2.2.4.2. Pengertian Attachment
Menurut Bowlby 1988, attachment merupakan suatu hubungan atau interaksi antara dua individu yang merasa terikat kuat satu sama lain dan masing-masing
melakukan sejumlah hal untuk melanjutkan hubungan tersebut. Perilaku attachment merupakan tingkah laku dimana individu berusaha untuk mencari dan
memelihara kedekatan dengan individu lainnya. Oleh karena itu, attachment merupakan kecenderungan yang stabil dari
perasaan, pemikiran, dan perilaku untuk mencari dan memelihara kedekatan dengan seseorang atau orang tertentu yang memberikan potensi subjektif rasa
aman dan terlindungi terhadap fisik dan psikis. Masa remaja merupakan masa transisi yang penting dalam tahap perkembangan yang membutuhkan eksplorasi
dan kemandirian dalam bentuk fisik dan psikis yang diberikan oleh orang tua.
2.2.4.3. Aspek-aspek Attachment
Menurut Armsden dan Greenberg 1987 terdapat tiga landasan konstruk dalam teori kedekatan attachment, yaitu:
a. Komunikasi Communication Hubungan komunikasi orang tua-anak bergantung pada kedekatan yang
dibangun dan berlangsung terus menerus sejak dini. Hubungan komunikasi tersebut terjadi pada tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Komunikasi
hubungan timbal balik antara orang tua dengan anak menciptakan relasi emosional yang kuat sehingga remaja mencari kenyamanan dan nasihat orang
tua ketika dibutuhkan. Pada masa remaja juga terdapat masalah yang akan
menyebabkan kerenganggan hubungan orangtua-anak, maka dari itu, keterbukaan antara oran
g tua dengan anak dapat menciptakan “iklim emosi yang positif”. Perbedaan komunikasi pada remaja meliputi perbedaan
komunikasi dengan ayah, ibu, dan teman sebaya. b. Kepercayaan Trust
Aspek kedua dalam teori attachment yaitu kepercayaan. Menurut Armsden Greenberg, 1987, kepercayaan dapat didefinisikan sebagai perasaan aman
dan keyakinan terhadap orang lain yang akan memenuhi kebutuhannya. Kepercayaan merupakan hasil dari hubungan yang kuat bagi mereka yang
bergantung terhadap orang lain. Lebih lanjut, kepercayaan merupakan komponen dari hubungan yang kuat antara remaja dengan figur kelekatan
yang menitikberatkan pada ketersediaan pengetahuan saat dibutuhkan dari figur kelekatan.
Dengan kata lain, adanya kepercayaan terhadap figur kelekatan dikarenakan situasi positif masa lalu yang berhubungan dengan kepercayaan. Kepercayaan
menjadi komponen yang penting dalam menciptakan hubungan pertemanan yang baik. Remaja ingin merasa dekat dan dapat dipercaya atau mempercayai
orang lain yang menjadi figure kelekatan. c. Keterasingan Alienation
Aspek ketiga yaitu keterasingan. Keterasingan berhubungan dengan menghindari diri dan penolakan. Kelekatan akan menjadi kurang terjamin
ketika timbul satu kesadaran akan perasaan bahwa figur kelekatan tidak tersedia.
2.2.4.4. Pengukuran attachment