Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

seniman berlomba-lomba membuat perkembangan dalam musik langgam.

3. Musik Campursari

Campursari yaitu jenis lelagon Jawa yang merupakan gabungan dari beragam seni Endraswara, 2010: 23. Menurut Lisbijanto 2013: 35 Manthous mencoba memodivikasi unsur gamelan yang telah dikenal pakemnya untuk kemudian digabungkan jenis musik elektrik yang memiliki latar bekang berbeda dengan gamelan. Dalam lelagon Jawa yang memuat segala aspek seni musik, tangganada diatonis dan pentatonis. Menurut Wadiyo 2011:116 digunakan unsur musik Jawa gamelan dan syair lagu yang menggunakan bahasa Jawa secara dominan, menjadikan masyarakat berpresepsi bahwa musik itu musik adalah musik Jawa. Menurut Manthous dalam Wadiyo, 2007: 2 campursari merupakan bentuk komposisi musik Jawa pentatonik dengan musik populer umum diatonik. Menurut Suryono dan Suryo Alam dalam Wadiyo, 2007: 2 menyatakan bahwa sebuah jenis musik yang menggunakan lima buah tangga nada yang dalam masyarakat Jawa biasa dikenal dengan sebutan pelog dan slendro. Dalam musik campursari alat yang digunakan ialah instrumen musik gamelan Jawa dan gabungan instrumen musik modern. Instrumen musik gemelan yang digunakan dalam campursari sragenan sebagai berikut.

1. Kendang

Gambar 1: Alat musik Kendang Menurut Yudoyono 1984: 94 seperangkat alat gamelan Jawa, yang paling menjadi pusat perhatian atau pun pendengar gending- gending adalah alat yang disebut “kendang” Besar lingkaran tutup dikedua ujung tidak sama agar dapat menciptakan suara bermacam- macam menurut kebutuhan langgam yang dimainkan. Kendang adalah alat musik gamelan yang dimainkan dengan dipukul. Alat ini terbuat dari kulit hewan yang di keringkan, bagian pinggir membran dikaitkan dengan kulit yang kuat dan dibuat tali untuk alat staming suara. Kendang berfungsi sebagai leader atau pemimpin dan pengatur irama untuk alat musik lain. Kendang di Campursari Sragenan memiliki andil besar karena kembangan berada di alat ini yang mebuat khas musik tersebut.

2. Saron

Gambar 2: Alat musik Saron Saron merupakan salah satu macam alat gamelan Jawa untuk tetabuhan keras berupa wilahan-wilahan dari perunggu yang disusur berderet diatas kotak kayu sebagai wadah gema Yudoyono, 1984: 111. Saron berasal dari kata “seron” yang berarti sero atau keras. Hal ini menunjukan cara memukul serta suara yang dihasilkan. Saron ialah instrumen gamelan yang dimainkan dengan cara dipukul. Suara dapat berbunyi dari bilah-bilah logam yang terbuat dari besi, tembaga dan kuningan. Instrumen saro termasuk dalam keompok balungan dalam alat musik gamelan. Fungsi dari saron sebagai variasi isian nada-nada pokok.

3. Depok

Gambar 3: Alat musik Depok Menurut Palgunadi 2002: 270 ricikan termasuk kategori ricikan lanang dan memiliki ciri dengan bunyi yang lantangkeras. Depok di mainkan seperti saron tetapi lebih komplek ke akord atau istilah jawanya Nge-gong. Depok juga memakai sorok yang seperti digunakan untuk saron. Instrumen ini digunakan untuk menggarap campursari sragenan sejak tahun 1990an.

4. Cak

Gambar 4: Alat musik Cak Menurut Harmunah 1994: 22 Cak sama seperti ukulele, termasuk dalam instrumen tali petik dan dalam musik keroncong sebagai alat pemegang ritmis. Cak adalah alat musik berdawai dan dimainkan secara di petik seperti memainkan gitar menggunakan pick. Alat tersebut dapat memainkan laras pelog dan laras slendro. Fungsi dari instrumen Cak ialah untuk memberi sentuhan harmoni dalam lagu yang dimainkan.

5. Gong

Gambar 5: Alat musik Gong Menurut Yudoyono 1984: 107 Gong ialah alat musik pukul pada gamelan Jawa yang dibuat dari perunggu dan mempunyai ukuran besar diantara alat-alat lainnya. Gong merupakan isnstrumen pukul dari kuningan Atan Armillah, 1996: 8. Gong adalah instrumen yang termasuk dalam kelompok alat dari gamelan, cara main gong ialah dengan dipukul. Alat ini berfungsi sebagai bunyi bass pada awal ketukan dan membeantu memberi aksen pada birama akhir lagu. Didalam campursari sragenan ada jenis gong yang lebih besar dinamakan Gong Kajogan. Selanjutnya alat modern yang digunakan dalam musik campursari sebagai berikut.

1. Keyboard

Menurut Soewito 1992: 10 ragam organ keyboard ini berbeda-beda, tetapi susunan nada-nadanya sama saja yaitu tuts hitam dan putih. Oleh karena itu cara bermainnya pun juga sama. Keyboard adalah alat musik modern yang digunakan untuk mengisi akor utama dan akor bantu disetiap isian variasi. Dua buah keyboard salah satunya di gunakan untuk memainkan alat musik biola, flute, string dan alat lainnya, sebagai isian filler pada lagu yang dimainkan. Gambar 6: Alat musik Keyboard