Campursari Sragenan Deskripsi Teori

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono 2014: 233 menjelaskan bahwa kegiatan wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pungumpulan data, bila peneliti itu mengumpulkan data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Melakukan wawancara kepada narasumber serta pendokumentasi langgam campursari sragenan paguyuban Irama Zakaria untuk mengetahui keberadaan serta karakteristik campursari sragenan 2. Selanjutnya melakukan transkrip terhadap dokumentsi audio dan video yang didapat dari hasil wawancara dengan cara mendengarkan audio dan video secara berulang-ulang dokumentasi yang ada kemudian menuliskannya. 3. Setelah itu melakukan pemisahan antara lirik melodi dan kembangan teknik bermain. Data tersebut kemudian dipisahkan lirik, melodi dan kembangannya, hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah memecah objek penelitian dalam bagian-bagian terkecil. 4. Terakhir yang dilakukan adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah melakukan analisis terhadap Campursari Sragenan, peneliti melakukan wawancara lagi guna mencari informasi lebih mendalam.

G. Teknik Pencantuman Keabsahan Data

Menurut Sugiyono 2014: 270-276 uji kredibilitas data atau kepercayaan data terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, trianggulasi, dan membercheck. Penelitian ini dibutuhkan uji kridibilitas yang digunakan ialah perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi. Tahap awal yang akan dilakukan adalah Penjangan pengamatan berarti peneliti kembali melakukan wawacara atau kembali ketempat dilakukan penelitian untuk observasi terhadap sumber yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal tersebut dilakukan agar peneliti dan narasumber terjalin rasa akrab dan untuk pengumpulan sumber data semakin terbuka hingga tidak ada informasi yang tertutupi. Narasumber dari campursari sragenan yang memberi informasi lebih jelas karena dengan beberapa pertemuan berharap dari informasi yang diberikan dapat diapresiasi dari masyarakat dengan musik yang dimainkannya. Tahap berikutnya ialah peningkatan ketekunan, peneliti melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan. Pengamatan yang dilakukan peneliti mendapat berbagai hal baru yang tidak diperkirakan dari penelitian campursari Sragenan tersebut. Berbagai hal yang dijelaskan narasumber hampir ditemui penejalasan yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk mengecek data yang sudah didapat agar tidat terjadi kesalahan. Menurut Sugiyono 2014: 273 menyatakan bahwa Triangulasi adalah penelitian kualitatif dan validasi melihat kecukupan data sesuai dari data yang diberikan kepada narasumber. Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data Wawancara Dokumentasi Observasi dengan triangulasi, dan saat pengumpulan data peneliti juga menguji kridibilitas data melalui berbagai teknik pengumpulan data . Informasi dari narasumber tentang campursari Sragenan yang dilakukan peneliti dalam beberapa kali wawancara menemukan hal yang baru dari apa yang dilihat sebelumnya sehingga peneliti mendapat informasi semakin jelas. Dalam penelitian ini triangulasi dilakukan terhadap teknik pengumpulan data. Gambar 10 : Trianggulasi teknik pengumpulan data Sugiono, 2014:273 Data wawancara diperoleh dari sumber data melaluli wawancara dengan Suharto selaku Pimpinan Paguyuban Irama Zakaria, Suranto dan pemain lain Campursari Irama Zakaria. Data yang dipeoleh meliputi sejarah berdirinya Irama Zakaria, variasi kembangan yang dipakai dalam campursari sragenan dan cara wira swara dan swara wati menyanyikan dan memainkan irama campursari sragenan. Tahap selanjutnya melakukan observasi untuk memeriksa dan memperkuat kredibilitas data yang diperoleh dari wawancara. Objek observasi