a.3. Tehnik Martius Bulbokavernosus Plastik
20
Teknik ini cocok pada fistula yang dengan jaringan sekitar yang memiliki vaskularisasi minimal.
Tehnik operasi :
a. Fistula vesikovaginal dilipatkan kedalam kandung kemih dan ditutup dengan 2 rangkaian jahitan pada fascia kandung kemih seperti cara Füth. Pole
bawah buli-buli dibebaskan hingga mendekati plika vesiko uterina. Untuk menutupi dan melindungi jahitan pada kandung kemih tersebut ambil
jaringan bulbokavernosus sebagai bantalan. b. Dilakukan insisi memanjang ± 8 cm pada kulit labium mayor kiri dengan
ujung kranial insisi setinggi klitoris. Pinggir sayatan kulit tersebut dipegang dan direntangkan satu sama lain dengan klem jaringan klem Allis atau
klem Pean. Lapisan otot-lemak bulbokavernosus tersebut 23 bagian kranial dilepaskan dari fascia, pembuluh darah yang terbuka dihematosis dengan
ikatan. Pada ujung kranial yang bebas tersebut dibuat 2 jahitan penggantung dengan benang chromic catgut.
c. Dengan klem yang ujungnya tumpul dan sedikit lebih besar dibuat terowongan dari luka di labia kearah vagina dan keluar di daerah operasi
fistula sambil menjepit membawa 2 benang penggantung yang dijahit pada ujung bulbokavernosus yang bebas tadi. Dengan menarik kedua
penggantung dengan hati–hati jaringan bulbokavernosus tadi ditarik ke vagina.
d. Luka pada labium mayor ditutup dan ditinggalkan drain. e. Jaringan bulbokavernosus dibentangkan sehingga menutupi seluruh luka
operasi dan dijahitkan pada fascia kandung kemih dengan kedua benang penggantung tadi.
f. Kemudian dinding vagina dijahit satu-satu arah memanjang dengan benang yang sedikit lebih lama diabsorbsi ®Vicryl atau Dexon no.0.
Mhd. Aswin Pranata : Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi RSUP H. Adam..., 2007 USU e-Repository © 2008
Gambar 9.
Fistelplastik tehnik Martius Bulbokavernosus Plastik
a.4. Tehnik Symonds-Knapstein Myokutan-Bulbokavernosus-Plastik
20
Cara ini dipakai pada kasus fistula vesikovaginal dengan defek dinding vagina yang luas sehingga pinggir dinding vagina tersebut tidak dapat bertemu
karena jarak yang terlalu jauh. Maka dilakukan penambalan defek dinding vagina tadi dengan mempergunakan kulit perivulva.
Tehnik Operasi
a. Fistula vesiko-vagina direparasi seperti pada Fistelplastik cara Füth sampai dengan penutupan fistula dengan 2 rangkaian jahitan pada fascia kandung
kemih. b. Dibuat sayatan pulau kulit perivulva dengan bentuk dan ukuran yang sesuai
dengan besarnya defek pada dinding vagina minimal 4 x 2 cm. c. Dimulai dengan insisi longitudinal lateral sepanjang 13 distal labium mayor
kemudian bulbokavernosus dibebaskan ke kaudal sampai sebatas perineum. Untuk menjaga vaskularisasi terhadap kulit yang akan dijadikan
tambahan maka preparasi bulbokavernosus tadi langsung dilapisan bawah kulit labium mayor jangan terlalu dalam. Pada ujung kranial lempengan kulit
tadi dipasang jahitan penggantung benang monofil. d. Dibuat terowongan subkutan dari luka labia ke vagina guna memindahkan
lempengan kulit tadi menutupi luka jahitan fistula untuk menambal dinding
Mhd. Aswin Pranata : Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi RSUP H. Adam..., 2007 USU e-Repository © 2008
vagina yang defek dengan menarik benang penggantung tadi. Perdarahan harus dirawat sebaik mungkin sebab transportasi lempeng kulit tadi melalui
terowongan tersebut harus hati–hati sekali jika tidak akan menimbulkan perdarahan.
e. Kemudian lempengan pulau kulit tadi pinggirnya dijahit satu-satu pada dinding vagina memakai benang monofil yang diabsorbsi yaitu No.3-0 atau
4-0. f. Setelah dilakukan hemostasis yang cukup baik maka luka kulit perivulva
ditutup dengan jahitan satu-satu memakai benang monofil no.3-0 atau 4-0. Subskutis tidak dijahit akan tetapi dipasang drain untuk selama 3-4 hari.
Gambar 10. Fistelplastik tehnik Symonds-Knapstein Myokutan-Bulbokavernosus-Plastik
a.5. Tehnik G.Doederlein Gulungan-Plastik