Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

38 Dalam penelitian ini, studi dokumenter digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar IPS siswa.Untuk mengungkap prestasi belajar IPS siswa, peneliti menggunakan data nilai hasil belajar raport siswa kelas V SD se Gugus III Seyegan Sleman pada semester gasal tahun ajaran 20142015.

G. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto 2006: 160 menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Instrumen penelitian digunakan agar data yang diperoleh lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang berbentuk check list yaitu responden hanya perlu memberi tanda centang √ ke dalam item-item angket yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Dalam penelitian ini, instrumen yang dikembangkan adalah angket minat baca. Suharsismi arikunto 2006: 166 mengemukakan bahwa prosedur penyusunan instrumen dapat ditempuh beberapa langkah, yaitu: a perencanaan, b penulisan butir soal, c penyuntingan, d uji coba, e penganalisaan hasil, dan f mengadakan revisi. a. Perencanaan Sebelum menyusun pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam angket, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi. Kisi-kisi yang telah 39 dibuat oleh peneliti digunakan sebagai pedoman dalam menuliskan butir- butir soal. Adapun kisi-kisi yang dibuat sesuai dengan indikator dari variabel minat baca yang terdiri atas: 1 kebutuhan terhadap membaca, 2 rasa senang dalam membaca, 3 ketertarikan terhadap membaca, dan 4 keinginan terhadap membaca. Tabel 2.Kisi-KisiAngket Minat Baca No Indikator Kisi-kisi No Butir Jml Butir + - 1. Kebutuhan membaca a. Kesadaran sebagai siswa 1, 3 5 9 b. Kesadaran terhadap manfaat membaca 7 2, 4 c. Kesadaran untuk memahami bacaan 6, 9 8 2. Rasa senang a. Rasa senang terhadap kegiatan membaca buku 10, 12 14 12 b. Rasa senang mengoleksi buku bacaan 11, 15 19 c. Rasa senang meluangkan waktu untuk membaca 16, 20 21 d. Semangat dalam membaca 13 17,18 3. Ketertarik- an terhadap buku a. Ketertarikan untuk membaca 24,26, 31, 33 22,29 9 b. Ketertarikan terhadap buku bacaan 23,25 27 4. Keinginan a. Keinginan untuk mendapatkan informasi baru 28,34 32,37 10 b. Keinginan untuk mengunjungi perpustakaan 35 30,39 c. Keinginan untuk membeli buku 36, 38 40 Jumlah 23 17 40 40 Instrumen yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar IPS siswa adalah dokumentasi daftar nilai hasil belajar IPS dalam rapor siswa kelas V SD se Gugus III Seyegan Sleman pada semester gasal tahun ajaran 20142015. b. Penyuntingan Tahap penyuntingan adalah proses yang meliputi kegiatan penyusunan item pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan kisi-kisi angket.Selain itu, peneliti melengkapi instrumen dengan pengantar dan petunjuk pengisian. Pengantar menjelaskan maksud penyebaran angket, jaminan kerahasiaan jawaban, dan ucapan terima kasih kepada responden, sedangkan dalam petunjuk pengisian dijelaskan bagaimana cara menjawab pertanyaan atau merespon pernyataan. Pada penelitian ini, setiap butir soal menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi dengan empat alternatif yaitu, selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Untuk skor kalimat positif, jawaban selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang = 2, dan tidak pernah = 1, sedangkan skor untuk kalimat negatif, jawaban selalu = 1, sering = 2, kadang-kadang = 3, dan tidak pernah = 4. c. Uji Coba Instrumen Suharsimi Arikunto 2006: 165-166 menyebutkan tujuan uji coba instrumen adalah: 1 untuk mengetahui apakah kalimat-kalimat dalam instrumen cukup dapat dipahami oleh responden, 41 2 untuk mengetahui berapa waktu yang akan dibutuhkan oleh responden untuk mengisi instrumen, 3 untuk mengetahui tanggapan responden dan orang-orang lain berhubungan dengan pelaksanaan penelitian, dan 4 untuk mengetahui apakah ada hal-hal lain yang perlu dipersiapkan sebelum penelitian. Setelah melakukan uji coba, maka dilakukan penghitungan validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS. 1 Uji Validitas Instrumen Suharsimi Arikunto 2006: 168 mengungkapkan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrumen. Sugiyono 2009: 125-129 menyatakan bahwa cara pengujian validitas dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a pengujian validitas konstruksi construct validity, b pengujian validitas isi content validity, dan c pengujian validitas isi content validity. a Pengujian Validitas Konstruksi Construct Validity Validitas konstruksi merupakan uji validitas dengan menyusun instrumen penelitian berdasarkan teori yang relevan.Pengujiannya dengan menggunakan pendapat dari ahli judgment experts. b Pengujian Validitas Isi Content Validity Validitas isi merupakan uji validitas dengan menyusun instrumen penelitian berdasarkan rancangan atau program yang telah 42 ada.Pengujian validitas ini membandingkan program yang ada dan konsultasi ahli. c Pengujian Validitas Eksternal Validitas eksternal adalah validitas yang disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah terbukti.Pengujian validitas ini dengan membandingkan antar kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Untuk menguji validitas instrumen menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS 17.0. � = N XY − X Y N X 2 − X 2 N Y 2 − Y 2 Keterangan: r xy : Koefisien korelasi antara X dan Y N : Banyaknya subjek ∑X : Jumlah skor tiap butir ∑Y : Jumlah skor total ∑XY : Jumlah perkalian X dan Y ∑X 2 : Jumlah kuadrat nilai X ∑X 2 : Jumlah kuadrat nilai Y Suharsimi Arikunto, 2006: 170 Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut. 43 a Jika r hitung ≥ r tabel uji dua sisi dengan signifikansi 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid. b Jika r hitung r tabel uji dua sisi dengan signifikansi 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid. Pada penelitian ini, peneliti menguji coba instrumen dengan mengonsultasikan kepada ibu Suyatinah, M. Pd. Setelah diperiksa oleh ibu Suyatinah, M. Pd terdapat beberapa perubahan yang digunakan untuk menyempurnakan instrumen, meliputi penambahan jumlah item yang terlalu sedikit dan item pernyataan dalam bentuk negatif. Setelah dilakukan revisi, instrumen minat baca disetujui oleh ibu Suyatinah, M. Pd untuk digunakan dalam penelitian. Setelah melakukan uji coba instrumen dengan mengonsultasikan kepada ahli, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di SD N Sompokan dan SD Muhammadiyah Kasuran. Setelah uji coba dilaksanakan, baru diukur validitasnya menggunakan rumus. Berdasarkan data hasil uji coba terhadap 55 siswa di SD N Sompokan dan SD Muhammadiyah Kasuran yang telah diolah menggunakan bantuan SPSS 17.0, terdapat beberapa butir yang dinyatakan tidak sahih, yaitu sebanyak 5 butir soal pada nomor 5, 23, 26, 32, dan 38, sedangkan sisanya sebanyak 35 butir soal dinyatakan sahih. 44 2 Uji Reliabilitas Instrumen Suharsimi Arikunto 2006: 178 menyatakan bahwa uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel adalah alat ukur yang konsisten, artinya alat pengukur tersebut dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Menurut Sugiyono 2009: 130 uji reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest stability, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal dapat dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir- butir soal yang ada pada instrumen dengan teknik-teknik tertentu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan secara internal dengan menghitung koefisien reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS 17.0. Adapun rumusnya sebagai berikut. � 11 = k k − 1 1 − σ b 2 σ 1 2 Keterangan: r 11 : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan σ b 2 : Jumlah varian butir σ 1 2 : Varian total Suharsimi Arikunto, 2006: 196 45 Uji reliabilitas instrumen ini dilakukan pada item yang dinyatakan sahih, sedangkan untuk item yang gugur tidak dilakukan pengujian reliabilitas. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 276 untuk menentukan derajat keandalan dapat dilakukan menggunakan perbandingan intepretasi nilai r dengan pedoman pada tabel sebagai berikut. Tabel 3. Interpretasi Nilai r Hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini sudah reliable dengan nilai r sebesar 0,914, artinya instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu, instrumen ini dapat digunakan dalam penelitian.

H. Teknik Analisis Data