97 gunakan belum menyesuaikan kemampuan maupun kebutuhan dari
SYB. Guru sudah berusaha membimbing SYB agar dapat mengikuti pembelajaran dengan metode yang guru gunakan. Guru belum
melaksanakan pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan SYB karena keterbatasan guru tentang penanganan pada siswa
berkebutuhan khusus. Meskipun belum menyesuaikan kebutuhan SYB, kemauan guru untuk tetap berusaha membantu SYB supaya
dapat mengikuti pembelajaran perlu diapresiasi. Dari hasil wawancara dan observasi maka dapat disimpulkan, strategi
pembelajaran yang guru gunakan belum menyesuaikan kebutuhan siswa. Guru menggunakan berbagai jenis metode pembelajaran
menyesuaikan materi yang akan diajarkan.
d. Prinsip Hubungan Sosial
1 Munculnya Interaksi antara Guru dengan Siswa Retardasi
Mental
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 4 orang guru yakni, guru kelas, guru Pendidikan Agama Islam, guru
Bahasa Jawa, dan guru PJOK. Wawancara terkait munculnya interaksi antara guru dengan SYB. Saat peneliti bertanya, sudahkah
interaksi antara guru dengan SYB terbangun, jawabannya berikut ini. Guru PJOK
: Interaksi saya biasa saja dengan memanggil namanya atau menyemangatinya dengan berkata
“Ayo SYB semangat, lari terus”. Karena dia juga banyak diam kalau saya tanya. SYB biasanya bicara
dengan saya kalau saya bertanya pada dia dan
98 jawabannya dengan suara yang lirih dan terkadang
dia menjawab dengan senyum saja. Guru Kelas
: Sudah terbangun, SYB sudah berani bertanya kepada Saya bila mengalami kesulitan. Sudah mau
menjawab apabila Saya bertanya kepadanya.
Guru PAI : Sudah, walau hanya sedikit interaksi saya dengan
SYB. Saya kadang bertanya pada dia namun dia menjawab dengan suara yang kurang keras sehingga
perlu kesabaran.
Guru Bahasa Jawa : Menurut saya belum terbangun karena interaksi hanya saat saya bertanya di sela-sela pembelajaran.
Berdasarkan wawancara kepada guru-guru yang mengampu pembelajaran di kelas IV, dapat diketahui bahwa sudah terbangun
interaksi antara guru dengan SYB. Namun, guru Bahasa Jawa merasa belum terbangun interaksi dengan SYB karena guru hanya
bertanya di sela-sela pembelajaran. Selain wawancara, dari hasil observasi diketahui bahwa
interaksi antara guru dengan SYB terlihat pada kejadian yang peneliti saksikan dalam observasi, diantaranya guru meminta SYB
membaca bacaan dan diberitahu cara membaca yang benar Observasi Senin, 28032016, guru mengingatkan SYB saat
melakukan praktek percakapan telepon dnegan suara yang keras Observasi Kamis, 14042016, Interaksi muncul saat Guru bertanya
pada SYB apakah sudah paham atau masih ada kesulitan Observasi Rabu, 06042016, ada interaksi saat guru membantu SYB
menyanyi lagu tentang bilangan materi Observasi Kamis, 14042016,
guru mengingatkan
SYB untuk
menuliskan pendapatnya tentang dampak angin, hujan, dan matahari dalam
99 kehidupan sehari-hari Observasi Rabu, 06042016, guru
mengingatkan supaya SYB tidak lupa membawa gambar alat transportasi Observasi Jum’at, 29042016, ada interaksi saat guru
membimbing SYB agar mau mengeluarkan suaranya dan mempresentasikan tentang alat music tradisional mewakili
kelompoknya Observasi Rabu, 13042016, guru menengok SYB saat menggambar Observasi Selasa, 12042016, gda interaksi yang
muncul berupa pertanyaan guru pada SYB tentang bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orangtua dan saat meminta
SYB maju kedepan menuliskan jawaban dari soal aksara Jawa untuk dicocokkan Observasi Jum’at, 08042016, guru mengingatkan
SYB untuk menghafalkan bacaan solat supaya lebih lancar Observasi Senin, 11042016, ada interaksi saat di menit akhir
pembelajaran kemudian guru mengajak SYB bermain sepakbola dan menyuruhnya menjadi Keeper sedangkan guru yang akan
menendang bola ke gawang Observasi Selasa, 29032016. Diketahui dari hasil observasi bahwa interaksi guru kelas
dengan SYB muncul selama pembelajaran dengan bertanya “Sudah selesai belum? Coba dibaca ke depan”. Pada kegiatan praktek
melakukan percakapan telepon dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru mengingatkan dan meyakinkan SYB supaya mau
bersuara keras. Selain itu, bila SYB diam saja dalam mengerjakan
100 tugas, guru akan mendekatinya dan bertanya kesulitan yang
dihadapi. Guru Bahasa Jawa juga sering bertanya kepada SYB untuk
memastikan tugas yang dikerjakan SYB selesai atau tidak. Interaksi lainnya yang muncul berupa pertanyaan pada SYB tentang bahasa
yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orangtua dan saat meminta SYB maju kedepan menuliskan jawaban dari soal aksara
Jawa untuk dicocokkan. Hal tersebut menunjukkan adanya kepedulian guru terhadap SYB melalui interaksi dengan bertanya.
Pada mata pelajaran PJOK, interaksi guru dengan SYB ditunjukkan saat guru mengajak SYB untuk bermain sepakbola
bersama setelah pembelajaran inti selesai dilaksanakan dan siswa yang lain sedang beristirahat. Sepakbola merupakan olahraga yang
disukai SYB, sehingga guru memberikan kesempatan padanya untuk bermain sepakbola. Guru PJOK juga memberikan pujian saat SYB
mampu mencetak gol. Selain itu, guru Pendidikan Agama Islam kadang bertanya kepada SYB selama pembelajaran berlangsung
untuk mengecek tugas yang dikerjakan. Temuan selama penelitian melalui wawancara dan observasi
tersebut dapat diketahui bahwa munculnya interaksi antara guru dengan SYB terlihat saat guru bertanya tentang tugas yang sudah
dikerjakan, kesulitan yang dihadapi, memberi motivasi, dan menyampaikan saran yang membangun untuk SYB dalam
101 pembelajaran. Namun, guru Bahasa Jawa merasa belum terbangun
interaksi dengan SYB karena hanya bertanya di sela-sela pembelajaran.
2 Munculnya Interaksi antara Siswa Retardasi Mental dengan
Siswa Lainnya
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 4 orang guru yakni, guru kelas, guru Pendidikan Agama Islam, guru
Bahasa Jawa, dan guru PJOK. Wawancara terkait munculnya interaksi antara SYB dengan temannya. Saat peneliti bertanya,
sudahkah interaksi antara guru dengan SYB terbangun, jawabannya berikut ini.
Guru PJOK : Menurut sepengetahuan saya agak kurang, SYB
akrab dengan siswa tertentu saja. SYB biasanya saat olahraga akan banyak mengobrol dengan Zidan
siswa kelas 5. Zidan yang selalu menemani SYB bermain sepakbola. Kalau dengan siswa lainnya
kurang interaksinya karena dia akan bicara kalau ada yang tanya padanya.
Guru Kelas : Sudah terbangun dengan Fito dan Arda. Dulu juga
pernah Saya lihat pernah dekat dengan Alma dan lari-lari bersama. Setiap mencocokkan jawaban
seusai mengerjakan soal pasti dengan otomatis Arda akan duduk di samping SYB untuk membantunya
mencocokkan. Bila tugas berkelompok, Saya dengan sengaja memilihkan rekan bagi SYB yaitu Fito dan
Arda. Alasannya mereka berdua mau untuk membantu dan membimbing SYB dalam mengikuti
diskusi kerja kelompok. Pada mata pelajaran PKn bisa mbak lihat sendiri saat observasi, SYB bisa
turut aktif mnegikuti presentasi menjadi duta Indonesia karena di kelompoknya dia berikan
kepercayaan. Saat itu SYB satu kelompok dengan Fito, Arda, dan Amel.
102 Guru PAI
: Sudah terbangun, walau hanya sedikit. Sepertinya dekat dengan Fito karena rumah mereka lumayan
dekat satu sama lain.
Guru Bahasa Jawa : Sudah baik, semua teman sekelasnya bersikap baik pada SYB. Teman-temannya sering mengajak
SYB mengobrol tetapi dia akan diam bila tidak ada yang mengajak mengobrol terlebih dahulu. Mungkin
sifat pendiamnya karena merasa rendah diri dan kurang percaya diri.
Berdasarkan wawancara kepada guru-guru yang mengampu pembelajaran di kelas IV, dapat diketahui bahwa sudah terbangun
interaksi antara SYB dengan temannya di kelas dan teman dari beda kelas. SYB terlihat berinteraksi dengan Arda, Fito, dan Zidan.
Selain itu, pernah akrab dengan Alma. Selain wawancara, dari hasil observasi diketahui bahwa
interaksi SYB dengan temannya. Diantaranya yaitu, ada interaksi dengan Fito dan Arda saat jam istirahat Observasi Senin,
11042016, bermain dengan teman sekelas berkejaran bola saat istirahat Observasi Kamis, 14042016, ada interaksi dengan Fito,
Arda, dan Ervin yang mendekati SYB ke mejanya untuk mengecek SYB sudah menyelesaikan semua soal atau belum dan
mengingatkan untuk segera dinilaikan pada guru Observasi Kamis, 07042016, interaksi dengan Arda yang membantu dalam
mencocokkan jawaban soal latihan Observasi Rabu, 20042016, duduk dekat dengan Fito saat melakukan pembelajaran diluar kelas
untuk menemukan dampak adanya angin, hujan, dan matahari dalam kehidupan sehari-hari Observasi Rabu, 06042016,
103 berkelompok dengan Fito, Arda, dan Amel. SYB mendapat bagian
tugas untuk mempresentasikan tentang alat music tradisional. Arda meminta SYB menuliskan hal-hal yang akan disampaikan
Observasi Rabu, 0604201, ada interaksi dengan Fito saat Fito menawarkan meminjamkan pianika miliknya pada SYB supaya
berlatih memainkannya Observasi Rabu, 23032016, ada interaksi dengan Fito saat jam istirahat ke kantin bersama dan
mengobrol biasa Observasi Jum’at, 08042016, dan mengobrol dengan siswa kelas 5 bernama Zidan saat selesai olahraga inti
dilanjutkan bermain sepakbola Observasi Selasa, 22032016. Diketahui dari hasil observasi bahwa munculnya interaksi
SYB dengan siswa lainnya dapat dilihat saat jam istirahat. Interaksi dengan Fito dan Arda saat jam istirahat berupa menuju kanti
bersama ataupun sekedar mengajak SYB mengobrol. Peneliti juga menyaksikan SYB bermain dengan teman sekelas berkejaran bola
pada jam istirahat. Ekspresi wajahnya penuh kegembiraan saat bisa terlibat bermain dengan seluruh teman sekelasnya.
Pada jam pelajaran terdapat interaksi dengan Fito, Arda, dan Ervin yang mendekati SYB ke mejanya untuk mengecek sudah
menyelesaikan semua soal atau belum dan mengingatkan untuk segera dinilaikan pada guru. Muncul kepedulian siswa lain kepada
SYB selama pembelajaran. Saat pelajaran SBK, terdapat juga interaksi dengan Fito saat Fito menawarkan meminjamkan pianika
104 miliknya pada SYB supaya berlatih memainkannya. Di kelas,
selain dengan Fito dan Arda, interaksi dengan siswa lain kurang terbangun.
Selama pembelajaran PJOK, kelas 4 digabung dengan kelas 5. Sewaktu kelas 3, SYB satu kelas dengan Zidan yang sekarang
kelas 5. Peneliti sering melihat SYB mengobrol dengan Zidan tentang sepakbola. Namun, SYB diam saja bila tak ada yang bicara
dahulu padanya. Temuan di atas melalui wawancara dan observasi dapat
diketahui bahwa interaksi antara siswa retardasi mental dengan siswa lain sudah terbangun ditunjukkan dengan obrolan antara SYB
dengan Fito dan Arda saat jam istirahat Interaksi SYB dengan Fito dan Arda selama jam istirahat maupun saat pembelajaran berupa
bantuan untuk SYB dan interaksi dengan Zidan saat pelajaran PJOK sebagai teman bermain sepakbola.
e. Prinsip Belajar Sambil Bekerja