Etiologi fistula urogenital Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi Rsup. H. Adam Malik Dan Rsud. Dr. Pirngadi Medan

2.3. Etiologi fistula urogenital

Sejumlah faktor berperan dalam kejadian fistula pada wanita. Umumnya dijumpai di daerah yang memiliki budaya perkawinan pada usia muda dan kehamilan pada usia muda. Malnutrisi kronis merupakan faktor terjadinya fistula jangka panjang, keadaan persalinan yang abnormal seperti disproporsi kepala panggul dan malpresentasi janin, yang tidak ditangani oleh tenaga kesehatan yang terampil selama persalinan, sehingga mengakibatkan persalinan macet. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan letak daerah yang sulit untuk menjangkau tempat pelayanan kesehatan yang lebih memadai. Bentuk penyebab fistula dapat berupa obstetrik atau ginekologi. Fistula yang paling umum terjadi adalah akibat trauma obstetrik, selanjutnya akibat trauma pembedahan, radiasi, penyakit radang saluran usus, penyakit infeksi, dan neoplasma. Penyebab fistula berhubungan dengan komplikasi, yaitu : 1. Komplikasi obstetri Nekrosis jaringan dinding depan vagina dan kandung kemih, dan dapat menimbulkan fistula, tindakan ekstraksi cunam dan tindakan obstetri lainnya berupa vakum, kuretase dan sectio cesarea SC yang kurang hati-hati dan lege artis dapat mengakibatkan trauma dan fistula kandung kemih. 2. Komplikasi ginekologi Merupakan faktor yang paling sering dewasa ini. Komplikasi histerektomi abdominal dan histerektomi vaginal paling sering menjadi penyebabnya, juga komplikasi radioterapi. Terjadinya fistula pada histerektomi dapat juga diakibatkan oleh : a. Kurang pengalaman, kurang hati-hati operator dalam membebaskan kandung kemih dari portio vagina. b. Kegagalan mengenal jaringan kandung kemih waktu melakukan hemostatis pada puncak kandung kemih dengan jahitan. Mhd. Aswin Pranata : Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi RSUP H. Adam..., 2007 USU e-Repository © 2008 c. Kegagalan mengenal atau tidak melakukan pengujian terhadap adanya kemungkinan cedera kandung kemih waktu tindakan operasi. d. Terputarnya kandung kemih karena mioma yang besar atau oleh endometriosis. 3. Radiasi pelvis 4. Penyakit kanker, infeksi dan batu saluran kemih 5. Instrumentasi: kateterisasi, trauma endoskopik, dilatasi Penyebab lain adalah didapat dari budaya tertentu yang mengharuskan bayi wanita untuk dilakukan insisi pada bagian depan vagina atau insisi Gishiri untuk mempermudah persalinan kelak dan budaya yang cenderung untuk meningkatkan daya tarik dengan pembedahan dinding vagina agar tetap ketat seperti nullipara. Pembedahan khusus lainnya seperti prosedur suburetral sling, pembedahan untuk koreksi uretral divertikulum, pembedahan pada keganasan pelvis.

2.4. Patofisiologi