Latar Belakang Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi Rsup. H. Adam Malik Dan Rsud. Dr. Pirngadi Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perhatian terhadap kesehatan organ reproduksi wanita merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup wanita dimana saja dalam menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Banyak hal yang dapat mengganggu perjalanan kehidupan seorang wanita sehingga dapat menurunkan produktifitasnya dan mengganggu perjalanan hidup keseharian wanita yaitu antara lain katidakmampuan menahan pengeluaran air kemih dalam proses berkemih secara normal. Fistula urogenital adalah salah satu penyebab penurunan kualitas hidup wanita sebagaimana dimaksud diatas. Ketidakmampuan wanita tersebut dalam proses berkemih secara normal tentu akan sangat mengganggu kehidupan wanita itu sendiri sepanjang hidupnya jika tidak mendapat perhatian yang serius. Gambar 1. Negara asal kasus fistula vesiko vaginal WHO1991 Pembedahan pelvis, terutama histerektomi, dapat mengakibatkan fistula, terutama fistula uterovaginal. Dalam pengamatan 15 tahun terakhir, di Mayo Clinic 1 sebanyak 303 kasus fistula urogenital, 31 diantaranya adalah fistula ureterovaginal, dan yang terbanyak adalah dampak dari histerektomi. Di negara maju, fistula terjadi akibat dari tindakan histerektomi, sedangkan di negara Mhd. Aswin Pranata : Karakteristik Kasus Fistula Urogenital Di Departemen Obstetri Dan Ginekologi RSUP H. Adam..., 2007 USU e-Repository © 2008 berkembang atau miskin menunjukkan kejadian fistula yang berkaitan dengan kasus obstetrik. Mabeya 2 , dari data dua rumah sakit di Kenya mulai dari Januari 1999 sampai dengan Desember 2003, menyebutkan tingginya insidensi fistula adalah dampak tindakan obstetri. Prevalensi fistula adalah 1 dari 1000 wanita, 65 telah mengalami fistula sejak usia 20 tahun atau kurang, 55 adalah primigravida, 59 tidak pernah menjalani pendidikan formal, 68 adalah akibat kehamilan dengan kematian janin dan 73 adalah akibat persalinan lama. Disimpulkan bahwa persalinan lama, usia, robekan organ genitalia, pendidikan rendah, paritas, kurangnya mobilisasi transportasi, dan perkawinan usia muda adalah menjadi karakteristik kasus fistula. Di rumah sakit rujukan di kota Medan belum ada dijumpai gambaran yang khusus untuk menjelaskan angka kejadian penderita yang mengalami fistula urogenital, khususnya pada 7 tahun terakhir. Sedangkan dari perkiraan yang dilakukan oleh peneliti dari luar negeri terhadap gambaran jumlah kasus fistula di Asia, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan dijumpai kasus fistula terbanyak. Pada kampanye pencegahan dan penanganan fistula yang dilakukan oleh UNFPA 2003 menyebutkan bahwa dari 2 juta wanita penduduk Asia, Afrika dan Arab, terdapat 50.000 hingga 100.000 kasus baru fistula setiap tahunnya. 3

1.2. Tujuan penelitian