berkembang atau miskin menunjukkan kejadian fistula yang berkaitan dengan kasus obstetrik.
Mabeya
2
, dari data dua rumah sakit di Kenya mulai dari Januari 1999 sampai dengan Desember 2003, menyebutkan tingginya insidensi
fistula adalah dampak tindakan obstetri. Prevalensi fistula adalah 1 dari 1000 wanita, 65 telah mengalami fistula sejak usia 20 tahun atau kurang, 55
adalah primigravida, 59 tidak pernah menjalani pendidikan formal, 68 adalah akibat kehamilan dengan kematian janin dan 73 adalah akibat
persalinan lama. Disimpulkan bahwa persalinan lama, usia, robekan organ genitalia, pendidikan rendah, paritas, kurangnya mobilisasi transportasi, dan
perkawinan usia muda adalah menjadi karakteristik kasus fistula. Di rumah sakit rujukan di kota Medan belum ada dijumpai gambaran yang
khusus untuk menjelaskan angka kejadian penderita yang mengalami fistula urogenital, khususnya pada 7 tahun terakhir. Sedangkan dari perkiraan yang
dilakukan oleh peneliti dari luar negeri terhadap gambaran jumlah kasus fistula di Asia, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan dijumpai
kasus fistula terbanyak. Pada kampanye pencegahan dan penanganan fistula yang dilakukan oleh UNFPA 2003 menyebutkan bahwa dari 2 juta wanita
penduduk Asia, Afrika dan Arab, terdapat 50.000 hingga 100.000 kasus baru fistula setiap tahunnya.
3
1.2. Tujuan penelitian
1. Mengetahui jumlah dan persentase kasus fistula urogenital yang datang ke departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP. H. Adam Malik
dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2000 – Desember 2006.
2. Mengetahui gambaran faktor resiko dan penyebab fistula urogenital
dari penderita fistula urogenital yang datang ke kedua rumah sakit tersebut.
3. Mendapatkan gambaran tentang sebaran umur, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, status marital, asal rujukan, riwayat
persalinan dan penyakit ginekologi, pembedahan ginekologi dan radiasi serta penatalaksanaan fistula urogenital di kedua rumah sakit
tersebut.
Mhd. Aswin Pranata : Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi RSUP H. Adam..., 2007 USU e-Repository © 2008
1.3. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam bentuk data bagi pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi FK USU serta
dapat menjadi data dasar dalam upaya pelayanan dan peningkatan kualitas kesehatan wanita dan reproduksi di kedua rumah sakit rujukan yaitu RSUP. H.
Adam Malik dan RSUD. Dr. Pirngadi di kota Medan khususnya pada bagian uroginekologi.
Mhd. Aswin Pranata : Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi RSUP H. Adam..., 2007 USU e-Repository © 2008
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Defenisi
Bukti terakhir yang pernah ditemukan adalah pada tahun 1923, saat
Derry
melakukan pemeriksaan pada tubuh mumi yang berasal dari tahun 2050 SM. Dari sayatan yang dilakukannya tampak fistula vesikovaginal yang besar
dengan tanda-tanda kesempitan panggul. Istilah fistula tidak pernah dikenal sampai tahun 1597 yaitu oleh
Luiz de Mercado , sebelumnya dikenal adalah
istilah ruptura.
4
Prinsip dasar pembedahan untuk memperbaiki fistula vesiko vaginal pertama kali dijelaskan oleh
Hendrik Von Roonhuyse 1663
5
, yang menekankan penggunaan spekulum dan posisi litotomi untuk prosedur pemindahan agar
didapat tampilan fistula yang adekuat saat dilakukan tindakan. Hingga pada abad 19 keberhasilan tindakan perbaikan terhadap fistula kemudian banyak
mendapat keberhasilan. Fistula urogenital diartikan sebagai suatu hubungan abnormal antara dua atau
bahkan lebih organ internal urogenital atau terbentuknya hubungan antara saluran kemih uretra, kandung kemih, ureter dan saluran genitalia vagina,
uterus, perineum.
6,7
Namun penderitaan sebenarnya tidak selalu dapat dilihat secara jelas, sebab kebanyakan wanita yang menderita fistula enggan mencari penolong untuk
mengatasi permasalahannya. Akibatnya angka yang menunjukkan jumlah penderita sebenarnya tidak diketahui secara pasti.
2.2. Epidemiologi fistula urogenital