Gitar Elektrik Bass Drum

Sedangkan senggakan yaitu suara yang dihasilkan penabuh bersamaan musik saat dimainkan untuk menambah ramai suasana. Ditengah lagu Wira Swara dan Swara Wati untuk lebih bisa mencairkan suasana memakai Senggakan yaitu vokal yang menyelai agar suasana bisa berbeda. Senggakan juga bisa dikatakan sebagai hiasan musik, disuarakan saat sebelum jeda pertengahan langgam. Campursari sragenan menggunakan gaya-gaya tersebut dan dimasukan dalam berbagai langgam yang dimainkan.

b. Campursari Gunung Kidul Manthous

Campursari Gunung Kidul atau biasa disebut CSGK yang didirikan Manthous lebih menekankan ke garapan campursari yang halus serta menggunakan pakem. Alat tradisi yang digunakan ialah Kendang, Saron, Demung, Gender, Siter dan Gong dengan alat modern seperti Keyboard, Bass Elektrik dan Ukulele. Manthous dan CSGK memainkan langgam Nyidam Sari sebagai berikut. Nyidam Sari CSGK MANTHOUS Gambar 45: Nyidam Sari Garapan CSGK Manthous Langgam Nyidam Sari yang di garap CSGK dengan halus berbeda dengan gaya Sragenan yang lebih rancak dan ramai bisa menjadi cirikhas masing-masing gaya musik campursari yang ada di Indonesia. Berbagai gaya musik campursari berbeda karena budaya masing- masing berdasarkan daerah tersebut dan penikmat atau masyarakat lebih bisa menikmati berbagai gaya musik yang ada didaerahnya sendiri. Hasil dari pemaparan diatas campursari Sragenan dan CSGK Manthous memiliki beberapa aspek yang menjadi karakteristik antara keduanya dikelompok tersebut. Aspek seperti gaya bermain, instrumen musik, vokal dijelaskan pada tabel berikut. Tabel Gaya Khas Sragenan dan CSGK Manthous NO CIRI KHAS GAYA SRAGENAN CSGK MANTHOUS 1 Gaya Bermain • Lebih rancak • Terbawa gaya khas Jawa Tengahan dan gaya Jawa Timuran • Flaksibel memainkan musik • Ada variasi ditengah permainkan musik • Bowo Garapan • Spot Garapan • Senggakan • Jleb-jleban • Guyonan • Lebih halus seperti campursari klasik • Masih memakai pakem • Ada selaan kata-kata dan memiliki arti disuarakan oleh penabuh • Manthous memiliki bowo khas dengan meminimalisir frase nafasnya yang pendek 2 Instrumen Musik • Kendang • Saron 1 dan 2 • Depok • Cak • Gong kajogan • Keyboard • Gitar Elektrik • Bass Elektrik • Drum • Kendang • Saron 1 dan 2 • Demung • Ukulele • Siter • Gong • Keyboard • Bass Elektrik 3 Vokal • Wira Swara vokal laki-laki MC • SwaraWati vokal perempuan • Manthous • Sinden Tabel diatas menunjukan ciri khas dari campursari Sragenan dan CSGK Manthous dari gaya bermain. Campursari Sragenan memiliki gaya bermain lebih rancak dan ramai menggunakan irama rangkep. Terbawa gaya khas musik Jawa Tengah yang lebih halus dan Jawa Timur yang lebih rancak. Flaksibel memainkan musik diartikan bisa memainkan apa yang diinginkan penonton. Menggunakan Bowo, Spot garapan, Senggakan, Jleb-jleban dan diselai guyonan khas Sragenan. CSGK Manthous memainkan musik campursari yang lebih halus dan lebih kental campurasi klasik. Menggunakan tangganada mayor menjadi pakem CSGK Manthous menjadi ciri khas tersendiri. Di langgam Manthous ada selaan untuk isian yang disuarakan pemain musiknya agar lebih penuh. Instrumen musik yang digunakan campursari Sragenan seperti kendang sebagai pamurbo irama atau pemimpin memberi kode perubahan dari langgam halus menuju langgam Sragenan. Saron memberi unsur lebih halus pada musik campursari Sragenan. Depok digunakan pengganti demung, fungsi depok sebagai pemangku irama atau memegang akor. Instrumen cak di Sragenan menggantikan fungsi siter tetapi tetap sebagai pemanis suasana. Gong Kajogakan atau gong besar sebagai penutup akhir langgam yang dimainkan. Keyboard memiliki fungsi pengisi atau filler suara seperti flute, string, violin dan suara variasi lainnya. Gitar elektrik digunakan untuk mengisi bagian agar langgam lebih penuh saat didengar. Bass elektrik menggantikan kempul pada gamelan agar lebih flaksibel memainkannya pada langgam garapan Sragenan. Drum sebagai pemeriah suasana dan kode kendang untuk melakukan jleb-jleban dapat dibantu peran drum agar lebih meriah dan terasa suasana campursari Sragenan.