c. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan peneliti, serta meminta kesediaan responden untuk mengisi kuesioner
d. Peneliti menjelaskan intruksi pengisian, lalu mengoreksi kembali jawaban masing-masing responden agar tidak ada jawaban yang terlewat
e. Peneliti melakukan skoring ditempat, setelah semua data terkumpul, maka segera dilakukan analisis data
3.7. Metode Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti menggunakan teknik analisis regresi berganda. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk
menentukan ketepatan prediksi dan ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas IV, yaitu sikap, norma subjektif, perceived
behavioral control, pengetahuan, self-esteem, kelekatan dengan ayah, kelekatan dengan ibu, dan kelekatan dengan teman terhadap variabel intensi merokok DV.
Regresi berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat dependen; respon; Y dengan lebih dari
satu variabel bebas independen; prediktor; X. Persamaan garis regresi penelitian adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ b
7
X
7
+ b
8
X
8
+ b
9
X
9
+ b
10
X
10
+ b
11
X
11
+ b
12
X
12
Keterangan: Y = nilai prediksi Y intensi merokok
a = konstan b
= koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X X
1
= sikap X
2
= norma subjektif X
3
= perceived behavioral control X
4
= kelekatan dengan ayah X
5
= kelekatan dengan ibu X
6
= kelekatan dengan teman X
7
= self-esteem X
8
= pengetahuan X
9
= usia X
10
= jenis kelamin X
11
= tingkat pendidikan X
12
= status merokok pada orang tua
Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model yang paling sesuai memiliki error terkecil, dibutuhkan beberapa pengujian dan
analisis sebagai berikut : 1. R
2
koefisien determinasi berganda Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien
korelasi berganda antara intensi merokok dengan independent variabel. Besarnya
intensi merokok yang disebabkan faktor-faktor yang telah disebutkan tadi ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R
2
. R
2
menunjukkan variasi atau perubahan variabel terikat Y disebabkan variabel bebas X atau digunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y atau merupakan perkiraan proporsi varians dari intensi yang dijelaskan oleh
independent variabel. Untuk mendapatkan nilai R
2
, digunakan rumusan sebagai berikut:
R
2
=
��� �
Keterangan: R
2
= Proporsi varians SS
reg
= Sum of Square Regression jumlah kuadrat regresi SS
y
= Sum of Square Y jumlah kuadrat Y
2. Uji F Untuk membuktikan apakah regresi Y pada X signifikan atau tidak, maka
digunakanlah uji F. Dari hasil uji F yang dilakukan, maka dapat dilihat apakah independent variabel yang diujikan memiki pengaruh terhadap dependent
variable. Untuk membuktikan hal tersebut menggunakan rumus:
F =
2
� 1
−
2
�−�−1
Keterangan: R
2
= Proporsi varians k
= Jumlah independent variabel N
= Jumlah sampel
3. Uji T Uji T digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan variabel
bebas X signifikan terhadap variabel terikat Y secara sendiri-sendiri atau parsial. Uji ini digunakan untuk menguji apakah sebuah variabel bebas X benar-
benar memberikan kontribusi terhadap variabel terikat Y. Hasil uji T ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh
peneliti nantinya. Uji T yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:
t =
Keterangan: b
= Koefisien regresi S
b
= Standart Error Estimate
BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN
Pada bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisis data meliputi gambaran umum subjek penelitian, analisis deskriptif, dan hasil uji
hipotesis penelitian.
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 270 remaja. Pada tabel 4.1 ini digambarkan banyaknya subjek penelitian berdasarkan usia.
Tabel 4.1 Jumlah Subjek Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
13 tahun 69
25,6 14 tahun
31 11,5
15 tahun 48
17,8 16 tahun
86 31,9
17 tahun 35
13 18 tahun
1 4
Total 270
100
Berdasarkan tabel usia diatas terlihat bahwa responden penelitian terbanyak berada pada usia 16 tahun yang berjumlah 86 orang atau mencapai
31,9, kemudian disusul dengan usia 13 tahun yang mencapai 25,6, kemudian usia 15 tahun yang mencapai 17,8, dan sisanya tersebar pada usia 17 tahun, 14
tahun dan 18 tahun dengan jumlah persentasi sebesar 13, 11,5 dan 4. Selanjutnya, peneliti mendeskripsikan subjek penelitian berdasarkan jenis
kelamin.