b.4. Fistula Urogenital Kompleks
Pada kasus ini, cacat pada ureter, kandung kemih dan urethra diperbaiki dengan menggunakan prinsip-prinsip umum perbaikan fistula urogenital melalui
pendekatan vaginal atau abdominal. Penanganan organ lain yang mungkin terlibat dalam fistula harus ditangani satu per satu. Dianjurkan menggunakan
peritoneum atau omentum untuk memisahkan lapisan-lapisan yang diperbaiki yang melibatkan saluran kemih, vagina dan usus.
2.8. Perawatan Pasca Operasi
Perawatan pasca operasi tidak kalah pentingnya dari tehnik operasi dalam keberhasilan penatalaksanaan fistula. Setelah operasi dipasang kateter hisap
selama 8-10 hari, setelah itu kateter dilepaskan dan dilakukan latihan otot vesika dengan cara menjepitkan dan membuka kateter tiap 4 jam selama 2
hari, kemudian kateter dilepas dan penderita disuruh berkemih sendiri setiap 4 - 6 jam, dan diukur sisa urinnya dan dapat dipulangkan bila sisa urin kurang dari
100 ml. Bila sisa urin lebih dari 100 ml dilakukan kateterisasi intermiten setiap 4 jam, sebelumnya penderita disuruh minum 100-125 mljam.
13
Metode ini dihentikan bila sisa urin kurang dari 100 ml. Sesudah operasi dianjurkan tidak melakukan senggama selama 10-12 minggu. Diberikan
antibiotika oral untuk mencegah infeksi saluran kemih dan kontrasepsi oral selama 1-2 bulan sebelum dan sesudah reparasi.
2.9. Komplikasi pasca operasi
Komplikasi pasca operasi yang umum dapat dikelompokkan menjadi komplikasi segera atau komplikasi lambat tabel 3. Fistula dapat terbuka kembali,
kegagalan penutupan fistula biasanya diketahui setelah hari ke 7-10 pasca operasi, penderita mengeluh mengompol kembali. Mengganti kateter dengan
ukuran lebih besar untuk memastikan urin dapat keluar dengan lancar, penutupan spontan diharapkan dapat terjadi. Jika tetap bocor, dilakukan
operasi ulang setelah 3 bulan.
Mhd. Aswin Pranata : Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi RSUP H. Adam..., 2007 USU e-Repository © 2008
Tabel 3. Komplikasi pascaoperasi Segera
Perdarahan Spasme kandung kemih
Infeksi luka Dehisensi luka
Lambat
Stress Inkontinensia Stenosis vaginal
Kandung kemih kapasitas kecil Dyspareunia
Rekurensi
Dikutip dari 13
Mhd. Aswin Pranata : Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi RSUP H. Adam..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan penelitian