29 tidak maksimal. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa terdapat faktor-faktor
yang dapat memengaruhi prestasi belajar IPS yaitu, materi pelajaran dan minat belajar.
Minat baca yang semakin tinggi akan membuat siswa semakin menguasai pengetahuan, sebaliknya siswa dengan minat baca yang rendah akan kurang
pengetahuan. Hal tersebut dikarenakan minat baca yang kuat akan menimbulkan intensitas membaca yang tinggi. Semakin kuat minat baca maka
akan semakin tinggi intensitas kegiatan membaca pada siswa. Dengan intensitas membaca yang tinggi, siswa akan lebih banyak dan lebih cepat
menguasai pengetahuan yang ada dalam buku bacaan. Apabila siswa dapat memahami dan menguasai materi pelajaran, maka siswa akan mampu
mengerjakan tugas-tugas ataupun soal-soal ujian yang diberikan sekolah. Siswa yang mampu mengerjakan dengan benarakan mendapatkan nilai yang baik dan
dapat meraih prestasi yang tinggi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diduga bahwa ada hubungan yang
signifikan antara minat baca dengan prestasi belajar IPS yang diraih oleh siswa.
J. Hipotesis
Sugiyono 2009: 64 menyatakan ada dua hipotesis, yaitu hipotesis kerja yang menyatakan ada hubungan antar variabel, dan hipotesis nol yang
menyatakan tidak adanya hubungan antar variabel. Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, hipotesis yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
30 Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca
dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD se gugus III Seyegan
Sleman Tahun Ajaran 20142015
Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat baca dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD se gugus III Seyegan
Sleman Tahun Ajaran 20142015
K. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda tentang judul penelitian ini, maka di bawah ini akan dikemukakan definisi dari masing-masing istilah yang
terdapat pada judul penelitian ini. 1. Minat Baca
Minat baca adalah keinginan yang kuat dari dalam jiwa untuk melakukan kegiatan membaca dengan penuh perhatian. Keinginan kuat
tersebut dapat berupa rasa suka, dan ketertarikan disertai usaha-usaha yang dilakukan dalam kegiatan membaca. Usaha-usaha tersebut berupa
kesediaan untuk mencari bahan bacaan yang diinginkan dan kemudian membacanya tanpa ada paksaan, atas keinginan sendiri sehingga mampu
memahami informasi yang terdapat dalam bacaan. 2. Prestasi Belajar IPS
Prestasi belajar IPS dalam penelitian ini adalah hasil suatu proses atau usaha yang membawa perubahan tingkah laku pada diri siswa dalam
proses belajar dengan memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan
31 psikomotor. Selanjutnya, aspek-aspek tersebut dievaluasikan dan
diaktualisasikan dalam angka atau skor yang dapat dilihat dalam buku rapor siswa.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini berdasarkan jenis datanya merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian dengan data yang akan
dikumpulkan oleh peneliti berupa angka dan nantinya akan dianalisis menggunakan rumus-rumus statistika Sugiyono, 2009: 7.Suharsimi Arikunto
2006: 12 menambahkan penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data
tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 53 pendekatan kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang
menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Data yang akan dikumpulkan berbentuk angka kemudian dianalisis dengan rumus-
rumus statistik. Penyajian data dapat menggunakan tabel, grafik, bagan, dan
gambar.
B. Desain Penelitian
Berdasarkan aspek metode, penelitian ini menggunakan penelitian korelasional. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 56 penelitian
korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan tersebut dinyatakan dengan besarnya
koefisiean korelasi dan signifikansi secara stastik. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap dalam pelaksanaannya, yaitu: