perceived behavioral control terhadap perilaku semakin baik. Teori planned behavior dengan tambahan belief-belief dapat dilihat dibawah ini:
Bagan 2.3. Beliefs sebagai Fondasi Informasi dari Intensi dalam Teori
Planned Behavior Icek Ajzen 2005
2.1.1.5 Faktor-faktor yang melatarbelakangi intensi
Ajzen 2005 dalam teori planned of behavior menyebutkan bahwa banyak variabel yang mungkin berhubungan atau mempengaruhi kepercayaan yang
seseorang pegang, seperti umur, jenis kelamin, etnis, status sosial ekonomi, pendidikan, kebangsaan, agama, keanggotaan, kepribadian, suasana hati, emosi,
sikap, dan nilai secara umum, intelegensi, anggota kelompok tertentu, pengalaman masa lalu, paparan informasi, dukungan sosial, kemampuan coping dan lainnya.
Faktor-faktor yang melatarbelakangi ini dibagi ke dalam kategori personal, sosial dan informasi. Teori planned behavior mengenali potensi yang penting ini
sebagai faktor yang melatarbelakangi. Teori-teori seperti ini bukan merupakan Subjective
norm
Perceived behavioral
control
Behavior Intention
Normative Beliefs
X Motivation to comply
Control Beliefs X
Infulence of Control Belief
Attitude toward behavior
Behavioral Beliefs
X Evaluation Outcome
bagian dari model planned behavior namun dapat menggantikannya dengan mengidentifikasikan faktor-faktor yang melatarbelakangi yang relevan dan dengan
demikian memperdalam pemahaman tentang penentu-penentu perilaku. Seseorang yang tumbuh dalam lingkungan sosial yang berbeda dapat
memiliki informasi yang berbeda tentang isu-isu yang berbeda, informasi yang menyediakan dasar bagi kepercayaan mereka tentang konsekuensi sebuah
perilaku, tentang pengharapan normatif, tentang pentingnya seseorang, tentang penghalang yang dapat mencegah mereka dalam mewujudkan perilaku. Peranan
faktor-faktor tersebut dapat dilihat dibawah ini:
Bagan 2.4. Peranan Faktor-faktor yang Melatarbelangi Perilaku dalam Teori
Planned Behavior Icek Ajzen 2005
Garis terputus-putus yang terdapat dalam gambar 2.5 menjelaskan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi yang diberikan dapat mempengaruhi sikap,
Behavioral Belief
Perceived behavioral
control Behavior
Intention Attitude
toward the behavior
Normative Beliefs
Control Beliefs
Background factors
Personal General attitudes
Personality traits Values
Emotions Intelligence
Social Age, gender
Race, ethnicity Education
Income Religion
Information Experience
Knowledge Media exposure
Subjective norm
normatif, atau kontrol kepercayaan, namun tidak ada hubungannya antara faktor- faktor yang melatarbelakangi dengan keyakinan atau beliefs. Faktor-faktor yang
melatarbelakangi tersebut adalah sebagai sikap umum yang mempengaruhi intensi dan perilaku secara tidak langsung melalui dampaknya pada keyakinan terhadap
perilaku, normatif atau kontrol perilaku dan dampaknya pada sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control.
2.1.2 Intensi Merokok
Sebelum membahasa mengenai pengertian intensi merokok, penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian rokok.
2.1.2.1 Definisi perilaku merokok
McKim 2007 mengatakan bahwa daun tembakau merupakan golongan dari tumbuhan nicotiania yang memiliki dua sub golongan yaitu rustica dan tabacum.
Namun sumber utama tembakau berasal dari nicotiana tabacum. Gurung 2006 mendefiniskan rokok sebagai daun kering tembakau
yang dibungkus kertas kecil berbentuk silinder dan dibakar serta dihirup ke paru- paru. Menurutnya, penggunaan rokok dilakukan dengan cara membakar pada
salah satu ujung yang biasa disebut sumbu rokok, dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup melalui mulut pada ujung lain, atau biasa disebut ujung
penghisap. Menurut Kaplan, Sadock Grebb 1997, tembakau yang dihisap dalam
bentuk rokok, cerutu dan pipa merupakan bentuk nikotin yang paling umum