukuran yang sama dan luas lubang asupan
oksigen komposter yang sama juga, yaitu TKKS yang dipotong 14 dan luas lubang asupan oksigen 72 cm
2
m. Untuk melihat pengaruh frekuensi sirkulasi terhadap pH, maka perlu dibuat grafik variasi frekuensi sirkulasi terhadap pH rata-
rata selama proses pengomposan yang disajikan pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Grafik Pengaruh Frekuensi Sirkulasi Terhadap Perubahan pH
Gambar 4.8 menunjukkan pH rata-rata terhadap variasi frekuensi sirkulasi yang telah dilakukan dengan standar deviasinya masing-masing. Pada grafik
tersebut terlihat bahwa nilai pH untuk setiap variasi frekuensi sirkulasi adalah 7,97; 8,85 dan 8,76 dengan deviasi masing
– masing variasi adalah 0,20; 0,26; dan 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14
Tanpa Sirkulasi 3 hari
5 hari pH
Variasi Frekuensi Sirkulasi
Universitas Sumatera Utara
51 0,31. Nilai pH yang didapatkan selama proses pengomposan cenderung dalam
kondisi basa. Nilai pH dalam kondisi basa baik untuk proses pengomposan. Karena kondisi basa dapat menghambat pertumbuhan patogen seperti jamur yang
dapat hidup dalam kondisi asam [2]. Pada gambar 4.8 menunjukkan bahwa pH rata-rata tertinggi terdapat pada
variasi frekuensi sirkulasi 3 hari, sedangkan pH terendah terdapat pada variasi tanpa sirkulasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, semakin sering disirkulasi maka
pH kompos akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa, dilakukannya pengadukan dapat mengeluarkan CO
2
yang terperangkap dalam ruang kosong antara partikel kompos, sehingga mencegah terjadinya
kondisi asam pada tumpukan atau penurunan pH yang signifikan [39,40].
4.3.3 Pengaruh Frekuensi Sirkulasi Terhadap Nilai CN