91 kemudian dengan didahului permainan sebelum olahraga inti, untuk
memancing semangat dan senang dengan pembelajaran PJOK Observasi Selasa, 29032016.
Diketahui dari hasil observasi bahwa SYB mengikuti pembelajaran yang sama seperti siswa lainnya yang artinya tidak ada
kekhususan untuknya. Saat kesulitan dengan materi yang dibahas, maka guru mendekati SYB untuk memberikan penjelasan ulang.
SYB mengikuti pembelajaran yang sama, namun guru tidak memberi tekanan bahwa SYB harus mampu mengikuti seperti siswa lainnya.
SYB mendapat bimbingan karena kemampuannya tidak bisa disamakan dengan siswa lainnya. Perhatian guru ditunjukkan dengan
memberikan waktu tambahan bagi SYB dalam mengerjakan soal latihan.
Berdasarkan uraian
diatas dapat
diketahui bahwa
pembelajaran yang Guru rancang belum sepenuhnya memperhatikan latar belakang SYB. Pembelajaran tidak didesain secara khusus
untuk SYB melainkan sama dengan siswa yang lain di kelas. SYB mengikuti kegiatan pembelajaran sama seperti siswa lainnya dan
mendapat bantuan dari guru saat terlihat kesulitan.
c. Prinsip Keterarahan
1
Merumuskan Tujuan Pembelajaran dengan Jelas
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 4 orang guru yakni, guru kelas, guru Pendidikan Agama Islam, guru
92 Bahasa Jawa, dan guru PJOK. Wawancara terkait merumuskan
tujuan pembelajaran dengan jelas untuk SYB. Saat peneliti bertanya, apakah bapakibu merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas
untuk SYB, jawabannya berikut ini. Guru PJOK
: Tujuan pembelajaran olahraga untuk SYB intinya supaya dia senang berolahraga serta mengajarkan
hal yang belum dia bisa supaya bisa. wawancara Selasa 22 Maret 2016
Guru Kelas : Tujuan pembelajaran yang dicantumkan dalam
RPP sama dengan siswa lainnya. Yang terpenting tujuan pembelajaran bagi SYB yaitu dia mau belajar.
Walau pada proses pembelajaran mengalami beberapa kesulitan yang penting dia tetap tertarik
dahulu untuk mau belajar. Menurut Saya SYB sangat luar biasa semangat belajarnya. wawancara
Senin 25 April 2016
Guru PAI : Tujuan pembelajaran yang saya rumuskan tidak
khusus untuk SYB, karena saya mengikuti aturan yang sudah ada. Sehingga tujuan pembelajarannya
sama dengan siswa lainnya.wawancara Senin 2 Mei 2016
Guru Bahasa Jawa : Tujuan pembelajaran Bahasa Jawa sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya saat belajar Bahasa Jawa Krama, dapat diterapkan siswa di
rumah saat berbicara dengan orang yang lebih tua wawancara Sabtu 29 April 2016
Berdasarkan wawancara kepada guru-guru yang mengampu pembelajaran di kelas IV, dapat diketahui bahwa guru belum
merumukan tujuan pembelajaran secara khusus untuk SYB. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru PJOK untuk SYB supaya
senang dengan olahraga. Guru kelas merumuskan tujuan pembelajaran bagi SYB sama dengan siswa lainnya, yang menjadi
fokus guru tentang tujuan pembelajaran bagi SYB yaitu dia mau
93 belajar. Guru PAI juga mengungkapkan tujuan pembelajaran untuk
SYB sama seperti siswa lainnya. Sedangkan guru Bahasa Jawa memfokuskan tujuan pembelajaran Bahasa Jawa bagi SYB supaya
dapat berbicara menggunakan Bahasa Jawa krama kepada orangtua. Selain wawancara, dari hasil observasi diketahui bahwa
SYB diharapkan dapat membuat pantun, dapat membaca dengan memperhatikan tanda baca, dan dapat menyimak siswa lain yang
sedang membaca Observasi Senin, 28032016, dapat membuat pengumuman dengan penulisan yang benar Observasi Senin,
11042016, mampu menuliskan angka dalam bilangan romawi dengan benar Observasi Kamis, 14042016, Supaya bisa
menuliskan bilangan romawi hingga ribuan Observasi Rabu, 20042016, untuk mengetahui pengaruh angin, hujan dan matahari
beserta dampaknya bagi kehidupan Observasi Rabu, 06042016, mampu menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini sesuai nada yang benar
Observasi Sabtu, 09042016, membiasakan berbahsa Jawa dalam komunikasi keseharian Observasi Jum’at, 08042016, dan supaya
sehat dan tersalurkan kesukaannya dengan kesempatan bermain sepakbola Observasi Selasa, 22032016.
Diketahui dari hasil obsevasi diketahui bahwa SYB tujuan pembelajaran untuk SYB sama dengan siswa lainnya. Tujuan
pembelajaran yang guru rumuskan sesuai dengan indikator yang telah dibuat. Indikator yang ada sesuai dengan kompetensi dasar
94 dalam KTSP. SYB dibantu guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah dirumuskan. Standar yang perlu SYB capai sama dengan siswa lainnya.
Perbedaannya pada waktu tambahan bagi SYB supaya bisa mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Karena tujuan pembelajaran
yang guru rumuskan sesuai dengan indikator setiap mata pelajaran maka dapat disimpulkan guru belum merumuskan tujuan
pembelajaran secara khusus yang sesuai dengan kemampuan SYB.
2
Menentukan Strategi Pembelajaran yang Sesuai Dengan Kebutuhan Siswa Retardasi Mental
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 4 orang guru yakni, guru kelas, guru Pendidikan Agama Islam, guru
Bahasa Jawa, dan guru PJOK. Wawancara terkait menentukan strategi pembelajaran yang sesuai kebutuhan SYB. Saat peneliti
bertanya, sudahkah menentukan strategi pembelajaran yang sesuai kebutuhan SYB, jawabannya berikut ini.
Guru PJOK : Saya juga memperhatikan kebutuhan SYB dengan
memulai kegiatan pembelajaran berupa permainan supaya
dia dan
teman-temannya senang.
Pembelajaran olahraga tidak hanya monoton sekedar seperti di buku. Saya sering memodifikasi
permainan cabang olahraga tertentu supaya menarik perhatian SYB. Apalagi kalau berhubungan dengan
sepakbola, dia pasti akan senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran.
Guru Kelas : Sepertinya belum karena Saya kurang memahami
tentang strategi
pembelajaran bagi
siswa berkebutuhan khusus. Waktu kuliah juga tidak
mendapat mata kuliah tentang penanganan siswa
95 berkebutuhan
khusus. Setiap
ada siswa
berkebutuhan khusus di SD umum maupun SD Inklusi seharusnya ada Guru Pembimbing Khusus.
Karena di sekolah ini tidak ada, maka Saya berusaha sebisanya untuk membuat SYB tertarik untuk
belajar.
Guru PAI :
Sudah, namun kemampuan SYB memang kurang, semangatnya juga kurang sehingga perlu kesabaran.
Terkadang tugas diselesaikan dan sebagian juga tidak diselesaikan.
Guru Bahasa Jawa : Sudah namun sepertinya masih tetap terlalu tinggi materi yang diajarkan pada SYB. Paling tidak
dengan belajar Bahasa Jawa bisa membantunya belajar berbahasa Jawa meski secara sederhana.
Berdasarkan wawancara kepada guru-guru yang mengampu pembelajaran di kelas IV, dapat diketahui bahwa guru belum
menentukan strategi pembelajaran yang sesuai kebutuhan SYB supaya dapat mnegikuti pembelajaran. Guru PJOK menggunakan
strategi pembelajaran dengan tidak hanya monoton sekedar seperti di buku. Saya sering memodifikasi permainan cabang olahraga tertentu
supaya menarik perhatian SYB. Guru kelas mengaku belum paham dengan strategi pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus
seperti SYB, sehingga guru berusaha sebisanya untuk membuat SYB tertarik untuk belajar. Guru PAI mengaku kemampuan SYB memang
kurang, semangatnya juga kurang sehingga perlu kesabaran. Sedangkan guru bahasa Jawa mengatakan bahwa paling tidak
dengan belajar Bahasa Jawa bisa membantunya belajar berbahasa Jawa meski secara sederhana.
Selain wawancara, dari hasil observasi diketahui bahwa metode penugasan membuat pengumuman Observasi Senin,
96 04042016, metode penugasan membuat cerita tentang pantai
Observasi Kamis, 21042016, metode dengan nyanyian yang berasal dari materi bilangan romawi yang dinyanyikan bersama
sambil menggunakan gerakan supaya mudah diingat yakni, nyanyian berisi aturan penulisan bilangan romawi Observasi Rabu,
30032016, menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan dan bantuan penjelasan tambahan bila SYB belum paham Observasi
Rabu, 06042016, menggunakan model pembelajaran inquiri atau menemukan sendiri pengetahuan didahului dengan demonstrasi
menggunakan kipas dan kincir angin. Observasi Rabu, 06042016, menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan tentang kemajuan
teknologi Observasi Jum’at, 01042016, melibatkan siswa untuk aktif sebagai penyampai materi dengan berperan sebagai duta
Indonesia Observasi Rabu, 13042016, Praktek langsung siswa dibiarkan berkreasi Observasi Selasa, 26042016, dan Metode
praktek langsung membaca bacaan surat pendek dalam Juz Amma Observasi Sabtu, 04042016.
Diketahui dari hasil observasi bahwa strategi pembelajaran yang guru gunakan meliputi penggunaan metode pembelajaran yang
disesuaikan dengan materi yang akan dibahas. Selama pengamatan, diketahui beberapa metode pembelajaran yang digunakan yaitu
metode penugasan, metode ceramah, metode diskusi, dan praktek secara langsung. Dari banyak metode pembelajaran yang guru
97 gunakan belum menyesuaikan kemampuan maupun kebutuhan dari
SYB. Guru sudah berusaha membimbing SYB agar dapat mengikuti pembelajaran dengan metode yang guru gunakan. Guru belum
melaksanakan pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan SYB karena keterbatasan guru tentang penanganan pada siswa
berkebutuhan khusus. Meskipun belum menyesuaikan kebutuhan SYB, kemauan guru untuk tetap berusaha membantu SYB supaya
dapat mengikuti pembelajaran perlu diapresiasi. Dari hasil wawancara dan observasi maka dapat disimpulkan, strategi
pembelajaran yang guru gunakan belum menyesuaikan kebutuhan siswa. Guru menggunakan berbagai jenis metode pembelajaran
menyesuaikan materi yang akan diajarkan.
d. Prinsip Hubungan Sosial